Kisah Bayi 17 Hari Terkena Broncopneumonia Setelah Acara Akikah

penyakit Broncopneumonia

Kisah bayi usia 17 hari terkena penyakit Broncopneumonia sempat ramai di media sosial, lantaran kisah sakit Radja yang dibagikan di akun TikTok ibunya @arysa_rrr. Dalam postingannya tersebut diceritakan kronologi si kecil Radja yang baru berusia 17 hari yang tiba-tiba sakit dan dirawat di ruang perawatan intensif.

Kronologinya adalah dimulai dari acara akikah. “Saat usia Radja 17 hari kami adakan tasyakuran akikah. Kami mengundang saudara dan kerabat dekat,” tulis @arysa_rrr.

Dalam video di TikTok tersebut diceritakan pada hari-H akikah, kondisi Radja masih segar.

Sang ibu menulis bahwa setelah acara kedua kakak Radja jatuh sakit, mengalami demam dan patuk pilek. Yang akhirnya Radja kemudian juga mengalami batuk-batuk. Melihat kondisi ketiga anaknya yang sakit, sang ibu langsung membawanya ke RS.

Bacaan Lainnya

Saat di rumah sakit, napas Radja makin sesak karena batuk. Setelah diperiksa dokter anak, Radja diharuskan diopname. Bayi mungil tersebut kemudian mulai menjalani rontgen, harus memakai selang oksigen dan diambil darahnya. Ibunya yang tidak tega melihat Radja kesakitan karena tusukan jarum, ikut menangis sambil menenangkan anaknya.

Radja akhirnya masuk ruang NICU agar perawatannya intensif dan tidak boleh ditunggu orang tuanya. Ibunya hanya bisa menemui Radja hanya sehari satu kali untuk memberikan ASIP. “Selalu menunggu di depan pintu ruang NICU, berharap panggilan dari suster ‘orang tua Radja’ waktunya bertemu jagoanku!”

penyakit broncopneumonia

Hasil pemeriksaan Radja menyatakan bahwa ia sakit Broncopneumonia. Lantas, apa itu Broncopneumonia yang diderita Radja?

 Mengenal Penyakit Broncopneumonia

Pneumonia adalah kategori infeksi paru-paru. Itu terjadi ketika virus, bakteri, atau jamur menyebabkan peradangan dan infeksi pada alveoli (kantung udara kecil) di paru-paru.

Sementara itu, broncopneumonia adalah jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveoli.

 Seseorang dengan broncopneumonia mungkin mengalami kesulitan bernapas karena saluran udara mereka menyempit. Karena peradangan, paru-paru mereka mungkin tidak mendapatkan cukup udara, demikian sebagaimana dilansir laman kesehatan Healthline.

 Gejala Penyakit Broncopneumonia

Gejalanya bisa ringan atau berat. Gejala broncopneumonia mungkin seperti jenis pneumonia lainnya. Kondisi ini seringkali diawali dengan gejala mirip flu yang dapat menjadi lebih parah dalam beberapa hari. Gejalanya meliputi:

  • Demam
  • Batuk yang mengeluarkan lendir
  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Pernapasan cepat
  • Berkeringat
  • Panas dingin
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Radang selaput dada, atau nyeri dada akibat peradangan akibat batuk berlebihan
  • Kelelahan
  • Kebingungan atau delirium, terutama pada orang tua

Gejalanya mungkin sangat serius pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit lain.

 Gejala pada anak-anak

penyakit Broncopneumonia

Anak-anak dan bayi mungkin menunjukkan gejala yang berbeda. Sementara batuk adalah gejala yang paling umum pada bayi, mereka mungkin juga mengalami:

  • Detak jantung yang cepat
  • Kadar oksigen darah rendah
  • Retraksi otot dada
  • Sifat lekas marah
  • Penurunan minat makan, makan, atau minum
  • Demam
  • Penyumbatan
  • Kesulitan tidur

 Bagaimana broncopneumonia bisa menyebar?

Banyak kasus broncopneumonia disebabkan oleh bakteri. Di luar tubuh, bakteri ini menular dan dapat menyebar di antara orang-orang yang berdekatan melalui bersin dan batuk. Seseorang menjadi terinfeksi dengan menghirup bakteri.

Penyebab bakteri umum broncopneumonia meliputi:

  • Staphylococcus aureus
  • Haemophilus influenzae
  • Pseudomonas aeruginosa
  • Escherichia coli
  • Klebsiella pneumoniae
  • Spesies Proteus

Penyebaran broncopneumonia paling sering berkembang di rumah sakit. Orang yang datang ke rumah sakit untuk pengobatan penyakit lain seringkali memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kondisi ini mempengaruhi bagaimana tubuh melawan bakteri.

Dalam kondisi tersebut, tubuh akan kesulitan mengatasi infeksi baru. Pneumonia yang terjadi di rumah sakit juga bisa terjadi karena bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

 ~

Segera temui dokter jika Anda atau keluarga mengalami gejala pneumonia, termasuk penyakit broncopneumonia. Tidak mungkin mengetahui jenis pneumonia yang Anda alami tanpa pemeriksaan menyeluruh dari dokter.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × = ten