5 Tanda Parenting Stress yang Jarang Disadari, Ini Penjelasan Psikolog

tanda parenting stress, ibu stres, cara meredam stres, stres saat mengurus anak, ibu sedih

Apakah Mama pernah merasa tegang atau justru merasa hampa dan tidak bersemangat setelah bangun pagi? Jika pernah atau bahkan sering dialami, hati-hati Mam, ini bisa jadi tanda parenting stress, atau stres pengasuhan. Jangan abaikan, sebab tanda-tanda yang mungkin tidak Mama sadari ini bisa mengganggu aktivitas bahkan mengganggu kesehatan Mama secara keseluruhan. 

Jadi, Mama perlu mencari cara agar parenting stress ini bisa diredakan atau dikelola dengan baik. Salah satunya dengan mewaspadai tanda parenting stress yang tidak disadari.

Nah, agar Mama bisa lebih menyadari tanda-tanda parenting stress, kami membahas topik ini lebih mendalam lewat acara “Ngobrol Pagi Spesial Hari Ibu & Kids Playdate,” kolaborasi ParentSquads Indonesia dan Ruang Tumbuh, yang diadakan di Walking Drum, Depok. Lewat ajang ini, Psikolog Irma Gustiana A, M.Psi., menjelaskan apa itu parenting stress, seperti apa tandanya dan cara menanganinya.

Apa Itu Parenting Stress? 

tanda parenting stress, cara meredam stres, temumama squads
Psikolog Ayank Irma dari Ruang Tumbuh memaparkan cara mengenali tanda-tanda parenting stress

Parenting stress adalah tekanan ketika seseorang kesulitan melakukan tugas dan peran sebagai orangtua dalam pengasuhan maupun interaksi dengan anak. Rasanya wajar bila Mama pernah merasakan parenting stress, apalagi peran sebagai orangtua memang melelahkan dan tidak ada habisnya.

Bacaan Lainnya

Menurut psikolog yang disapa Ayank Irma ini, stress bisa dikatakan mengganggu bila akhirnya mengganggu produktivitas sehari-hari. Namun hati-hati, parental burnout bisa lebih parah dibandingkan stres karena kewalahan.

“Stres bisa dikatakan mengganggu ketika akhirnya mengganggu produktivitas kita. Produktivitas nggak harus berkarya, tapi di rumah juga bisa. Stres harian bisa tetap diolah day by day. Tapi kalau sudah di level mengganggu bisa menjadi depresi. Misalnya seperti baby blues, depresi postpartum. Sedangkan parental burnout, kondisi ini lebih parah daripada stres karena overwhelming,” kata Ayank. 

Pengalaman merasakan parenting stress juga pernah dialami Zata Ligouw, influencer dan juga mama dari 3 anak. Bahkan, gejala stres yang dirasakan Mama Zata tidak umum atau tidak disadari. Hal ini terjadi ketika Mama Zata sudah memiliki tiga anak. 

“Pernah ketika sudah punya tiga anak. Saya sangat enjoy menjadi ibu. Apalagi ada suami yang support dan ART. Tapi suatu waktu, saya mulai merasa gatal-gatal di tangan dan muncul pitak di kepala. Saya pun ke dokter. Hasilnya, bikin kaget. Ternyata saya didiagnosis mengalami stres. Padahal, saya menjalani rutinitas dengan happy, loh. Yang saya baru tahu, postpartum depression masih bisa muncul setelah 5-6 tahun setelah melahirkan. Dan itu terjadi tanpa saya sadari,” cerita Mama Zata.

Efek dari parenting stress yang dialami Mama Zata, menurut Ayank ternyata berdampak pada masalah kulitnya, dan hal ini termasuk dampak stres yang jarang disadari banyak Mama. 

Tanda Parenting Stress yang Jarang Disadari

Selain bisa berdampak pada tubuh, banyak gejala parenting stress yang sebenarnya mudah terlihat atau dirasakan oleh Mama. Misalnya, Mama jadi lebih tegang dan emosional, suasana hati mudah berubah, sering berkonflik dengan pasangan.

Menurut Ayank, berikut tanda-tandanya:

  • Adanya ketegangan secara emosional misalnya gampang tersinggung, senggol bacok, cemas berlebihan, ibu instingnya melindungi tapi kadangkala ibu tidak bisa melindungi dirinya sendiri dan memicu stres. Hal ini karena semuanya dipikirin.
  • Suasana hati gampang berubah tapi bukan bipolar. 
  • Adanya gangguan fisik seperti eksim, asam lambung, gerd, migrain dan vertigo.
  • Sering bertengkar dengan suami, dan mudah memarahi anak. 
  • Relasi sosial juga memburuk. Mama jadi mengurung diri dan nggak mau bersosialisasi. 

“Bila kondisi-kondisi ini dialami Mama, sebaiknya segera dicek atau mencari bantuan,” ungkap Ayank.

Selain tanda-tanda di atas, merasa hampa, mati rasa atau tidak merasakan emosi apapun, ternyata juga menjadi tanda stres yang sering diabaikan. Emotional numbness atau mati rasa sebenarnya adalah emosi, dan bila seseorang merasakan emosi ini, Mama perlu mencari pertolongan untuk segera mengatasinya.

“Bila Mama sudah mengalami emotional numbness/mati rasa, kondisi ini sudah bahaya, dan perlu disadari segera. Dampaknya bisa memengaruhi kesehatan Mama secara fisik dan psikis, dan juga bisa mengganggu hubungan Mama dengan keluarga,” kata Psikolog Ayank Irma.

Tips Mengatasi Parental Stress

tanda parenting stress, cara meredam stres, mengenali emosi
Para Mama diajak bermeditasi untuk bisa merasakan emosi yang sedang dialami untuk bisa diluapkan lewat journaling.

Bila Mama menyadari adanya tanda parenting stress ini, yang pertama harus dilakukan adalah menerima kondisi ini, dan mencari pertolongan atau mengenali cara mengatasinya. 

“Misalnya, bila setiap bangun tidur Mama merasa tegang, itu bisa jadi pertanda stres. Salah satu solusinya adalah melakukan morning routine. Contohnya, melakukan peregangan ringan di atas tempat tidur. Setelah ini, Mama bisa mencoba merasakan emosi apa yang sedang dialami, apakah marah, sedih, atau justru mati rasa. Nggak boleh denial. Mama juga manusia biasa yang punya kapasitas, toxic positivity itu jahat banget. Jadi, kalau kita lagi cemas harus diterima. Untuk mengatasinya, bisa bicara dengan orang terdekat, seperti suami, teman atau pakar. Lalu setelah ngobrol, Mama bisa melakukan journaling,” ucap Ayank.

Bagaimana journaling bisa membantu meredakan parenting stress? Menurut Ayank, aktivitas ini bisa membantu mengutarakan keresahan. Mama bisa menulis hal yang paling menjadi concern, kemudian pilih berdasarkan prioritasnya.

“Di kepala ada system emosi. Biasanya dalam kondisi emosi yang bekerja adalah amigdala sebesar kacang mede, dia yang mengendalikan. Harus dikeluarkan atau harus ada tempatnya. Kita bisa membuat jurnal, utarakan saja keresahan agar bisa keluar juga emosinya. Tulis masalah-masalah yang dialami, dipilah-pilah, dan diprioritaskan. Kebanyakan, yang nomor satu adalah masalah utamanya. Dan biasanya domino effect. Satu masalah kelar, semua akan kelar pelan-pelan,” Ayank menjelaskan.

Selain journaling, Mama bisa melakukan talking therapy atau ngobrol dengan orang lain tentang perasaan yang sedang dirasakan. Misalnya dengan suami atau teman. Dengan ngobrol, hormon dopamin bisa keluar dan merilis stres yang Mama rasakan.

Lalu, yang tak kalah penting adalah fokus pada hal yang sekarang terjadi. Biasanya overthinking bisa dirasakan ketika Mama mengkhawatirkan hal di masa depan, dan akhirnya menjadi beban pikiran.

“Saran juga bagi ibu-ibu kalo hal-hal itu dipikirkan pelan-pelan, nggak perlu semua fokusnya ke masa depan tapi yang sekarang juga harus diperhatikan. Contoh, anak baru di janin tapi udah milih kuliah nanti bagaimana. Itu yang akan membuat jadi overthinking,” ucap Ayank.

Tips lainnya yang bisa Mama terapkan menurut Ayank adalah:

  • Jangan lupa untuk punya waktu bagi diri sendiri, morning routine itu penting
  • Journaling sebagai salah satu metode untuk meredakan stres
  • Cari dukungan atau support system atau komunitas yang bisa sama-sama saling mendukung
  • Mencari bantuan dari profesional mental health untuk membantu dalam menghadapi stres yang dirasakan

Lewat acara ini para Mama jadi lebih mengenal tanda-tanda parenting stress sehingga bila mengalaminya, Mama dapat segera cari bantuan agar bisa ditangani dengan tepat. 

tanda parenting stress, anak bermain saat playdate, anak belajar sambil bermain
Keseruan anak-anak yang mengikuti beragam aktivitas pada sesi playdate. Semuanya bersemangat!

Di saat para Mama mengikuti sharing session ‘Parenting Stress Management for Moms’ dan Journaling Workshop to Reduce Parenting Stress bersama Eka Gobel dan Anjarwati Kusuma, M.Psi, Psikolog, si kecil diajak playdate ‘A Day in The Farm’, bersama kak Febie Samatha, tim Ruang Tumbuh dan pojok baca & bermain dari Cocopop Reads.

tanda parenting stress, acara parenting, event parenting
Bertanya juga dapat hadiah, loh. Kali ini 3 Mama mendapatkan bingkisan manarik dari Kin & Kim Jakarta.

Tak hanya mendapatkan banyak ilmu parenting, para peserta juga bawa pulang hadiah-hadiah menarik dari sponsor kami.

tanda parenting stress, acara parenting, event parenting, event jakarta
Beragam hadiah yang bisa dibawa pulang. Si kecil pasti happy!

Apa saja? Antara lain, Beko Indonesia, Susu Hilo School, Alamii Food, Kim and Kin Jakarta, Imperial Creme Biskuit Orang Tua, Blastoz, Wafer Tango, Mazaya Indonesia, Penny Wear, Ammara Scarves, Qita The Label, Amarestola, Retail Therapy dan Bumi Naturalove.

tanda parenting stress, acara parenting, event parenting, acara keluarga
Senangnya dapat doorprize Rice Cooker dari Beko Indonesia!

Tertarik untuk mengikuti acara-acara ParentSquads lainnya, jangan lupa cek dan follow akun Instagram kami @ParentSquads, ya!

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty four ÷ = six