15 Pertanyaan Tentang Vaksin Booster, Simak Jawaban dan Penjelasannya

vaksin booster

Pandemi masih belum terlihat akan berakhir. Apalagi saat ini, varian baru dari Covid-19 banyak bermunculan. Untuk menekan jumlah kasus Covid-19 baru, setelah vaksin 2 kali, kini disarankan melakukan vaksin tambahan atau dikenal dengan vaksin booster.

Seperti surat edaran yang sudah dikeluarkan Kementerian Kesehatan terkait vaksin booster adalah Surat Edaran (SE) Nomor SR.02.06/II/508/2022 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pada akhir Januari 2022.

Per tanggal penetapan SE tersebut, Kemenkes sudah memperbolehkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia untuk melaksanakan program vaksinasi Covid-19 dosis booster bagi masyarakat umum.

Kini, penyuntikan vaksin Covid-19 dosis booster tak perlu lagi menunggu target capaian vaksinasi daerah hingga 70 persen dulu dan cakupan dosis pertama bagi lansia minimal 60 persen. Anda sudah bisa mendapatkan booster di pelayanan kesehatan terdekat Anda.

Bacaan Lainnya

Adanya vaksin booster ini memang banyak pertanyaan masyarakat tentang apakah sama dengan vaksin ketiga, apa manfaatnya dan kapan waktu yang tepat ini diberikan.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut pun dijawab oleh para dokter yang terhimpun dalam PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).

Apa Bedanya Vaksin Booster dengan Vaksin Ketiga

Pertanyaan yang memang sering ditanyakan oleh masyarakat adalah perbedaan antara vaksin booster dengan vaksin ketiga. Vaksin booster merupakan vaksin yang diberikan kepada individu yang telah diberikan vaksinasi primer lengkap dan mencapai kadar antibodi adekuat. 

Namun, seiring berjalannya waktu, antibodi tersebut menurun sehingga perlu diberikan booster. Sedangkan vaksin ketiga diartikan sebagai vaksin yang diberikan kepada individu yang setelah dua kali vaksin primer lengkap, kadar antibodinya belum tercapai secara adekuat sehingga perlu diberikan vaksin ketiga.

Seperti contoh, misalnya pada kelompok imunokompromais berat yakni individu yang baru melakukan operasi transpalasi organ tubuh atau keganasan hematologi.

Adapun pengukuran setelah vaksin dilakukan dalam rangka penelitian dan pemeriksaan tersebut tidak dianjurkan dilakukan di luar penelitian.

Dalam kasus seperti sekarang ini, booster diberikan untuk meningkatkan kembali kadar antibodi yang menurun seiring dengan waktu sehingga peluang untuk terkena virus lebih kuat.

Apa Itu Booster Homolog dan Heteralog?

Jenis homolog merupakan vaksin yang diberikan dengan jenis vaksin yang sama pada vaksinasi primernya. Misalnya jika Anda vaksin sebelumnya sinovac maka vaksin boosternya sinovac pula.

Sedangkan untuk vaksin heteralog adalah vaksin yang diberikan dengan jenis vaksin yang berbeda. Contohnya pada vaksin sebelumnya Anda diberikan sinovac maka boosternya Pfizer.

Apakah Booster Diberikan Setiap Tahun? 

Sampai saat ini studi mengenai perlunya booster masih dalam penelitian dan menunggu perkembangan lebih lanjut.

Apakah Perlu Pemeriksaan Antibodi Sebelum Dilakukan Booster?

Tidak perlu. Namun pastikan kondisi tubuh Anda fit sebelum melakukan vaksinasi.

Apakah Perlu Melakukan Pemeriksaan Laboratorium Tertentu?

Tidak harus, namun jika dokter spesialis yang merawat Anda menyarankan hal tersebut, Anda perlu melakukannya

Pemberian Vaksin Booster

Biasanya ½ dosis. Kenapa harus ½ dosis? Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli di Indonesia secara konsorsium bahwa imunogenisitas yang didapatkan setelah booster dengan setengah dosis tidak berbeda secara signifikan dengan pemberian booster dosis penuh.

Untuk efektivitasnya sendiri, para ahli pun sudah mencukupi dengan pemberian setengah dosis saja untuk vaksinasi booster.

Persiapan Apa yang Perlu Dilakukan Saat Akan Vaksin?

Pastikan tubuh Anda dengan kondisi yang layak untuk di vaksin. Jika memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid, pastikan juga sudah berkonsultasi dengan dokter dan kondisinya pun dalam keadaan terbaik.

Kapan waktu yang tepat?

Banyak pertanyaan dari masyarakat tentang pemberian vaksin booster. Ada yang menyebutkan 3 bulan, 5 bulan, 6 bulan dan 8 bulan. Lalu, kapankah waktu yang tepat mendapatkan vaksin tersebut? 

Sesuai dengan saran dari pemerintah, sebaiknya diberikan 6 bulan setelah vaksin kedua.

Kapankah Waktu Pemberian bagi Penderita Covid-19?

Jika Anda terserang Covid dan belum melakukannya, biasanya vaksin diberikan minimal 1 bulan setelah Anda terkonfirmasi positif. Namun dengan catatan gejala yang Anda merupakan gejala ringan.

Untuk, Anda yang mengalami gejala berat, diberikan minimal 3 bulan setelah terkonfirmasi positif.

Pemberian Vaksin Booster setelah Mendapatkan Vaksin Lainnya

Bagi Anda yang sebelumnya sudah di vaksin selain vaksin booster untuk pencegahan Covid, sebaiknya beri jarak minimal 1 bulan untuk vaksinasi booster. Akan tetapi, jika ada keadaan mendesak bisa dilakukan minimal 14 hari setelah vaksin lainnya.

Perlukah Pemeriksaan Antibodi setelah Diberikan Vaksin Booster? Berapa Rentan Waktu Idealnya?

Tidak perlu. Akan tetapi jika Anda ingin melakukannya, waktu yang efektif adalah 14 hari setelah dilakukan vaksinasi.

Jika Penderita Autoimun, Bagaimana Aturan Pemberian Booster?

Konsultasi ke dokter sebelum melakukannya, terutama jika Anda mengkonsumsi imunosupresan.

Sedangkan bagi penderita HIV, booster merupakan prioritas untuk diberikan. Dengan catatan, minum ARV secara teratur, sudah waktunya untuk vaksin dan tidak ada infeksi imunokompromais. 

Begitu pun dengan seseorang yang memiliki komorbid, booster menjadi prioritas. Pastikan kondisi Anda dan sudah berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya.

Itulah penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang umum ditanyakan mengenai vaksin booster. 

Referensi: IDAI

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × = 40