Apa Itu Wolbachia, Benerkah Efektif Mencegah DBD?

apa itu wolbachia, teknologi wolbachia, nyamuk wolbachia, anak digigit nyamuk, anak dbd

Musim hujan identik dengan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue. Karena itu, Kementerian Kesehatan RI terus mencari cara untuk mengendalikan angka kasus DBD di Indonesia. Salah satunya yang terbaru adalah dengan teknologi Wolbachia. Apa itu Wolbachia?

Apa itu Wolbachia?

Belakangan Mama mungkin sering mendengar tentang Wolbachia. Ini karena banyak isu mengatakan bahwa Wolbachia justru akan menyebabkan penyakit lain seperti Japanese encephalitis. 

Melalui Media Briefing oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof DR Adi Utarini, M.Sc, MPH, PhD, Peneliti Utama riset nyamuk Wolbachia di Yogyakarta mengatakan justru teknologi Wolbachia menjadi pelengkap penanganan DBD.

“Kita mengetahui teknologi Wolbachia menjadi pelengkap penanganan DBD di Indonesia. Atau cara untuk melawan virus dengue yang ada dalam tubuh nyamuk,” kata Prof. Utari.

Bacaan Lainnya

Apa itu Wolbachia?  Wolbachia adalah bakteri alami yang hidup dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui telur serangga. Bakteri ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti sehingga virus dengue tidak sampai menular ke tubuh manusia. 

Bakteri ini aman bagi manusia, hewan dan lingkungan, dan mampu mengurangi replikasi virus dengue di dalam tubuh aedes aegypti, juga memberikan proteksi komunitas jangka panjang terhadap dengue.

Manfaat Teknologi Wolbachia 

apa itu wolbachia, teknologi wolbachia, nyamuk wolbachia

Ternyata, manfaat dari teknologi wolbachia tidak hanya menekan angka kasus DBD saja lho, Mam. Menurut hasil dari Vector Control Advisory Group WHO (VCAG) sudah ada bukti bahwa penyebaran wMel (varian bakteri wolbachia) ke populasi aedes aegypti, menunjukkan dampak kesehatan masyarakat terhadap dengue.

Begitu juga rekomendasi dari AIPI (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia) kepada Kemenkes bahwa teknologi ini bisa melengkapi kebijakan untuk penanggulangan demam berdarah. 

Setelah uji coba efikasi, hasilnya membuktikan 77% penurunan DBD dan 86% penurunan rawat inap karena DBD. Dan, risiko dari gigitan nyamuk juga sangat rendah atau bahkan bisa diabaikan.

“Risiko yang diakibatkan oleh teknologi wolbachia ini sangat rendah atau dapat diabaikan. Penelitian yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan bukti ilmiah terbaik. Sehingga Wolbachia bisa menjadi salah satu cara pencegahan demam berdarah dengue,” ungkap Prof Utari.

Mencegah Penyakit Zika dan Chikungunya

Selain efektif mencegah demam berdarah, penelitian di Niteroi menunjukkan kalau bakteri wolbachia pada nyamuk aedes aegypti bisa menurunkan risiko penyakit Zika dan Chikungunya. 

Dr. Riris Andono Ahmad, BMedSc, MPH, PhD (Peneliti riset nyamuk ber-Wolbachia di Yogyakarta menegaskan kalau wolbachia juga punya efek protektif terhadap penularan penyakit seperti zika dan chikungunya. 

“Ternyata wolbachia juga bisa mencegah atau menurunkan kasus Zika 37 % dan Chikungunya 56%. Jadi wolbachia punya dampak tidak hanya satu penyakit ini karena aedes aegypti menularkan penyakit-penyakit seperti Zika, Chikungunya, dan dengue,” jelas Dr. Riris.

Adakah Efek Samping dari Gigitan Nyamuk Wolbachia?

Satu lagi yang membuat khawatir dari teknologi wolbachia ini adalah apakah ada efek samping yang berbeda dari gigitan nyamuknya. Terlebih, didalam tubuh nyamuk terdapat bakteri wolbachia. 

Dr. Riris menjawab kalau gigitan nyamuk dengan bakteri wolbachia sama saja dengan gigitan nyamuk biasa, yaitu gatal-gatal dan bentolnya akan sama. 

“Sebenarnya tidak ada yang berubah dari nyamuknya, nyamuk tidak menjadi nyamuk bionik atau nyamuk transgenik. Yang terjadi adalah mechanism blocking, sehingga dampak dari gigitan nyamuknya sama saja, kecuali dia tidak mampu menularkan virus. Gatalnya masih sama, bentolnya masih sama, yang beda adalah nyamuk tidak menularkan virusnya lagi,” ungkap Dr. Riris.

Bila dianalogikan, nyamuk ber-wolbachia ini akan bekerja seperti vaksin. Bedanya vaksin bekerja pada tubuh nyamuk. Sehingga nyamuk jadi tidak mampu menularkan virus dengue.

“Nyamuk menjadi tidak mampu menularkan virus dengue ketika virus dengue nya tidak bisa bereplikasi lagi di dalam tubuh nyamuk. Jadi tidak ada kaitannya pada anak atau dewasa karena efek gigitan nyamuknya tidak ada bedanya,” lanjut Dr. Riris. 

Apakah Bakteri Wolbachia bisa Menular ke Manusia?

Bakteri wolbachia hanya bisa tinggal dan bersemayam dalam sel tubuh nyamuk, sehingga bila bakteri wolbachia itu keluar dari tubuh serangga, bakterinya akan mati. 

“Bakteri wolbachia di tubuh nyamuk itu tidak bisa berpindah ke serangga lain ke hewan atau ke manusia. Ini karena bakteri wolbachia hanya bisa tinggal di dalam sel tubuh serangga. Begitu keluar dari sel tubuh serangga, bakteri tersebut akan mati. sehingga saat nyamuk menggigit manusia dia tidak bisa ditularkan,” kata Dr. Riris.

Ketika nyamuk ber-wolbachia menggigit manusia, bakterinya tidak bisa menular ke manusia atau berpindah ke tempat lainnya. Bakteri hanya akan menular atau berpindah lewat perkawinan. 

Cara Mencegah Penularan DBD Lainnya

apa itu wolbachia, teknologi wolbachia, nyamuk wolbachia, bayi digigit nyamuk, penyakit dbd

Meskipun begitu, Mama dan keluarga juga perlu menjaga kesehatan untuk mencegah penularan DBD. Bagaimana caranya?

Nyamuk aedes aegypti aktif di siang hari. Untuk mencegah gigitannya, beberapa hal ini bisa Mama lakukan.

  • Melakukan perilaku 3M plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang)
  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk. Misalnya tebang tumbuhan yang terlalu rimbun di halaman rumah dan kosongkan wadah air agar tidak menjadi sarang nyamuk
  • Gunakan kelambu saat tidur jika area tidur tidak ber-AC
  • Pastikan anak-anak mengenakan pakaian yang tertutup rapat dan sebaiknya pakaian berwarna terang. Hindari yang berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk
  • Keringat dan kelembapan juga menarik nyamuk, oleh karena itu segeralah mandikan si kecil setelah mereka selesai bermain
  • Gunakan obat nyamuk untuk meminimalkan kemungkinan gigitan nyamuk
  • Jangan biarkan si kecil keluar rumah saat senja atau fajar, saat itulah nyamuk paling aktif
  • Konsumsi makanan sehat untuk meningkatkan kekebalan tubuh si kecil dan keluarga. Tubuh akan kuat melawan segala jenis infeksi bila imunitas tubuhnya baik.

Itulah informasi tentang apa itu wolbachia untuk mencegah penularan DBD. Semoga bermanfaat ya, Ma!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × = twenty one