“Bagaimana cara membentuk massa otot anak remaja? Aman tidak, ya, sejak usia remaja itu mulai membentuk massa otot? Apakah hal ini bisa menimbulkan risiko bagi tumbuh kembangnya?”
Siapa di antara MamPap yang memiliki pertanyaan serupa seperti di atas? Tidak bisa dipungkiri, ya, anak-anak yang memasuki usia remaja sudah mulai peduli dengan bentuk tubuhnya. Tidak mengherankan jika anak remaja mulai melakukan aktivitas fisik untuk membentuk tubuhnya semakin baik.
Penting untuk digarisbawahi, kepedulian terhadap penampilan fisik di masa remaja merupakan hal yang normal dan jadi bagian dari eksplorasi identitas dan perkembangan pribadi anak. Di sini, MamPap sebagai orang tua tentu saja perlu memberikan dukungan positif dan membantu remaja membangun rasa harga diri yang sehat dan positif.
Faktor yang Membuat Anak Remaja Peduli dengan Penampilan Fisiknya
Sebenarnya, ada beberapa alasan yang menyebabkan anak remaja mulai peduli dengan penampilan fisiknya, hal ini melibatkan aspek-aspek berikut:
Perubahan Fisik
Pubertas membawa perubahan fisik yang signifikan, seperti pertumbuhan tubuh, perkembangan organ reproduksi, perubahan suara, dan perubahan kulit. Semua ini dapat membuat remaja lebih sadar akan penampilan fisik mereka.
Identitas dan Peran Gender
Selama masa remaja, anak-anak mengembangkan pemahaman lebih dalam tentang identitas dan peran gender. Ini dapat mempengaruhi cara mereka melihat dan menilai penampilan fisik mereka sesuai dengan standar kecantikan atau maskulinitas/femininitas yang mungkin mereka rasakan.
Faktor Sosial dan Budaya
Media sosial, iklan, dan tekanan budaya dapat memberikan gambaran standar kecantikan yang ideal. Remaja mungkin merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi ini atau mencocokkan diri mereka dengan gambaran tersebut.
Hubungan dengan Teman Sebaya
Interaksi dengan teman sebaya menjadi lebih penting selama masa remaja. Keterlibatan sosial dapat meningkatkan kepedulian terhadap penampilan fisik karena mereka mungkin merasa perlu untuk diterima dan disukai oleh teman-teman mereka.
Perubahan Identitas Pribadi
Remaja sedang mencari identitas mereka sendiri dan mencoba memahami siapa mereka. Penampilan fisik dapat menjadi bagian dari ekspresi diri mereka dan cara untuk mengekspresikan identitas pribadi.
Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga juga dapat memainkan peran dalam kepedulian terhadap penampilan fisik. Nilai-nilai dan pandangan tentang kecantikan atau penampilan dapat diteruskan dari generasi ke generasi.
Cara MamPap Bantu Membentuk Massa Otot Anak Remaja
Dukungan orang tua dalam masa pertumbuhan dan perkembangan otot anak remaja dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental mereka. Berikut adalah beberapa cara orang tua dapat mendukung anak remaja dalam membangun massa otot maksimal:
1. Memberikan Dukungan Nutrisi yang Seimbang
Sudahkah MamPap memastikan kebutuhan nutrisi anak tercukupi dengan baik? Selain karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, kebutuhan protein tentu saja sangat diperlukan. Sebab, sebagai elemen penting dalam isi piringku dan tumpeng gizi seimbang, protein merupakan salah satu nutrisi penting bagi tubuh.
MamPap bisa membantu anak remaja memahami pentingnya pola makan yang seimbang dan dukung mereka dalam membuat pilihan makanan yang sehat.
Dalam hal ini, Lina Antono, S.T.P., M.Sc., Nutrifood Research Center Specialist menjelaskan bahwa massa dan kekuatan otot akan optimal pada saat usia dewasa muda, yaitu dimulai sejak usia 20 tahun-an. Dengan begitu, penting untuk sedini mungkin menjaga massa otot tetap optimal.
Data menunjukkan bahwa saat menginjak usia 30 tahun, manusia kehilangan sekitar 3-8% massa otot setiap dekadenya. Laju pengurangan massa otot akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini penting diwaspadai karena berkurangnya massa otot dapat mengganggu kemampuan bergerak dan beraktivitas.
Lina juga menjelaskan, dengan massa dan kekuatan otot yang terjaga, kita akan dapat bebas bergerak, melakukan aktivitas sehari-hari, menjaga kekuatan tubuh dan keseimbangan sehingga tidak mudah jatuh. Sebuah studi yang mempelajari hubungan antara kekuatan otot dan risiko kematian menunjukkan bahwa mereka dengan kekuatan otot (massa otot) yang lebih tinggi memiliki risiko kematian yang lebih rendah, hingga 50%,” tambah Lina.
Demi mendukung kerja fungsi tubuh yang baik termasuk menjaga massa otot tetap optimal, adapun angka kecukupan protein yang disarankan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2019 untuk pria usia 19-64 tahun adalah sebesar 65 gram dan 60 gram untuk wanita usia 19-64 tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan protein, bisa dengan mengonsumsi makanan sehari-hari seperti ayam, telur, tempe, dan sebagainya, kebutuhan protein juga dapat dilengkapi dengan produk pendukung tinggi protein, seperti susu.
“Salah satunya HiLo Protein UHT rasa Chocofit, susu tinggi protein yang praktis, dilengkapi dengan L-Carnitine dan kolagen untuk bantu #NabungOtot otot dari sekarang. Mengandung 12 gram protein per saji, HiLo Protein UHT rasa Chocofit mampu membantu pemenuhan asupan protein masyarakat Indonesia di segala usia,” jelas Lisa Arianti, HiLo Brand Specialist.
2. Mendorong Aktivitas Fisik yang Teratur
Lina Antono, S.T.P., M.Sc., menegaskan, selama dilakukan dengan cara yang sehat dan tepat, membentuk otot di masa remaja tidak berisiko untuk tumbuh kembangnya. Bahkan, saat membantu membentuk massa otot anak remaja, MamPap bisa mengajak mereka untuk melakukan latihan otot termasuk ke gym.
Manfaat latihan otot untuk remaja termasuk meningkatkan kebugaran, memperkuat tulang, meningkatkan massa otot, serta memperkuat otot yang penting untuk mendukung aktivitas harian dan mencegah cedera.
Beberapa tips untuk mendampingi remaja yang akan memulai latihan otot:
- Saat akan memulai latihan otot, ada baiknya untuk mengikuti program latihan atau berkonsultasi dengan instruktur untuk memahami gerakan yang tepat.
- Saat tahap awal memulai latihan, latihlah postur dan gerakan hingga tepat sebelum menggunakan beban tambahan.
- Mulailah secara perlahan dan tingkatkan secara bertahap baik dalam hal repetisi, set, beban tambahan, maupun jenis latihan yang dilakukan.
- Lakukan gerakan pemanasan selama 5-10 menit sebelum memulai latihan otot, lalu lakukan pendinginan dengan gerakan peregangan atau latihan ringan setelah selesai latihan.
- Selain latihan otot, kombinasikan jenis olahraga lain termasuk latihan aerobik (seperti berlari, renang, dan sepeda) dan latihan peregangan untuk meningkatkan kelenturan tubuh karena remaja disarankan untuk rutin beraktivitas fisik minimal 60 menit setiap harinya.
3. Dukungan Emosional dan Motivasi
Berikan dukungan emosional, pujian, dan motivasi saat anak remaja berusaha membangun otot. Hindari tekanan yang berlebihan dan fokuslah pada perkembangan positif dan kesehatan secara keseluruhan.
4. Pastikan Kebutuhan Istirahat Tercukupi
Salah satu hal penting yang tidak bisa disepelekan adalah memastikan anak untuk bisa mendapatkan istirahat yang cukup. Ini penting untuk memberi tubuh waktu untuk memperbaiki dan membangun otot. Kurang tidur dapat menghambat pertumbuhan otot. Pijat dan teknik pemulihan lainnya seperti stretching dan foam rolling dapat membantu mengurangi kekakuan otot dan mempercepat pemulihan.
5. Membentuk Massa Otot Anak Remaja: Jadi Model Perilaku Sehat
Hal yang tidak kalah penting tentu saja MamPap perlu menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan nilai-nilai positif terkait tubuh dan kebugaran. Bersama-sama terlibat dalam kegiatan fisik keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan.
Dengan memberikan dukungan yang positif dan menyeluruh tentu saja dapat membantu membentuk massa otot anak remaja dengan cara yang sehat, termasuk mendukung perkembangan tubuh mereka, dan menciptakan kebiasaan hidup yang sehat.
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads