Kehadiran sang buah hati menjadi hal yang dinantikan bagi pasangan yang sudah menikah. Sebagian memilih ingin punya anak sedikit, tapi sebagian lagi memilih ingin punya anak banyak. Tentu saja pilihan ini didasarkan oleh pertimbangan setiap pasangan suami-istri.
Bila melihat ke zaman nenek moyang, punya anak banyak sudah menjadi hal lumrah dan dianggap sebagai pembawa rezeki. Namun di tengah generasi millenial saat ini, anggapan ini mungkin sudah tidak banyak ‘diimani’ oleh sebagian pasangan suami-istri. Sehingga, makin sedikit pasangan yang ingin memiliki anak banyak.
Tapi tidak bagi ibu rumah tangga yang satu ini. Punya anak banyak ternyata menjadi hal yang menyenangkan untuknya. Adalah Mama Nurhaidah (41), yang memiliki empat anak perempuan, Adinda Maziah R (17), Andini Maitsa R (17), Raihana Salsabila H (13), dan Raisa Anjani M (8).
Bagi perempuan yang disapa Ida itu, keputusannya memiliki anak banyak memang tidak direncanakan, alias mengalir saja.
“Tidak ada rencana, mengalir saja, stop punya anak karena usia,” ucap Mama Ida saat berbincang dengan Parentsquads.
Meskipun tidak direncanakan, punya anak banyak tidak pernah disesalkan Mama Ida dan sang suami. Sebab, banyak hal menyenangkan bila rumah tangga mereka diisi oleh gelak tawa anak-anak.
Bagaimana Membagi Waktu Mengurus Empat Anak?
Sebagai manusia biasa, wajar saja bila Mama Ida pernah merasa lelah dan capek dengan rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga. Apalagi, suami dan keempat anaknya pasti memiliki kebutuhannya masing-masing.
Namun, Mama Ida memiliki prinsip untuk tidak mengeluh dengan apapun rutinitas yang dikerjakannya. Inilah cara jitu agar rutinitasnya tidak terasa berat dan melelahkan. Rutinitas yang dilakukan Mama Ida juga mengalir saja, tidak memiliki jadwal monoton sehingga aktivitasnya mengurus empat anak bisa lebih fleksibel.
“Tidak ada pembagian waktu, mengalir saja, apa yang bisa kita kerjakan, kita kerjakan. Intinya jangan mengeluh, karena kalau kita mengeluh apapun yang kita kerjakan akan terasa berat,” tandas Mama Ida.
Dari sini, terlihat bagaimana Mama Ida bisa mengelola rutinitas dan waktunya dengan baik.
Plus dan Minus Punya Anak Banyak
Setiap pilihan, baik pilihan untuk punya anak banyak atau punya satu anak saja, tentu akan ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap pasangan juga akan merasakan kedua hal ini secara berbeda.
Yes, banyak orang melihat kehidupan orang tua dengan banyak anak akan riweuh dan super sibuk. Belum lagi kalau si kakak dan si adek bertengkar, atau saat harus berdebat dengan suami dan anak-anak.
Mama Ida jelas merasakan hal ini, bahkan ia memilih tidak menggunakan jasa Asisten Rumah Tangga (ART) untuk membantunya. Tapi, ia justru mengaku bahwa keriweuhan itu justru memberi bumbu manis dalam rumah tangga mereka. Inilah mengapa Mama Ida merasakan lebih banyak plusnya dibandingkan minusnya.
“Plusnya banyak, rumah jadi ramai, ada canda tawa, berantemnya anak-anak, marah-marahnya ke anak sama suami, pokoknya seru dah,” cerita Mama Ida.
Lalu, apa kekurangan yang dirasakan Mama Ida? Ia merasa saat anak-anaknya jatuh sakit dan saling menular satu sama lain. Semua keriweuhan itu semakin terasa memberatkan.
“Minusnya paling kalau anak lagi sakit, biasanya satu sakit bakal nular ke yang lain,” ucap Mama Ida.
Kapan Waktu yang Paling Merepotkan?
Apakah Mama terbayang bagaimana repotnya mengurus keempat anak, suami, dan rumah setiap hari? Mama Ida bercerita bahwa waktu yang menurutnya paling membuat kewalahan adalah di pagi hari saat anak-anak bersiap pergi ke sekolah.
Aktivitas ini paling membuatnya lelah karena Mama Ida harus menyiapkan keempat anak perempuannya untuk sekolah, menyiapkan masakan untuk sarapan dan bekal, juga segala printilan kecil lainnya.
“Waktu yang paling membuat saya kewalahan itu pagi hari saat anak-anak berangkat sekolah. Kami juga gak pake ART karena susah cari yang cocok ARTnya,” kata Mama Ida.
Setelah waktu itu berlalu, Mama Ida tetap bisa merasakan me time sejenak dengan melakukan aktivitas menyenangkan lainnya.
“Biasanya (me time) ngopi, nonton drakor, kumpul bareng ibu-ibu di pengajian, weekend jalan bareng anak dan suami.”
Dukungan Suami dan Keluarga Tentang Punya Anak Banyak
Yes, setiap ibu pasti membutuhkan dukungan dari pasangan dan keluarga. Semua dukungan ini dibutuhkan untuk membuat pikiran dan perasaan sang ibu tetap waras. Begitupun dengan Mama Ida yang mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga.
Baik suami dan keluarga besar tidak mempermasalahkan untuk punya anak banyak. Apalagi Mama Ida dan suami sendiri membuktikan bahwa pilihan ini juga menjadi pilihan yang menyenangkan.
“Support suami itu memberikan kebebasan ke saya untuk mengatur rumah tangga dan berusaha memenuhi apa yang saya butuhkan seperti me time tadi. Dalam hal pengasuhan anak, suami saya membimbing anak-anak dalam hal pendidikan. Tiga anak saya sudah mandiri jadi ayahnya memberikan pengarahan aja. Sedangkan anak yang kecil biasanya ayahnya meluangkan waktunya setelah sampai di rumah seperti nonton TV dan ngajari PR,” tandas Mama Ida.
Keluarga juga membantu bila Mama Ida membutuhkan orang untuk merawat anak-anaknya sementara. Seperti saat Mama Ida terkena Covid-19, semua kebutuhan yang diperlukan Mama Ida disediakan oleh keluarganya.
“Keluarga baik itu dari pihak saya maupun suami selalu siap membantu jika dibutuhkan, seperti waktu Covid kemarin, saat sebagian besar keluarga saya terkena Covid mereka membantu mengurus, mulai dari masakan, membelikan obat, dan selalu menanyakan kabar setiap hari,” cerita Mama Ida.
Cerita dari Mama Ida ini memang hanya satu dari banyaknya orang tua di luar sana yang memutuskan punya anak banyak. Pun masih banyak sekali plus dan minusnya memiliki anak lebih dari satu. Semua ini tentu akan dipengaruhi oleh banyak faktor tergantung masing-masing kondisi orang tua dan lingkungannya.
Dari sisi finansial, jelas membutuhkan lebih banyak persiapan yang lebih matang. Dari sisi mental juga kedua orang tua harus lebih siap, mengingat setiap anak punya kebutuhan psikologis yang harus dipenuhi.
Sedangkan bagi anak yang memiliki beberapa atau banyak saudara kandung, menurut studi yang dilakukan sosiolog, Deniz Yucel dan Douglas B. Downey, terdapat dua keuntungan yang bisa ia dapat, yaitu:
- Memiliki beberapa saudara kandung dapat meningkatkan keterampilan sosial anak.
- Anak yang tumbuh dengan banyak atau beberapa saudara kandung, kemungkinan untuk bercerai saat menikah lebih kecil dibandingkan anak yang tidak memiliki saudara kandung.
Baik memilih punya anak satu saja atau punya anak banyak, sama-sama perlu diputuskan dengan sadar. Sebab, keputusan yang diambil secara sadar akan membentuk reaksi positif untuk mengasuh anak-anak dengan lebih baik.