Kurangi Risiko Diabetes Anak, Ini Pentingnya Pahami Nilai Gizi pada Makanan Kemasan

nilai gizi pada kemasan makanan
Foto: Zoranm/Getty Images Signature

Saat berbelanja makanan atau minuman di swalayan, apakah Mama atau Papa terbiasa membaca nilai gizi pada kemasan makanan dan minuman terlebih dahulu? Jika ya, artinya Mama dan Papa sudah melakukan langkah preventif awal untuk menekan risiko penyakit tidak menular atau PTM, lho. 

Meskipun ukuran tulisannya cenderung kecil, ternyata informasi nilai gizi yang tertera pada kemasan makanan dan minuman juga penting untuk dipahami MamPap sebelum memutuskan membeli produk tertentu. Simak ulasannya, yuk! 

Mengurangi Risiko PTM dengan Membaca Nilai Gizi pada Kemasan Makanan 

nilai gizi pada kemasan makanan, makanan kemasan
Foto: vitanovski/Getty Images

Di Indonesia, penyakit tidak menular atau PTM seperti penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, diabetes, dan penyakit tidak menular lainnya, diperkirakan memengaruhi sekitar 73% angka kematian. 

Faktor risiko PTM ini sendiri banyak dipengaruhi oleh gaya hidup dan kebiasaan makan tidak sehat yang tinggi gula, garam, lemak (GGL). Jadi, pencegahan dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat sejak dini, dengan mencermati pola konsumsi Gula Garam dan Lemak (GGL), membaca label atau nilai gizi pada kemasan pangan olahan, serta latihan fisik secara rutin. 

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, Nutrifood bersama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM mengajak masyarakat meningkatkan literasi nilai gizi pada makanan kemasan dan memahami kandungan bahan tambahan pangan pada makanan untuk cegah obesitas dan penyakit PTM lainnya. Hal tersebut sejalan dengan PP No. 28 Tahun 2024 (Pasal 194, 195, dan 200), tentang peraturan pemerintah yang mengatur strategi pengendalian konsumsi GGL. 

Dra. Dwiana Andayani, Apt., Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM RI menjelaskan, “Banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya membaca label kemasan dengan cermat, terutama terkait kandungan gula, garam, dan lemak dalam pangan olahan. Oleh karena itu, Badan POM telah menetapkan regulasi yang mewajibkan pencantuman informasi nilai gizi pada kemasan produk. Masyarakat diimbau untuk selalu memerhatikan Informasi Nilai Gizi (ING) yang mencantumkan jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi utama seperti lemak, lemak jenuh, protein, dan karbohidrat (termasuk gula), serta persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) per sajian. Selain itu, label Front-of-Pack Nutrition Labelling dan pesan kesehatan pada kemasan juga dapat membantu konsumen dalam memilih produk yang lebih sehat,” jelas Ibu Dwiana Andayani. 

Takaran Asupan Gula, Garam, dan Lemak yang Disarankan

Sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI, idealnya dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan).

Apa yang Harus Diperhatikan Saat Membaca Nilai Gizi pada Kemasan Makanan?

nilai gizi pada kemasan makanan, cek kandungan nutrisi
Foto: JackF/Getty Images

Sebagai upaya untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, masyarakat diajak untuk lebih cermat dalam membaca label gizi kemasan pangan olahan yang dikonsumsi, dengan memerhatikan empat informasi nilai gizi pada label kemasan makanan, yaitu:

1. Perhatikan Jumlah Sajian Per Kemasan

Artinya, jumlah takaran saji yang terdapat dalam satu kemasan pangan. Satu kemasan pangan dapat memiliki lebih dari 1 takaran saji atau dapat dikonsumsi lebih dari 1 kali waktu makan. Misalnya, satu kemasan keripik kentang dapat dikonsumsi dalam 2 waktu konsumsi, atau dikonsumsi oleh 2 orang dalam waktu yang sama. 

2. Energi Total Per Sajian

Pilih makanan atau minuman dengan kandungan energi sesuai kebutuhan. Ingat, kandungan energi dalam tabel gizi dapat berupa jumlah PER SATU TAKARAN SAJI atau PER KEMASAN.

Misalnya, jika Anda mengonsumsi 1 kemasan keripik (50 g) maka asupan energi dari keripik tersebut adalah 220 kkal. 

3. Perhatikan Keterangan Kandungan Zat Gizi 

Perhatikan kandungan beberapa zat gizi, seperti Lemak, Lemak jenuh, protein, karbohidrat, termasuk gula. 

4. Pilih Zat Gizi Sesuai Kebutuhan di Persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi)

Cermati kandungan zat gizi yang perlu dibatasi seperti gula, garam, dan lemak. Pilih produk dengan kandungan GGL yang lebih rendah, dan pertimbangkan asupan GGL dari sumber pangan yang lain, yang Anda konsumsi. Pilih produk dengan kandungan gizi sesuai kebutuhan dengan menilai presentase AKG. 

Pertimbangkan Logo “Pilihan Lebih Sehat”

Selain beberapa poin di atas, masyarakat juga bisa memerhatikan logo “Pilihan Lebih Sehat” dengan tanda centang (🗸) yang berwarna hijau, yang tertera pada kemasan. Pangan olahan dengan Logo Pilihan Lebih Sehat artinya telah memenuhi kriteria “lebih sehat” berdasarkan kandungan gizi (GGL, kalsium, serat pangan) dibandingkan dengan produk sejenis, apabila dikonsumsi dalam jumlah wajar.

“Dalam rangka upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM), penerapan Prinsip Gizi Seimbang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, biasakan membaca Informasi nilai gizi sebelum membeli produk makanan atau minuman yang sesuai dengan kebutuhan gizi kita. Cermati dan batasi konsumsi gula, garam dan lemak sehari sesuai dengan anjuran dalam pesan kesehatan,” tambah Ibu Dwiana Andayani.

Itulah pentingnya membaca nilai gizi pada kemasan makanan sebelum membelinya. Melalui edukasi ini, diharapkan MamPap dan keluarga memiliki pemahaman terhadap kandungan nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi termasuk kandungan Gula, Garam dan Lemak serta  Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang dikonsumsi sehari-hari. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ five = 12