Cara menjadi suami yang baik bukanlah hal yang mudah. Apalagi dalam Islam, di mana seorang suami memiliki tanggung jawab besar sebagai pemimpin rumah tangga dan imam bagi keluarga. Peran ini tidak hanya menuntut kekuatan fisik atau materi, tetapi lebih kepada kualitas spiritual, emosional, dan mental yang mendalam. Bagaimana cara menjadi suami yang baik menurut Islam?
Beberapa tips berikut bisa Papa terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
10 Cara Menjadi Suami yang Baik Menurut Islam
1. Memiliki Taqwa dan Iḥsân
Sebagai seorang suami, memiliki taqwa, yaitu rasa takut dan tunduk kepada Allah, adalah langkah pertama yang penting. Papa harus selalu ingat bahwa tanggung jawab utama dalam pernikahan adalah kepada Allah, bukan hanya kepada pasangan. Seorang suami yang baik tidak menuntut haknya terlebih dahulu, melainkan selalu berusaha untuk memenuhi hak istri dan keluarganya.
Sebagaimana dikatakan dalam Islam, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya” (HR. Tirmidzi). Jadi, untuk bisa mempraktikkan cara menjadi suami yang baik menurut Islam, Papa harus fokus pada bagaimana merawat, melindungi, dan memberikan kasih sayang kepada istri dan anak-anak, dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah.
2. Menghormati Istri
Dalam pernikahan, hormat adalah kunci yang harus selalu ada, terutama di saat-saat sulit. Islam menggambarkan hubungan suami-istri sebagai ikatan cinta dan rahmat. Cinta memang bisa mengalami pasang surut, tapi rahmat dan rasa hormat seharusnya tidak pernah hilang.
Papa harus menjaga komunikasi yang sehat dan penuh rasa hormat kepada istri, serta tidak pernah menganggap istri hanya sebagai pelengkap atau pemenuhan kebutuhan semata.
3. Cerdas Secara Emosional
Menjadi suami yang baik menurut Islam juga berarti Papa harus cerdas secara emosional. Ini berarti memahami kepribadian istri dan tahu kapan harus bersikap lembut atau tegas. Nabi Muhammad adalah contoh suami yang cerdas secara emosional. Beliau tahu bagaimana berkomunikasi dengan istrinya, memahami emosi dan kebutuhan mereka, dan merespons dengan cara yang sesuai.
4. Jadilah Qawwâm yang Sesungguhnya
Dalam Al-Qur’an, suami disebut sebagai “qawwâm,” yang artinya adalah pemimpin keluarga. Namun, menjadi pemimpin tidak berarti menjadi diktator. Papa harus menjadi pemimpin yang menginspirasi cinta dan rasa hormat, bukan rasa takut. Jadilah suami yang bijaksana, yang mendengarkan, dan selalu berusaha membuat keputusan yang terbaik untuk keluarga, tanpa harus memaksakan kehendak.
5. Jadilah Sahabat Sebelum Menjadi Pasangan
Setiap pernikahan pasti mengalami pasang surut. Oleh karena itu, memiliki fondasi persahabatan yang kuat dengan istri adalah cara terbaik melewati masa-masa sulit.
Bicarakan apa pun dengan istri, curahkan isi hati, dan bangun kedekatan emosional mendalam. Dengan demikian, Papa tidak hanya menjadi suami, tetapi juga sahabat yang selalu bisa diandalkan dalam segala situasi. Jadi jangan lupa melakukan pillow talk juga ya, setiap harinya.
6. Memahami Siklus Biologis Istri
Sebagai suami, Papa harus paham dan belajar mengenai siklus biologis wanita, termasuk menstruasi, kehamilan, dan aspek lainnya. Tidak ada salahnya loh memahami perubahan hormon dan kondisi fisik istri akan membantu Papa menjadi suami yang lebih pengertian dan suportif, khususnya dalam situasi yang mungkin membuat istri lebih sensitif.
7. Bertanggung Jawab
Menjadi suami yang baik menurut Islam berarti Papa harus selalu bertanggung jawab, baik dalam hal ekonomi maupun dalam urusan rumah tangga. Jangan hanya menyerahkan semua tugas kepada istri. Suami yang baik juga ikut ambil bagian dalam urusan rumah dan mendukung istri dalam setiap aspek kehidupan berkeluarga. Sekarang sudah jamannya bapak rumah tangga ikut bantu pekerjaan di rumah loh!
8. Tidak Mengorbankan Waktu Ibadah Istri
Ibadah adalah hak setiap Muslim, termasuk istri. Papa harus memastikan bahwa istri tetap memiliki waktu untuk beribadah dan menguatkan hubungannya dengan Allah. Dalam Islam, penting bagi setiap pasangan untuk saling mendukung dalam hal spiritual dan tidak menghalangi waktu ibadah satu sama lain. Ajak istri untuk salat berjamaah juga agar pahala semakin bertambah ya, Pa!
9. Pelajari Keterampilan Menyelesaikan Konflik
Tidak ada pernikahan sempurna, dan konflik adalah bagian wajar dari hidup bersama. Namun, cara Papa menyelesaikan konflik itulah yang membedakan apakah Papa bisa menjadi suami yang baik atau tidak. Sebagai seorang Muslim, Papa harus belajar cara berkomunikasi dengan istri secara sehat, penuh hormat, dan menghindari kemarahan berlebihan. Jadi tetap sabar ya menghadapi istri!.
10. Cintai Istri Apa Adanya
Hal terakhir dan yang paling penting adalah mencintai istri apa adanya. Seorang suami yang baik menurut Islam tidak hanya mencintai istrinya karena kecantikan fisiknya atau perannya sebagai ibu, tetapi juga menghargainya sebagai individu yang unik. Ini adalah bentuk cinta paling murni, di mana Papa menghargai istri tanpa syarat. Jangan lupa, semakin tua harus tetap menguatkan cinta berdua.
Kalau lagi berselisih paham, ingat masa-masa indah saat mulai memutuskan bersama. Apalagi hadirnya anak pasti akan menambah keharmonisan Mama Papa.
Cara menjadi suami yang baik menurut Islam adalah perjalanan yang memerlukan kesabaran, kasih sayang, dan upaya yang tulus dari Papa. Dengan mengikuti sepuluh prinsip ini, Papa bisa menjadi pemimpin keluarga yang dihormati, dicintai, dan tentunya, mendapatkan ridha Allah. Jangan lupa, kunci dari semuanya adalah ketakwaan dan niat yang benar dalam setiap tindakan hanya karena Allah. InsyaAllah langgeng sampai nenek kakek dan maut menjemput.
Mommy 5R yang suka kucing dan nonton drama