MamPap pasti setuju ya, kalau kita sebagai orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil? Terutama terkait dengan nutrisi di mana MamPap bisa menyajikan makanan dan minuman yang sehat, segar, tanpa banyak olahan. Termasuk dalam memberikan susu cair terbaik.
Hal ini tentu saja perlu dilakukan untuk menciptakan kebiasaan makan sehat sejak dini. Dengan demikian, MamPap bisa membantu memastikan bahwa anak-anak memiliki dasar nutrisi yang kuat sehingga tumbuh kembangnya pun bisa optimal.
Dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan nutrisi, khususnya nutrisi protein hewani melalui susu sapi segar berkualitas dan bernutrisi, PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) belum lama ini menginisiasi kampanye #StartFresh untuk mengajak keluarga Indonesia lebih bijak memilih susu.
Tidak bisa dipungkiri ya, kalau terkadang kita sebagai orang tua bingung dalam menentukan susu cair terbaik yang dijual di pasaran. Susu apa yang paling cocok dikonsumsi si Kecil dan anggota keluarga?
Greenfields Indonesia mengajak masyarakat untuk perlahan beralih ke fresh milk pasteurisasi yang kualitas dan nutrisinya lebih terjaga. Kampanye ini diperkenalkan di edisi perdana “Ngobrolin Pilihan Susu (Ngopi Susu)”, diskusi interaktif bersama para pakar dilangsunglan Greenfields Indonesia guna menyebarluaskan edukasi seputar susu, bertempat di Kenangan Heritage, Senayan City.
Mungkin MamPap bertanya-tanya, apa perbedaan susu cair yang ada di pasaran? Mengapa fresh milk pasteurisasi merupakan pilihan susu cair terbaik?
Perbedaan Susu Cair di Pasaran, Mana yang Susu Cair Terbaik?
Meski terlihat sama, faktanya susu cair yang di jual di pasaran memang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini bisa dilihat berdasarkan teknik pengolahannya. Susu cair dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Susu Segar (Fresh Milk) Pasteurisasi
Susu cair ini hanya melewati pemanasan pada suhu rendah (70-125°C) dengan singkat (5 detik) sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik dan susu lebih mudah diserap tubuh. Harus diingat, susu hanya dapat disimpan ≤ 40 hari di suhu dingin
2. Susu Ultra High Temperature (UHT)
UHT dipanaskan pada suhu cukup tinggi (131-145°C) dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berlebih. Kandungan nutrisinya lebih rendah dibandingkan fresh milk pasteurisasi namun umur simpannya lebih lama (9-10 bulan)
3. Susu Steril
Susu steril disterilisasi dengan pemanasan suhu tinggi (>145°C) yang sangat lama, hingga bisa mencapai 40 menit sehingga tidak hanya membunuh mikroorganisme tetapi juga menyebabkan reaksi kimiawi yang merusak sejumlah gizi alami susu serta perubahan rasa dan tekstur. Meski demikian, susu steril memiliki daya simpan paling lama, mencapai 12 bulan.
Fresh Milk Pasteurisasi Merupakan Susu Cair Terbaik?
Saat diskusi, Fiona Anjani Foebe, selaku Chief Marketing Office Greenfields Indonesia mengatakan, “Kami memahami banyak masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti bahwa beda pilihan susu, maka beda pula nutrisinya.”
Greenfields Indonesia pun akhirnya menginisiasi kampanye #StartFresh untuk mengajak konsumen lebih bijak memilih susu dan perlahan beralih ke susu cair, khususnya fresh milk pasteurisasi yang hanya mengandung 100 persen fresh milk murni.
Sebab, susu segar pasteurisasi memiliki nutrisi alami yang lebih berkualitas karena hanya melalui proses pasteurisasi atau pemanasan suhu rendah dan singkat untuk membunuh mikroba merugikan, tanpa mengubah atau merusak nutrisi alami susu.
Dalam hal ini, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Siloam TB Simatupang menjelaskan kalau fresh milk pasteurisasi merupakan pilihan susu cair yang terbaik karena proses pengolahannya tidak menghilangkan atau merusak berbagai vitamin atau mineral, macro nutrient termasuk nutrisi bioactive alami yang terkandung dalam protein susu.
“Komponen nutrisi bioactive tidak ada di dalam susu cair lain karena umumnya rusak atau hilang karena pemanasan suhu tinggi pada waktu yang lama. Padahal, nutrisi bioactive tersebut yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan metabolisme seseorang, di antaranya untuk memperbaiki jaringan tubuh, anti inflamasi, anti oksidan, hingga anti kanker,” tukasnya.
Untuk mendapatkan nutrisi yang maskimal, dr. Christ menyarankan untuk mengonsumsi susu cair terbaik, yaitu fresh milk pasteurisasi secara rutin. “Setidaknya minum dua kali sehari. Fresh milk pasteurisasi sudah dapat dinikmati sejak dari usia 12 bulan. Khusus pada orang dewasa, selalu ingat batasan konsumsi lemak, ya. Kita tetap bisa minum namun silakan pilih yang rendah atau bebas lemak. Selain itu, jangan lupa juga pastikan pilihan kita hanya mengandung 100% susu sapi segar yang bersumber dari sapi-sapi yang well-maintained dan well-monitored karena akan memengaruhi kualitas susu sapi,” paparnya.
Dengan penjelasan di atas, semoga MamPap sudah tidak bingung lagi ya dalam menentukan susu cair terbaik untuk keluarga.
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads