12 Adab Berhubungan Badan dalam Islam

adab berhubungan badan

Dalam Islam, berhubungan seksual suami dan istri merupakan ibadah dan bukan hanya agenda rutin pelepasan syahwat saja. Berhubungan badan dalam Islam juga merupakan sebuah aktivitas psikis yang melibatkan perasaan, bahasa tubuh, bahasa verbal, yang semuanya merupakan bagian dari ibadah. Itu sebabnya terdapat adab berhubungan badan dalam Islam.

Hal ini banyak dijelaskan oleh ulama besar islam, Imam Al Ghazali dalam kitab-kitab yang ia tulis. Al Ghazali menerangkan sejumlah rangkaian adab yang perlu dilakukan suami-istri sebelum dan ketika sedang berhubungan seksual. Etika ini dirangkum Al Ghazali dengan bersumber dari yang diajarkan Rasulullah SAW (naqli) dan pendekatan akal (aqli).

Amalan yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Mulai Berhubungan Seksual Suami-Istri

adab berhubungan badan

Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam karyanya Al-Adab fid Din bahwa terdapat beberapa yang sebaiknya dilakukan sebelum melakukan hubungan seksual. Berikut adalah di antaranya:

Bacaan Lainnya

1. Memakai wangi-wangian dan menunjukkan kasih sayang

Al Ghazali dalam kitab Al-Adab fid Din, Beirut, Al-Maktabah As-Sya‘biyyah menjelaskan, adab berhubungan badan dengan istri antara lain mengenakan wangi-wangian, menggunakan kata-kata yang lembut, mengekspresikan kasih-mesra, memberikan kecupan, menunjukkan sayang.

2. Disunnahkan untuk membaca Bismillah

Bismillah adalah kalimat yang diucapkan orang muslim sebelum memulai kegiatan, termasuk juga ketika beribadah dan berhubungan seksual. Salah satu keutamaan membaca basmallah adalah menjauhkan diri dari godaan setan, jin, dan hal-hal buruk lainnya.

3. Membaca surat Al-Ikhlas

Berikut adalah bacaan surat Al Ikhlas:

Arab-Latin: qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yụlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.

4. Membaca takbir dan tahlil 

Bacaan selanjutnya adalah takbir yang berbunyi Allahu akbar serta bacaan tahmid Laailaha illalloh.

5. Membaca doa sebelum berhubungan badan

Berikut bunyi bacaannya:

بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنِيْ

Bismillâhil ‘aliyyil ‘azhîm. Allâhummaj‘alhu dzurriyyatan thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbî. Allâhumma jannibnis syaithâna wa jannibis syaithâna mâ razaqtanî.

Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Tuhanku, jauhkan aku dari setan, dan jauhkan setan dari benih janin yang Kauanugerahkan padaku.

6. Tidak telanjang bulat

Al Ghazali juga menjelaskan tentang adab memakai penutup atau selimut, dan jangan melakukan hubungan seksual dengan telanjang bulat saat berhubungan intim dengan pasangan.

7. Memulai dengan rayuan, ciuman, dan kasih sayang

Kondisi psikis dalam berhubungan seksual juga perlu diperhatikan. Bahasa tubuh harus menunjukkan kasih-mesra. Sementara bahasa verbal juga menempati posisi agak penting dengan intonasi yang lembut dan pilihan kata-kata yang santun.

Amalan dan Adab Berhubungan Badan

Berdasarkan Abu Hamid al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, Mesir-Mushthafa al-Babi al-Halabi diterangkan bahwa, ketika sedang melakukan hubungan badan sebaiknya memperhatikan amalan dan adab berikut ini:

  1. Hindari menghadap ke arah kiblat saat berhubungan seksual
  2. Hindari terlalu banyak pembicaraan ketika sedang melakukan hubungan badan
  3. Ketika istri menjelang orgasme, maka suami mengatakan dalam hati:

    اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا، وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًاAlhamdulillāhil ladzī khalaqa minal mā’i basyaran, fa ja‘alahū nasaban wa shihran, wa kāna rabbuka qadīran.

    Artinya, “Segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dari ‘air’ dan menjadikannya berketurunan dan berbesanan. Tuhanmu maha kuasa (atas yang demikian itu).”

  4. Usahakan untuk orgasme bersama-sama. Pihak lelaki sebaiknya jangan terburu-buru sebelum pihak perempuan mencapai orgasme.
  5. Dan jika ingin mengulangi hubungan seksual yang kedua maka sebaiknya membersihkan atau mencuci terlebih dahulu kemaluannya.

Terkait kapan waktu yang pas untuk berhubungan seksual, menurut Imam al-Ghazali, sebaiknya dilakukan setiap empat hari sekali, atau tergantung kebutuhan. Sebagian ulama ada yang mensunnahkan pada hari Jumat. Dan dimakruhkan berhubungan seksual pada awal bulan, tengah, dan akhir bulan. Begitu juga dimakruhkan berhubungan seksual pada awal malam.

Demikian adab berhubungan badan dalam Islam yang sebaiknya Anda dan pasangan pahami. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

31 − twenty four =