Separation Anxiety, Mengapa Anak Sulit Pisah dari Ibu?

Separation Anxiety pada anak, anak takut berpisah dari ibu, anak memeluk di sekolah

Orang tua, terutama Mama, adalah sosok yang menjadi sumber rasa aman dan nyaman bagi buah hati. Pandemi COVID-19 mengubah interaksi Mama dan anak semakin dekat akibat karantina dan WFH (working from home). Namun apakah si kecil mengalami kesulitan berpisah dari Anda ketika hendak pergi ke kantor atau suatu tempat? Bisa jadi ia mengalami separation anxiety pada anak.

 Separation Anxiety pada anak, Normalkah Terjadi?

Kecemasan saat berpisah atau separation anxiety adalah suatu hal yang normal dan menjadi bagian dalam tahap tumbuh kembang anak. Biasanya, kecemasan ini terjadi di usia 8 hingga 18 bulan. Separation anxiety perlahan berkurang intensitasnya dan menghilang seiring bertumbuhnya anak.

 Meskipun demikian, ada pula anak yang baru memunculkan tanda-tanda kecemasan ini pada saat memasuki usia sekolah. Anak menjadi sulit berpisah dari Mama hingga menolak untuk pergi bersekolah dan tantrum.

 Perlu diingat bagi para Mama, Anak yang menunjukkan gejala separation anxiety bukan berarti ia adalah anak yang manja atau lemah. Ini justru menunjukkan si kecil tahu apa yang ia inginkan. Dalam hal ini, ia tidak mau berpisah dengan Anda sebagai Mamanya. Namun jika berlangsung terus-menerus, tentu saja bisa menghambat Anda dan pasangan dalam beraktivitas sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Separation Anxiety pada anak, anak takut berpisah dari ibu, ibu memeluk anak

 

 Jika hal ini terjadi dan cukup meresahkan Anda, berikut tips untuk mempersiapkan anak menghadapi perpisahan:

1. Buatlah Jadwal 

Setelah berkomunikasi dengan suami, buatlah jadwal tetap untuk berpisah dengan anak. Sounding adalah kunci terbaik mempersiapkan mental buah hati menghadapi hal yang ia kurang sukai. Sebelum berpisah, ceritakan dan berikan contoh teman atau saudara yang punya pengalaman yang sama. Jauh lebih baik lagi kalau Anak punya teman yang ia kenal juga. Membuat jadwal dan melakukan sounding terhadap jadwal tersebut akan membantu anak bersiap menghadapi harinya.

2. Tunjukkan Antusiasme

Tunjukkanlah wajah yang antusias dan ceria, baik saat si kecil berpisah dengan Anda maupun saat Anda menyambutnya kembali. Hal ini membantunya untuk memproses informasi dengan lebih baik. Anda juga bisa menceritakan mengenai aktivitas menarik apa saja yang akan ia lakukan saat sedang tidak bersama Anda, seperti belajar mewarnai di sekolah, atau bercerita bersama dengan gurunya di sekolah.

3. Validasi Emosi Anak

Meskipun ia masih kecil, anak butuh agar emosinya divalidasi. Oleh karena itu, penjelasan yang baik sesuai usia anak mengenai mengapa Mama harus berpisah dengannya dapat membantu anak meredakan separation anxiety yang dialami. Hal ini untuk menunjukkan bahwa apa yang dia rasakan penting dan Anda mendengarkan keluh kesahnya.

4. Tunjukkan Komitmen

Setelah menunjukkan bahwa Anda peduli dengan emosinya dan mendengarkan kegelisahannya, Anda bisa menenangkan hatinya dengan memberikan waktu pasti kapan akan bertemu. Pastikan Anda mampu berkomitmen terhadap waktu pertemuan yang Anda tetapkan agar timbul kepercayaan dari si kecil dan ia lebih mudah menerima perpisahan berikutnya.

 Kata-kata yang bisa Anda pakai di antaranya adalah

         “Mama pergi bekerja dulu ya, Mama akan kembali pada pukul 7 malam.”

         “Tenang saja, saat kamu pulang sekolah nanti, Mama pasti akan menyambutmu di gerbang sekolah”

5. Sabar dalam Berproses

Tidak ada hasil yang instan untuk melatih kemandirian dan keberanian anak. Setelah melakukan banyak cara, sabar dalam menemani anak berproses adalah bukti nyata cinta kasih Anda sebagai orang tua. Bagi si kecil, Mama adalah sumber rasa aman dan nyaman. Peluk dan usaplah anak ketika ia berhasil menunjukkan usaha terbaiknya. 

Apakah Pergi Mengendap-endap Tanpa Pamit pada Anak Boleh Dilakukan?

Separation Anxiety pada anak, anak takut berpisah dari ibu, anak menangis

 Jika sudah melakukan langkah tersebut di atas, namun si kecil masih mengalami kecemasaan saat berpisah, pergi dengan mengendap-endap mungkin menjadi solusi yang baik dan cepat. Namun para ahli tidak menyarankan hal tersebut. Justru hal tersebut akan menyebabkan kebingungan pada buah hati tentang keberadaan Anda yang tiba-tiba menghilang.

Selain kebingungan, pergi dengan mengendap-endap juga dapat menimbulkan perasaan insecure dan berkurangnya kepercayaan buah hati kepada orang tuanya. Seperti dijelaskan pada awal artikel, orang tua khususnya Mama merupakan simbol keamanan dan kenyamanan. Ketika perpisahan harus terjadi, selalu yakinkan buah hati Anda bahwa orang tuanya akan kembali dan perasaan khawatir yang dia rasakan adalah normal.

Begitulah cara mengatasi separation anxiety pada anak yang bisa Mama praktikkan pada si kecil.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × = 24