Menyiapkan makanan sehat tidak boleh dilakukan serampangan, tapi harus bersih dan higienis. Ini agar makanan yang dihasilkan sehat, tidak hanya bagi Anda tapi juga seluruh anggota keluarga.
Keamanan pangan tak hanya menyoal pemilihan bahan makanan saja, tapi juga termasuk di dalamnya proses menyiapkan, hingga penyimpanan, hingga pengolahan makanan.
Semua rentetan ini harus dilakukan dengan benar dan higienis agar makanan terhidar dari pencemaran bakteri berbahaya, seperti Salmonella dan E. coli.
Berikut ini panduan yang disarankan ahli nutrisi, Mary L. Gavin, MD untuk memastikan dapur dan makanan yang disiapkan aman dan sehat untuk keluarga.
Cara Menyiapkan Makanan Sehat dan Aman di Rumah
Proses Membeli Makanan
- Saat berbelanja, pisahkan keranjang untuk beberapa barang. Misalnya daging, ikan, dan telur dimasukkan dalam keranjang yang sama, buah bersama dengan sayur, produk kebersihan tubuh boleh dimasukkan ke dalam kantong produk kebersihan rumah tangga, dan lainnya.
- Jika diperkirakan Anda baru akan sampai di rumah lebih dari 1 jam, minta tambahan es batu kepada pegawai supermarket dan masukkan ke dalam kantong daging dan ikan. Ini agar bahan makanan tersebut bisa tetap segar sesampainya di rumah.
- Jangan lupa untuk selalu mengecek tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label.
Hindari membeli:
- Makanan yang baunya aneh meski tanggal kedaluwarsanya masih lama.
- Telur yang pada kulitnya terdapat retakan.
- Buah yang kulitnya pecah
- Sari atau jus yang tidak dipasteurisasi
- Kalkun atau ayam segar yang sudah diisi sebelumnya
Aturan Mendinginkan dan Membekukan Makanan
- Atur suhu pada kulkas ke 40°F atau 5°C) dan freezer ke 0°F atau –18°C) atau lebih rendah. Suhu dingin ini akan membantu mencegah bakteri yang mungkin ada dalam makanan berkembang biak.
- Jika lemari es tidak memiliki termostat, Anda bisa mengggunakan termometer. Alat ini berguna untuk memastikan lemari es dan freezer berada pada suhu yang tepat.
- Gunakan makanan yang didinginkan dan dibekukan lebih lama.
Ini pengaturan bahan makanan di dalam kulkas:
- Telur disimpan di dalam karton aslinya pada rak dalam lemari es. Biasanya kalau di pintu lemari es, dinginnya tidak cukup.
- Masukkan daging, unggas, dan ikan ke dalam kantong plastik terpisah agar cairannya tidak mengenai makanan yang lain.
- Bekukan daging mentah, unggas, atau ikan jika belum ingin dimakan.
- Paket hot dog dan daging deli yang belum dibuka bisa disimpan di lemari es hingga 2 minggu. Kalau sudah dibuka, hot dog harus dimakan dalam waktu 1 minggu dan daging deli dalam waktu 3–5 hari.
Proses Menyiapkan dan Memasak Buah dan Sayuran
- Potong bagian produk yang rusak atau memar sebelum dicuci atau dimakan.
- Cuci semua buah dan sayuran dengan air mengalir (bahkan setelah dipotong-potong juga boleh) untuk menghilangkan residu pestisida, kotoran, atau bakteri. Gosok produk keras, seperti wortel, mentimun, atau melon, dengan sikat produk yang bersih.
- Cuci melon dan semangka sebelum dipotong untuk menghindari bakteri yang dibawa kulitnya, kemudian berpindah ke pisau lalu ke bagian dalam daging buah. Setelah itu keringkan dengan lap bersih atau handuk kertas.
- Gunakan talenan buah/sayur dengan talenan daging.
- Pisahkan piring dan peralatan untuk makanan matang dan mentah.
Memasak Daging Mentah, Unggas, Ikan, dan Produk Telur
- Hindari mencuci ayam mentah karena bisa menyebarkan kumannya di sekitar dapur.
- Cairkan daging, unggas, dan ikan di lemari es bagian bawah atau microwave, bukan di suhu ruangan.
- Masak daging, unggas, dan ikan yang sudah dicairkan dengan segera.
- Marinasi daging, unggas, dan makanan laut di lemari es. Buang bumbu marinasi yang tersisa.
- Masak daging sampai sarinya menjadi bening.
- Masak daging giling atau unggas hingga warnanya tidak lagi merah muda.
- Masak telur sampai matang agar kuk atau putihnya kencang, dan telur orak-arik tidak boleh encer (masih mentah).
- Jangan sajikan makanan yang mengandung telur mentah, seperti adonan kue mentah, eggnog buatan sendiri, dan beberapa resep es krim buatan sendiri. Jika resep membutuhkan telur mentah, gantikan telur yang sudah dipasteurisasi .
Ingat, memasak sampai benar-benar matang bisa membantu membunuh kuman yang membuat Anda dan keluarga sakit. Gunakan termometer daging untuk mengetahui apakah makanan dimasak dengan matang.
Perhatikan rekomendasi tingkat kematangan pada makanan berikut ini:
- Unggas: 165°F (74°C)
- Steak, daging panggang, dan potongan daging sapi, daging sapi muda, babi, dan domba: 145°F (63°C) dengan waktu istirahat 3 menit sebelum dimakan.
- Daging giling, sapi muda, babi, dan domba: 160°F (71°C)
- Ikan: 145°F (63°C)
- Hidangan telur: 160°F (71°C)
- Sisa makanan: setidaknya 165°F (74°C)
Membersihkan Bahan Makanan
Jaga kebersihan permukaan dapur dan sering-seringlah mencuci tangan untuk membantu mencegah penyebaran bakteri. Bakteri dapat menyebar ke orang lain jika mereka menggunakan lap piring yang terkontaminasi. Jadi gunakan tisu dapur dan ganti lap piring secara teratur.
Ikuti tips ini saat membersihkan setelah makan:
- Dinginkan sisa makanan sesegera mungkin setelah dimasak, dan makan setelahnya tidak lebih dari 2 jam.
- Makan sisa makanan dalam 3–4 hari, setelah itu buang.
- Bersihkan countertops dan permukaan lainnya dengan air sabun hangat.
- Cuci piring, perkakas, dan talenan dengan air sabun yang panas atau mesin pencuci piring.
- Ganti talenan yang sudah tua dan aus karena bakteri dapat bersembunyi di lekukan dan lekukan pada papan.
- Pilih lap piring yang lebih tipis daripada spons karena mengeringkan lebih baik.
- Sanitasi talenan, countertops, wastafel dapur, saluran pembuangan, dan pembuangan sampah secara berkala.
Dan yang tak boleh ketinggalan, selalu cuci tangan Anda:
- Usai berbelanja
- Saat akan menyiapkan makanan dan setelahnya
- Saat akan mengolah makanan dan setelahnya
- Cuci tangan dengan air hangat dan sabun sebelum menyiapkan makanan dan setelah menangani daging mentah, unggas, ikan, atau telur.
Demikianlah cara menyiapkan makanan sehat dan aman yang perlu Anda lakukan untuk keluarga. Selamat makan!