5 Cara Mengatasi Anak Threenager yang Paling Mujarab, Yuk Coba!

mengatasi anak threenager, perilaku anak balita, tingkah laku balita, anak balita tutup kuping

Anda mungkin mengira merawat bayi baru lahir adalah tahap pengasuhan yang paling sulit. Eits, itu belum seberapa. Anda akan merasakan momen itu ketika si kecil mulai beranjak 3 tahun, yaitu saat threenager Anda sudah mulai ingin melakukan segala sesuatunya sendiri. Agar Anda tidak terlalu stres, ini panduan cara mengatasi anak threenager yang cenderung ‘sulit diatur’.

Apa Itu Threenager?

Threenager merupakan kombinasi dari kata “three” (tiga) dan “teenanger” (remaja). Ini adalah periode saat anak bukan lagi bayi dan belum sepenuhnya menjadi balita. Pada masa transisi ini, anak bersikap seakan-akan dirinya ‘sudah besar’, padahal keterampilan kognitif dan motoriknya belum seberapa –sama seperti remaja yang menganggap dirinya sudah dewasa. Sikapnya inilah yang menciptakan istilah threenager, si remaja berusia 3 tahun.

Sikap ini sebenarnya normal dan bagian dari perkembangan anak. Di usia antara 18 dan 24 bulan anak memang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kemandirian —termasuk pembangkangan.

“Anak seusia ini menyadari bahwa mereka dapat bersikap tegas dan berdebat dengan Anda. Ini sebenarnya salah satu cara mereka mendapatkan kepercayaan diri,” kata psikiater anak Dr. John Sargent.

Bacaan Lainnya

3 Tanda Anda Punya Threenager

cara mengatasi anak threenager, perilaku anak balita, anak balita menangis

Profesor psikologi dan direktur Pusat Pengembangan Balita Barnard College Center Tovah Klein mengatakan pada Washington Post bahwa kemandirian balita sudah mulai muncul di usia 3 tahun.

“Bayi seakan ingin mengatakan, ‘Saya adalah diri saya sendiri’. ‘Saya punya ide dan saya ingin melakukannya sekarang juga’,” kata Tovah.

Ini beberapa tanda bayi Anda sudah menjadi threenager:


  1.   Anak sulit mengekspresikan diri

Anak usia 3 tahun memelajari kata dan frasa baru setiap hari melalui percakapan yang dilakukannya dengan orangtua dan orang lain di sekitarnya. Meski perbendaharaan katanya sudah lumayan banyak, namun ada momen-momen emosional tertentu yang membuat ia kesulitan untuk mengomunikasikan perasaan dan kebutuhannya.

“Anak belum siap mengendalikan emosinya,” jelas Dr. Ilene Cohen, psikoterapis dan penulis buku When It’s Never About You.

“Jika mereka menganggap sesuatu itu lucu, mereka akan tertawa tak terkendali. Sementara jika sesuatu terjadi dan membuatnya sedih, mereka akan menangis tersedu-sedu,” tulis Dr. Cohen.

Threenager memang kerap bersikap lebih tua dari usianya tapi dengan kemampuan pengendalian emosi yang terbatas.

Dalam bukunya How Toddlers Thrive, Dr. Klein menulis, “Anak terjebak di antara dua kebutuhan yang saling bertentangan: keinginan akan diri sendiri dan kemandirian versus kebutuhan akan kenyamanan, keamanan, dan keakraban dengan pengasuhnya.”


  1.   Selalu ingin melakukan semua sendiri

Pernahkah Anda mencoba mengenakan pakaian di tubuhnya tapi ia berteriak dan berkata, “Tidak! Aku mau pakai sendiri!” Atau ada juga momen saat anak butuh waktu lebih lama memilih pakaiannya. Ya, seperti itulah threenager, Ma.

Meskipun kemudian Anda tidak menyukai pakaian pilihannya, sabar dan tetap memberikan mereka sedikit kebebasan. Kalau Anda lihat atasannya tidak cocok dengan rok yang dikenakannya, atau pakaiannya terlalu panas untuk hari itu dan berisiko membuatnya berkeringat, biarkan saja. Pada akhirnya anak akan menyadarinya kalau ia sudah membuat keputusan yang salah.


  1.   Banyak bertanya “mengapa?”

Pada dasarnya semua anak memiliki rasa ingin tahun yang tinggi. Namun hal ini bisa sangat-sangat berlebihan di fase threenager. Rasa ingin tahunya benar-benar menguji kesabaran Anda.

“Anda akan butuh banyak sekali energi untuk mengajarnya di usianya sekarang ini, dan akan lebih banyak lagi menghadapi pembangkangannya. Tapi bukan dalam hal yang negatif, ya. Anak hanya sedang berusaha menunjukkan pendiriannya saja,” kata Daniel Huerta, direktur eksekutif pengasuhan dan remaja di Focus on Family pada Washington Post.

Tenang, Ma, sikat ingin tahunya yang tinggi ini juga akan meningkatkan pembelajarannya di banyak bidang. “Keingintahuan mereka tentang dunia sekitarnya akan membantunya membangun konsep, meningkatkan keterampilan dan kosa kata, serta memahami hal-hal yang tidak diketahuinya,” tulis Rebecca A. Palacios, Ph.D., pakar pendidikan anak usia dini dalam sebuah artikel di Huffington Post.

Praktikkan 5 Cara Mengatasi Anak Threenager di Rumah

cara mengatasi anak threenager, anak balita bahagia

Setiap orangtua tentu ingin anak-anaknya bisa tumbuh mandiri, percaya diri, dan dewasa. Tapi ketika kebutuhan itu tumbuh pada anak usia 3 tahun, mungkin akan menjadi lebih sulit karena mereka menunjukkan perilakunya bersamaan dengan rengekan dan tangisan sepanjang waktu.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan di fase ini sebagai cara mengatasi anak threenager. Yaitu:


  1. Lihatlah dunia melalui matanya

Memahami sisi pandang anak akan membantu Anda berempati dan menjadi lebih sabar terhadapnya.

“Anak sedang dalam masa pergolakan. Di proses ini mereka merasa harus menjadi diri sendiri dan mulai menjauh dari orangtua, tapi di saat bersamaan juga butuh orang tuanya,” ujar Dr. Klein kepada SheKnows.

Misalnya ketika anak mencoba bernegosiasi agar lampu di kamarnya dinyalakan. Anda mungkin mengira ia tidak patuh, padahal sebenarnya anak hanya merasa takut pada kegelapan. Jika Anda peka dengan apa yang dirasakannya, tidak ada salahnya mengikuti kemauannya.


  1. Ajarkan anak mengendalikan diri dan menunggu giliran

Normal bila balita Anda tidak sabaran. Tapi coba gunakan pengatur waktu (timer) agar ia tahu kapan ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Contohnya, jika anak ingin camilannya “sekarang!” padahal Anda masih harus menyusui adiknya. Segera ambil smartphone, pasang waktu lima menit dan beri tahu bahwa ia akan mendapatkan camilannya setelah timer bunyi.

“Namun bila itu berkaitan dengan ‘kebutuhan’ anak yang mendesak, ada baiknya orangtua berhenti sejenak dan fokus kepadanya,” kata Huerta. “Tapi bila itu sekadar ‘keinginan’, di sini orangtua harus mengajarkannya untuk bersabar.”

  1. Buat rutinitas

Prediktabilitas rutinitas dapat membantu menstabilkan emosi, menghilangkan stres, dan kecemasan anak juga orangtua. Jadwal harian yang konsisten membantu meyakinkan anak dan membuatnya aman dan nyaman tentang apa yang akan dilakukannya di depan. Plus, anak juga jadi lebih cenderung mau bekerja sama melakukan rutinitasnya bersama dengan Anda.


  1. Kendalikan anak saat Anda bisa

Cara mengatasi anak threenager berikutnya adalah memintanya melakukan tugas yang biasa orang dewasa lakukan, seperti mengerjakan pekerjaan rumah. Bisa jadi ia tidak melakukannya secara optimal, tapi setidaknya itu bisa memenuhi kebutuhannya untuk melakukan sesuatu secara mandiri. Pilihkan untuknya tugas yang sesuai dengan usianya, seperti menyimpan mainan ke tempatnya, menyeka tumpahan air, atau merapikan sofa.


  1. Dibawa santai saja, Ma!

Pasti ada saja perilaku anak yang membuat dahi Anda berkerut. Seperti saat ia memaksa memakai kaos kakinya sendiri padahal tingginya tidak serasi. Biarkan saja, Ma, dan cobalah untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda: Si kecil terlihat lucu dan menggemaskan dengan penampilannya itu.

Ma, threenager Anda tidak akan menjadi anak berusia 3 tahun selamanya. Sekalipun perilakunya menjengkelkan, periode ini penting untuk dilewatinya guna meningkatkan kemampuan kognitif dan motoriknya. Plus, ini bisa menambah kenangan indah Anda bersamanya.

Bagaimana Ma, mau mempraktikkan cara mengatasi anak threenager yang mana? Semangat selalu menemani threenager Anda, ya, Ma.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eight × = eighty