Susah Hamil Lagi? Kenali Infertilitas Sekunder, Penyebab dan Gejalanya

infertilitas sekunder
Foto: Pixelshot

Setelah anak pertama sudah memasuki usia 5 tahun, Mama dan Papa punya keinginan menambah anak. Tapi setelah program hamil selama 1 tahun, Mama tak kunjung hamil, apakah Mama mengalami infertilitas sekunder? 

Apa Itu Infertilitas Sekunder?

Secondary infertility atau infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan untuk hamil kembali meskipun sebelumnya memiliki kehamilan yang sehat. Berbeda dari infertilitas primer yaitu kondisi seseorang belum pernah hamil, infertilitas sekunder bisa terjadi meskipun kehamilan sebelumnya berhasil. 

Dilansir dari The Bump, data dari National Survey of Family Growth mencatat sekitar 6% wanita usia 15–49 tahun yang pernah melahirkan akan mengalami kesulitan hamil kembali setelah mencoba selama satu tahun. Salah satu penyebab yang paling umum adalah usia, yang menjadi faktor utama memengaruhi kesuburan, terutama karena kualitas sel telur menurun seiring waktu.

Seringkali kondisi ini membuat banyak keluarga merasa bingung dan down karena kehamilan sebelumnya yang tergolong mudah. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang infertilitas sekunder, berikut beberapa penyebab dan gejala umum yang bisa diperhatikan: 

Bacaan Lainnya

Penyebab Infertilitas Sekunder

1. Penurunan Kualitas Sel Telur dan Cadangan Ovarium

Perempuan yang bertambah usia cenderung mengalami penurunan kualitas sel telur. Hal ini wajar, tetapi bisa menjadi tantangan saat mencoba kehamilan kedua atau ketiga. Makanya tidak sedikit Mama yang mengalami kesulitan hamil lagi.

2. Gangguan Kesehatan Reproduksi

Kondisi seperti endometriosis, miom rahim, atau gangguan kesehatan umum seperti diabetes dapat memengaruhi kesuburan. Karena itu, Mama Papa harus bisa menjaga kesehatan dengan bergaya hidup sehat terutama saat menjalani program hamil.

3. Faktor Kesuburan Pria

Kualitas sperma Papa ternyata juga dapat menurun seiring bertambahnya usia. Apalagi karena umur biasanya mengalami kondisi kesehatan yang bisa mempengaruhi kesuburan, seperti obesitas atau hipertensi.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Coba cek riwayat kesehatan sejak kehamilan pertama. Apakah Mama dan Papa mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti infeksi atau menjalani operasi tertentu. Karena ini dapat mempengaruhi kesuburan.

Gejala Infertilitas Sekunder yang Sering Terjadi

  1. Kesulitan hamil meski sudah mencoba selama 6–12 bulan (tergantung usia). 
  2. Ketidakteraturan siklus menstruasi atau gejala hormon yang tidak seimbang.
  3. Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat ovulasi.

Pengobatan Infertilitas Sekunder

Ketika mengalami gejala-gejala di atas, yang perlu Mama dan Papa lakukan adalah tetap tenang dan tidak stres.  Sebenarnya ada banyak opsi pengobatan yang bisa dipertimbangkan. Berikut beberapa cara yang bisa Mama coba:

1. Mengatasi Pencetus Masalah Awal

Jika ditemukan gangguan seperti miom rahim atau penyakit tiroid, dokter akan mengatasi masalah tersebut terlebih dahulu. Mama dan Papa juga bisa langsung medical check up biar mengetahui penyebab masalahnya.

2. Induksi Ovulasi

Bagi Mama yang mengalami ovulasi tidak teratur, obat-obatan tertentu bisa membantu merangsang ovulasi. Jangan lupa konsultasi ke dokter agar tepat obat serta dosisnya.

3. Inseminasi Intrauterin (IUI)

Prosedur ini cocok jika terdapat masalah ringan pada sperma. 

4. Fertilisasi In Vitro (IVF)

Biasanya, metode ini sering digunakan jika terjadi masalah seperti penyumbatan saluran tuba atau sperma yang sangat rendah menjadi kendala.

Yang perlu diingat di sini, waktu adalah faktor penting. Jika merasa ada masalah, langsung segera konsultasi dengan dokter untuk evaluasi.

Tips Menghadapi Infertilitas Sekunder

Menghadapi infertilitas sekunder bisa menjadi pengalaman emosional yang sangat menantang. Berikut beberapa tips untuk membantu MamPap untuk melewatinya:

1. Cari Teman Curhat

Perasaan frustrasi, sedih, atau bingung sebenarnya merupakan hal wajar. Bicaralah dengan pasangan atau cari dukungan dari kelompok yang mengalami hal serupa untuk mendapatkan dukungan dan saling berbagi pengalaman.

2. Hidup Sehat, Bugar dan Bahagia

Meski terdengar klise, cara ini bisa dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Jaga pola makan sehat, rajin olahraga, dan mengelola stres yang baik dengan melakukan kegiatan seperti yoga atau meditasi bisa membantu meningkatkan keseimbangan hormon.

3. Jangan Tunggu Terlalu Lama

Bila sudah mencoba hamil selama 6–12 bulan tanpa hasil, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi menyeluruh. Dengan bantuan pengobatan yang tepat, Mama Papa bisa berhasil hamil sehat.

4. Tetap Positif dan Realistis

Meskipun perjalanan ini sulit, teknologi dan ilmu kedokteran modern memberikan banyak harapan. Memang kadang lelah ya, tapi percayalah ada cara untuk mengatasinya. Jangan lupa tetap berdoa ya!

Infertilitas sekunder memang bukan perjalanan yang mudah, tetapi MamPap tidak sendirian. Dengan dukungan, pengobatan yang tepat, dan informasi yang cukup, peluang untuk memiliki anak lagi pasti tetap ada. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifty four − = fifty two