Setiap orang tua tentu mendambakan hubungan yang sehat dengan anak-anak. Sayangnya, di kenyataan banyak teknik pengasuhan seperti intimidasi, hukuman, ancaman, yang mungkin akan mengendurkan relasi ini. Parenting positif mengambil pendekatan yang berbeda. Tujuannya untuk menemukan cara memperkuat koneksi orang tua dan anak. Bagaimana menerapkan positif parenting pada anak?
Koneksi adalah kekuatan orang tua yang dapat membuat anak-anak dengan bebas melepaskan apa yang ingin mereka lakukan dan sebaliknya melakukan apa yang kita inginkan. Lantas bagaimana cara menerapkan positif parenting pada anak sehingga dapat memperkuat hubungan antara anak dan orang tua?
10 Cara Menerapkan Positif Parenting pada Anak
Berikut adalah 10 tips dan cara menerapkan praktik pola asuh yang positif yang suportif dan efektif:
1. Beri anak banyak pelukan dan perhatian fisik
Kelihatannya sederhana, tetapi anak-anak suka berpelukan dan berpegangan tangan. Tunjukkan pada mereka kasih sayang yang mereka inginkan. Dengan begitu anak tahu bahwa perhatian fisik itu istimewa.
2. Tawarkan berbagai aktivitas untuk anak
Anak-anak lebih cenderung berperilaku buruk ketika mereka bosan, jadi berikan banyak kegiatan di dalam dan luar ruangan yang menarik untuk anak seperti membaca, permainan, teka-teki, proyek sains, jalan-jalan alam, membuat tenda dari selimut, dll.
3. Tetapkan batasan yang jelas
Duduk dan diskusikan Bersama terkait aturan keluarga di rumah. Beri tahu si kecil apa konsekuensinya jika mereka melanggar aturan. Aturan sebaiknya sedikit, adil, mudah diikuti, dapat ditegakkan, dan dinyatakan secara positif (misalnya, saat belanja di mal pastikan tidak jauh-jauh dari papa dan papa, saat meminta gunakan suara lembut dan tidak berteriak atau cuci tangan sebelum makan.)
4. Hindari memicu ledakan emosi anak
Jika anak berperilaku buruk, tetap tenang dan beri mereka instruksi yang jelas untuk berhenti berperilaku buruk dan beritahu mereka apa yang Anda ingin mereka lakukan (misalnya, “Berhenti melempar”). Gunakan pujian khusus pada anak jika dia berhenti (misalnya, “Terima kasih sudah bermain dengan baik”).
5. Miliki ekspektasi yang realistis
Kadangkala anak dapat berperilaku buruk, dan cara menghadapinya adalah tantangan bagi orang tua. Mencoba menjadi orang tua sempurna—dan mengharapkan anak yang berperilaku sempurna— hal ini justru dapat membuat orang tua frustrasi dan kecewa.
6. Pastikan orang tua memiliki me time
Kondisi stres atau cemas, misalnya akibat pekerjaan, biasanya akan memengaruhi orang tua saat mendidik anaknya. Cobalah mencari waktu setiap hari—atau setidaknya seminggu sekali—untuk membiarkan diri Anda bersantai atau melakukan sesuatu yang Anda sukai. Orang tua bahagia dapat membesarkan anak bahagia.
7. Selalu berikan perhatian positif pada anak
Anak-anak membutuhkan perhatian positif. Jika tidak mendapat perhatian positif dari keluarga, mereka mungkin memilih untuk mencari perhatian negatif. Ingatlah untuk berkomunikasi dengan anak. Cinta dan perhatian adalah penyembuh terbesar.
8. Bimbing anak melalui kesalahan dan kelemahannya
Menghukum anak tidak seefektif menggunakan pujian dan penghargaan. Alih-alih berfokus pada kelemahan, temukan cara untuk membantu anak berkembang secara maksimal. Ketika didorong, anak-anak akan memperoleh bakat untuk mengkompensasi kekurangan apapun.
9. Hindari reaksi emosional negatif terhadap perilaku anak
Jika anak bermasalah dengan kontrol, tanggapan negatif—seperti marah dan ejekan—hanya akan membuat mereka merasa lebih buruk. Gunakan frasa dan akronim verbal yang pendek dan ringan untuk mengingatkan anak agar fokus, seperti, “Yuk, perhatikan dulu.”
10. Jangan pernah menyerah pada anak
Semua masalah anak dapat diselesaikan dengan niat baik, dan ketekunan. Dengan dukungan orang tua yang tepat, remaja yang paling bermasalah pun bisa menjadi orang yang luar biasa.
Mengadopsi cara-cara ini untuk keluarga mungkin memerlukan sedikit penyesuaian. Ketika kita menerapkan welas asih dan kebaikan dalam praktik pengasuhan anak, kita akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dan seluruh keluarga akan menjadi lebih bahagia dan lebih sehat.
Demikian cara menerapkan positif parenting pada anak. Semoga bermanfaat.