7 Cara Mengajarkan Anak Untuk Sabar, Gampang!

cara mengajarkan anak untuk sabar, ibu menegur anak, ibu menasehati anak

Anak tidak bisa bersabar saat menunggu makan malamnya disajikan atau ketika minta diambilkan bonekanya dari kamar di lantai atas? Ini 7 tips jitu cara mengajarkan anak untuk sabar. 

Ada ungkapan, “Hal-hal baik akan datang kepada mereka yang sabar menunggu.” Tapi mengatakan ini kepada balita Anda, tak akan membuatnya mengerti. Mustahil! Di usianya saat ini, si kecil belum mengerti apa itu arti kata ‘sabar’ atau ‘menunggu’, Ma. Ketika ia menginginkan sesuatu, ia mau mendapatkan “sekarang juga!”

Kalau sudah begini, apakah lebih baik Mama menuruti kehendaknya atau bagaimana? Tujuh cara mengajarkan anak untuk sabar ini bisa Mama praktikkan di rumah. 

Penyebab Balita Tidak Sabar

Mengapa anak balita sering tidak sabar? Ini penjelasan Dokter Spesialis Anak, Tina Feeley, M.D., M.P.H., dari Massachusetts, tentang mengapa anak sering tidak sabaran:

Bacaan Lainnya

1. Tidak tahu perbedaan ‘sekarang’ Vs ‘segera’

Di usianya yang masih sangat dini ini, balita Anda memang belum tahu apa perbedaan antara “sekarang” (now) dengan “segera” (soon) atau “tunggu”.

Cukup sulit, memang, untuk balita memahami konsep menunggu dan mengapa menunggu itu perlu –karena secara alamiah tujuan hidup mereka adalah untuk saat ini. Apalagi bila anak tipe yang ‘sangat bersemangat’.  Dengan kata lain, mereka tidak memiliki kontrol diri dan cenderung tidak sabaran ketika menginginkan sesuatu. Sehingga ketika Anda memintanya untuk menunggu sebentar, baginya itu sama seperti menunggu seumur hidup.

2. Balita belum siap menunggu

Berapa usia buah hati Anda saat ini? Satu tahun, atau dua tahun?

Tunggulah hingga keterampilan balita berkembang. Umumnya kemampuan anak dalam menunggu akan meningkat mendekati ulang tahunnya yang kedua. Yaitu, saat anak sudah bisa duduk diam dan berhenti sebentar saat ditanya. 

Balita berusia 3 tahun umumnya sudah mampu bertahan (diam) selama beberapa menit, baru kemudian menyibukkan diri dengan aktivitas lain.

Trik Hadapi Anak Tidak Sabar

cara mengajarkan anak untuk sabar, anak tantrum, anak menangis

Bila terjebak dengan balita yang tidak sabaran dan gelisah karena keinginannya tidak terpenuhi, Mama bisa membantunya menunggu dengan mencoba hal berikut:

1. Buat pengalihan

Saat menunggu tidak dapat dihindari, misalnya ketika Anda sedang mengantre di toko bahan makanan dan anak meminta bonekanya dari mobil, alihkan perhatiannya dengan hal lain.

Misalnya, menyanyikan lagu kesukaannya atau membangun percakapan menarik tentang apa yang ada di sekitar mereka. 

Seperti, “Hei, lihat, di dalam lukisan itu ada Barney atau nggak, ya?” “Lihat cicak itu, deh, Nak. Hebat, ya, dia bisa berjalan di dinding.” Pertanyaan Anda sejenak bisa mencegahnya merengek dan fokus pada pernyataan Anda.

2. Beri anak waktu

Anda masih sibuk di dapur, dan si kecil merengek minta dicarikan mainannya yang hilang. Katakan kepadanya kalau Anda butuh waktu setidaknya 5 menit untuk menyelesaikan urusan Anda di dapur. Anda bisa menyetel pengatur waktunya dengan handphone atau pasir waktu. Jelaskan kepadanya kalau Anda siap membantunya setelah waktu di handphone atau pasirnya berhenti.

Cara ini akan memberi anak interpretasi waktu yang lebih konkret, serta rasa kendali yang lebih besar atas proses menunggunya.

3. Jika anak tidak bisa memilikinya, sembunyikan!

Bolak-balik anak minta camilannya. Padahal sudah jadi peraturan, kalau ia bisa memakan camilannya setiap 2 jam sekali. Alih-alih menghadapi sikapnya yang tidak sabaran dan berujung Mama dan si  kecil berselisih, lebih baik buru-buru menyembunyikan camilannya.

Praktikkan 7 Cara Mengajarkan Anak untuk Sabar

cara mengajarkan anak untuk sabar, anak marah, anak tampak kesal

Mengatasi balita yang tidak sabaran memang tidak mudah, Ma. Tapi bisa, kok, diatasi. Begini strategi sederhana cara mengajarkan anak untuk sabar:

1. Persiapkan sejak awal

Apa itu yang perlu Anda siapkan sejak awal? Saat bepergian bersama si kecil, isi tasnya dengan mainan, buku papan, stiker, buku dan alat menggambar atau barang anak lainnya untuk menyibukkan dirinya kalau-kalau kalian diperhadapkan pada keadaan “menunggu lama”. Oh iya, jangan lupa bawa camilannya juga.  Dengan demikian, anak bisa menyibukkan dirinya alih-alih merasa bosan atau kesal karena harus diam selama menunggu.

2. Hindari menunggu jika memungkinkan

Anak memang butuh latihan dalam belajar kesabaran, tapi tidak semua situasi menunggu ideal untuk mengajarkan anak bersabar. Kalau perutnya lapar atau badannya lelah, anak akan lebih sulit lagi untuk mengikuti arahan Anda. Jadi, lewati latihan ini dan buat jadwal ulang di mana anak baru saja melewati waktu makan atau tidur siang.

3. Tahu kapan waktunya melatih kesabaran anak

Seperti halnya poin nomor 2, memang baik bagi balita melatih kesabarannya. Namun Mama juga harus bijak memilih waktu yang tepat. Ketika balita lapar dan haus, misalnya, atau ada sesuatu pada dirinya yang membutuhkan perhatian segera, hentikan latihan.

4. Gunakan pengatur waktu

Cara mengajarkan anak untuk sabar lainnya adalah bantu anak belajar bahwa satu menit sebenarnya tidak terlalu lama. Caranya, gunakan pengatur waktu! Ajak si kecil menghitung 1 hingga 60 bersamaan agar ia dapat merasakan,”Berapa lamakah 1 menit itu.”

Pengatur waktu juga membangun rasa kendali anak terhadap dirinya sendiri. Dan ia jadi tahu bahwa ketika waktu habis ia akan mendapatkan apa yang ditunggu-tunggunya.

Pengatur waktu juga bisa Anda gunakan ketika memberitahunya kapan jam makan atau tidur akan tiba. Misalnya, “Lima menit lagi kita makan, ya, Nak.” Cara ini bisa mengajarkannya kesabaran dari dua arah.

Selain itu, metode time-out juga efektif mengajarkan balita agar lebih sabar dalam mengendalikan dirinya.

5. Beri pujian

Saat balita mewarnai dengan tenang sambil menunggu burgernya di restoran atau duduk manis dengan buku cerita di ruang tunggu dokter anak, puji sikapnya itu. Beri tahu anak bahwa Anda kagum dengan usahanya menunggu. “Terima kasih sudah mau menunggu bersama Mama, ya, Nak. Kamu hebat!”

6. Latihan menunggu

Anda bisa melatih anak terbiasa menunggu dengan beberapa aktivitas atau permainan sederhana di rumah. Salah satunya dengan menanam benih bunga dalam pot. Ajak anak memeriksa benih itu bersama setiap hari sambil menunggu mereka tumbuh hingga akhirnya mekar.

Atau panggang sesuatu bersama, seperti muffin misalnya. Biarkan ia melihat muffin mengembang dari balik kaca oven.

Berikut ini beberapa permainan yang mengajarkan anak agar lebih sabar:

  • Menyusun puzzle: Ini cara yang bagus untuk mengajari anak memperlambat dan meluangkan waktunya hingga ia bisa menemukan potongan yang cocok pada papan puzzle-nya.
  • Memory game: Permainan memori juga bisa mengalihkan balita dari kebutuhannya yang mendesak.
  • Petak umpet: Game ini mengajari balita beberapa keterampilan, salah satunya kesabaran.

7. Tunjukkan Anda Bersedia Menunggu

Jika Anda mempraktikkan ketidaksabaran, misalnya dengan melewatkan jam makan demi bisa segera menyaksikan episode terbaru drakor favorit Anda, anak akan berpikir bahwa tidak apa-apa baginya melakukan hal serupa.

Tunjukkan pada anak bahwa menyelesaikan apa yang sedang dikerjakan –baru mengerjakan hal lain– itu penting. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana, Ma, tidak sulit kan cara mengajarkan anak untuk sabar di atas? Yang perlu Mama ingat, saat melatih kesabaran pada anak, Mama sendiri juga harus memiliki kuota kesabaran yang ekstra, loh. Itu karena Mama adalah role model (panutan) yang paling dekat dengan anak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× six = 48