Selain Suami, Ini 4 Support System yang Dibutuhkan Ibu Bekerja

support system untuk ibu bekerja, anak bersama kakek nenek, kakek nenek dan cucu

Mengasuh anak memiliki tantangannya tersendiri, terutama bagi ibu bekerja. Tantangannya tidak sekadar membagi waktu untuk pekerjaan dan anak, tapi juga suami, rumah, pengasuh atau asisten rumah tangga, keluarga besar, dan masih banyak lagi. Kalau tidak ada dukungan, bahaya, ibu rentan stres dan depresi. Itu sebabnya ibu bekerja butuh support system. Menurut Mama siapa support system untuk ibu bekerja yang paling tepat?

Mengapa Ibu Bekerja Butuh Support System?

Mengasuh anak adalah tanggung jawab orangtua: Mama dan Papa. Tapi dalam pelaksanaannya –meski ada pasangan yang membuat pembagian yang jelas dalam hal pengasuhan- harus diakui ibu yang paling berperan. Padahal tidak hanya orang tua, orang-orang di sekitar Mama dan Papa, seperti kakek nenek, om dan tante, pengasuh, bahkan guru juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak.

Apalagi bila Mama adalah ibu bekerja, tugas dan tanggung jawab ini dapat dibagikan dengan yang lain. Karena mengurus anak saja sudah repot, apalagi bila ditambah lagi ibu harus bekerja. Tentunya kesibukan dan tekanan yang dihadapi ibu jadi lebih tinggi lagi. Oleh karena itu perlu adanya support system untuk ibu bekerja. Tujuannya, agar ada keselarasan antara urusan anak dan pekerjaan, juga untuk menjaga kewarasan ibu.

Support System untuk Ibu Bekerja, Siapa Saja?

support system untuk ibu bekerja, ayah mengganti popok bayi, ayah mengurus bayi

Bacaan Lainnya

Berikut ini orang-orang yang bisa dijadikan support system untuk ibu bekerja adalah:

  1. Mama bisa berbagi tugas pengasuhan anak dengan suami. Misalnya, minta suami mengerjakan beberapa hal mudah di rumah sehingga Mama bisa lebih santai menjaga anak atau menitipkan anak beberapa jam agar Mama bisa me time di luar.
  2. Teman dekat atau sahabat yang juga memiliki anak seusia Anda. Sesekali Anda bisa minta bantuannya untuk menjaga si kecil.
  3. Anggota keluarga besar, bisa orangtua atau mertua atau saudara kandung atau ipar. Anda bisa, nih, memanfaatkan mereka saat ingin berduaan dulu dengan suami. Atau sesekali minta mereka mengecek kondisi anak dan pengasuhnya di rumah saat Anda berada di kantor.
  4. Rekan kerja atau atasan. Seperti: membolehkan membawa anak ke kantor di hari-hari tertentu, memberi cuti tambahan ketika anak sakit, atau pulang lebih cepat karena pengasuh anak sakit.
  5. Pengasuh atau baby sitter. Delegasikan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya pada pengasuh selama Anda bekerja.

Menciptakan Support System yang Baik

support system untuk ibu bekerja, anak belajar menulis, ibu mengajarkan anak

Studi yang dilakukan Arizona State University dan juga Monitask, mengatakan, ada elemen kunci agar ibu bekerja bisa menjalankan perannya dengan baik. Yaitu:

  1. Ekspektasi harus realistis

Mencoba melakukan segala sesuatunya secara sempurna bukan hanya tak mungkin, tapi juga bisa merusak kesehatan mental dan fisik Mama. Jadi, daripada ngoyo, lebih baik bikin ekspektasi yang realistis saja.

Saat sedang libur bekerja, alih-alih merencanakan perjalanan jauh bersama si kecil, lebih baik ciptakan aktivitas sederhana bersama keluarga di rumah. Lumayan, kan, Anda bisa istirahat dan bersantai sejenak.

  1. Bikin jadwal

Dengan jadwal Mama bisa memastikan semua yang dibutuhkan atau harus selesaikan tertata dan terlaksana dengan baik, tanpa kewalahan dan bekerja lebih efisien. Oh iya, buat jadwal berdasarkan prioritas, ya, Ma –yaitu anak dan keluarga, baru pekerjaan.

  1. Me time!

Di kantor terus berkutat dengan pekerjaan, di rumah menjaga anak. Lantas kapan kasih waktu untuk diri sendiri? Meski itu hanya sebentar, ngeteh cantik di halaman belakang rumah boleh juga, Ma. Atau menyelesaikan satu episode drama korea yang sudah tertunda sejak sebulan lalu.

  1. Adakan waktu keluarga

Me time sudah, sekarang saatnya mengadakan waktu bersama anak dan suami. Ini bagus untuk membangun bonding bersama mereka, sekaligus memulihkan diri dari tekanan pertanyaan yang selama ini menggelayut di kepala Anda: Apakah saya sudah menjadi ibu bekerja yang baik bagi anak dan suami saya?

  1. Buatlah rencana pengasuhan anak lebih cermat

Memberikan anak diasuh oleh orang lain tidak hanya sulit bagi Mama, tapi juga anak. Meskipun pengasuh yang Mama pilih bisa diandalkan, akan selalu ada penolakan dari anak. Oleh karenanya, rencanakan pengasuhan ini lebih cermat. Misalnya, anak didampingi orang yang dikenalnya sebelum ditinggal bersama pengasuh, atau Mama tinggal beberapa jam di tempat penitipan anak sebelum berangkat ke kantor.

Hal ini penting agar anak merasa aman dan nyaman saat berada jauh dari Mama, dan meningkatkan rasa percaya diri Mama bahwa anak baik-baik saja saat ditinggal.

  1. Manfaatkan teknologi

Teknologi akan membuat hidup lebih mudah. Dengan teknologi Mama bisa tetap terhubung dengan anak di rumah atau tempat penitipan anak, atau suami di kantornya.

  1. Jangan takut gagal

Tidak ada yang sempurna, jadi bila melakukan kesalahan, santai saja. Mama tidak sendiri, banyak ibu lain yang mengalaminya, jadi jangan takut untuk dihakimi orang lain.

Apapun yang terjadi, anak dan suami akan tetap mencintai Mama, dan pekerjaan pun masih tetap ada. Yang terpenting, Mama harus optimis dan berpikir positif bahwa esok mama akan menjadi orang yang lebih baik lagi. Ingat, kebahagiaan keluarga lahir dari ibu yang bahagia juga!

Keuntungan menjadi Ibu Bekerja

  • Bagi perusahaan: Menurut laporan tahunan kelima Modern Family Index (MFI) Bright Horizons, ibu bekerja sangat terorganisir dan efisien, pekerja keras, tahu bagaimana mengatur waktu, mengerti prioritas, multitasking, memiliki etos kerja yang tinggi, dan berdedikasi pada apa yang dikerjakannya.
  • Bagi anak: Ketika anak melihat orang tuanya bekerja, mereka juga belajar untuk mengekspresikan bakat dan minatnya, mandiri, dan juga turut serta berkontribusi pada keluarga dan masyarakat.
  • Bagi suami: Ada partner dalam membangun dan mengatur keuangan keluarga.
  • Bagi Mama: Mengekspresikan bakat, berkontribusi pada keluarga (dalam hal finansial) dan masyarakat.

Bila Mama juga ibu bekerja, mudah-mudahan artikel tentang support system untuk ibu bekerja dalam pengasuhan anak ini bisa membantu, ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× four = four