Salah satu ibadah sunnah yang hanya dilakukan saat bulan Ramadan adalah salat tarawih. MamPap pun juga pasti tidak akan melewatkan momen ini kan? Selain itu, MamPap juga bisa mengajak anak salat tarawih sejak dini. Agar ini bisa menjadi kebiasaan bagus ke depannya.
Namun MamPap pasti tahu kalau mengajak anak salat tarawih, terutama balita, selain pasti menjadi pengalaman berharga tapi juga sekaligus menjadi tantangan tersendiri. Durasi salat yang panjang, ditambah dengan ceramah dan salat witir, sering kali membuat anak cepat bosan. Akibatnya, MamPap bisa kesulitan untuk tetap fokus dan khusyuk dalam beribadah. Apalagi kalau salat tarawihnya di masjid yang banyak orang, pasti bisa pusing sendiri.
5 Tips Mengajak Anak Salat Tarawih Terutama Usia Balita

Perlu strategi khusus agar anak bisa mengikuti salat tarawih dengan tertib dan tetap merasa nyaman. Mau tahu apa saja tips mengajak anak salat tarawih? Mama Echa, ibu dari 4 anak berbagi tips mengajak anak salat tarawih. Cek di sini ya Mama Papa!
1. Ajak Anak Salat Sejak Pagi
Sebelum mengajak anak ke masjid untuk salat tarawih, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak sejak pagi atau siang hari. Jelaskan kepada anak bahwa di malam hari akan ada ibadah spesial yang hanya ada saat Ramadan. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan buat suasana menjadi menyenangkan.
Dengan begitu, anak akan lebih siap dan tidak merasa kaget saat diajak ke masjid. Selain itu, pastikan anak tidur siang terlebih dahulu agar tidak mudah mengantuk saat waktu tarawih tiba. Yang penting ajak anak ngobrol kalau nanti malam ada salat tarawih yang harus dilakukan setiap malam selama di bulan Ramadan.
Selain itu, ajarkan juga etika di masjid pada anak, seperti tidak bersuara keras atau berlari-larian saat orang lain salat.
2. Siapkan Perlengkapan Salat Kesukaan Anak
Anak-anak biasanya akan lebih semangat jika memiliki perlengkapan salat yang mereka sukai. Mama bisa memilihkan mukena, sajadah, atau sarung dengan warna dan motif favorit anak. Lagi musim labubu, berikan mukena labubu juga tidak apa-apa. Jangan lupa untuk melibatkan anak dalam memilih dan merapikan perlengkapan salatnya sendiri agar mereka merasa lebih memiliki tanggung jawab.
Dengan cara ini, anak akan lebih antusias dan merasa bahwa ibadah adalah sesuatu yang menyenangkan, bukan paksaan. Rasa nyaman dengan perlengkapan salatnya juga bisa membuat anak lebih betah di masjid.
3. Membawa Air Minum dan Camilan Secukupnya
Durasi salat tarawih yang cukup panjang bisa membuat anak merasa haus. Oleh karena itu, pastikan membawa air minum dalam botol yang mudah digunakan oleh anak. Dengan begitu, ketika anak merasa haus, mereka bisa langsung minum tanpa perlu mengganggu jalannya ibadah.
Selain itu, membawa air minum juga bisa menghindari anak rewel karena kehausan. Pastikan botol minum anak tertutup rapat dan tidak mudah tumpah agar tidak mengotori area ibadah.
Jangan lupa juga bawa camilan. Agar kalau anak lapar atau ingin makan, camilannya bisa diberikan dan anak pun lebih tenang.
4. Membawa Buku atau Mainan Kesukaan Anak
Anak balita cenderung mudah bosan, terutama saat harus mengikuti kegiatan yang memerlukan fokus dalam waktu lama. Untuk mengatasi hal ini, Mama bisa membawa buku atau mainan kecil yang bisa membuat anak tetap tenang ketika mulai gelisah.
Namun, penting untuk tidak langsung memberikan mainan atau buku di awal salat. Biarkan anak mengikuti gerakan salat terlebih dahulu. Jika mereka mulai bosan atau rewel, barulah berikan mainan sebagai distraksi agar mereka tetap nyaman tanpa mengganggu jamaah lain.
5. Jangan Memaksa Jika Anak Sudah Bosan
Meskipun niat MamPap baik ingin mengenalkan salat tarawih sejak dini, jangan sampai memaksakan anak untuk bertahan di masjid jika mereka sudah merasa tidak nyaman. Jika anak mulai menangis atau rewel, lebih baik segera membawa mereka keluar dari masjid atau bahkan pulang lebih awal. Ini juga agar tidak mengganggu jamaah lain yang sedang khusyuk tarawih.
Dan tidak lupa, stok sabar seluas samudra jangan lupa ya. Apalagi bulan Ramadan harus ditambah stok sabarnya ya.
Ingat memaksa anak untuk tetap mengikuti salat dalam keadaan tidak nyaman justru bisa membuat mereka trauma dan enggan untuk ikut kembali di kesempatan berikutnya. Sebaliknya, jika anak dibiarkan mengikuti salat dengan nyaman dan perlahan-lahan, mereka akan lebih mudah terbiasa dan menikmati suasana Ramadan.
Dengan menerapkan tips mengajak anak tarawih di atas secara rutin, InsyaAllah, anak akan lebih bersemangat dalam beribadah. Selamat mencoba, Mama Papa!

Mommy 5R yang suka kucing dan nonton drama