Susu Hewani VS Susu Nabati, Mana yang Terbaik Memenuhi Nutrisi Tubuh?

susu hewani dan susu nabati

Susu hewani dan susu nabati seperti susu oat, mana yang lebih baik dan kandungannya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian?

Mungkin, di antara MamPap ada yang memiliki pertanyaan seperti di atas. Tidak bisa dipungkiri, beberapa tahun belakangan ini oat milk makin digandrungi. Bahkan bisa dibilang menjadi tren sehingga banyak masyarakat yang beralih mengonsumsi susu nabati satu ini untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Selain rasanya yang creamy, anggapan susu oat lebih sehat dibandingkan dengan susu sapi manjadi alasan banyak masyarakat yang memilihnya. Namun benarkah demikian? Bahwa susu oat yang termasuk susu nabati ini lebih baik? lebih baik dari susu sapi? Yuk, cek fakta-fakta susu nabati dan susu hewani dari pakar nutrisi.

Manfaat Susu

susu hewani dan susu nabati

Bacaan Lainnya

Seperti yang kita ketahui, susu merupakan sumber nutrisi yang baik untuk dikonsumsi karena mengandung sejumlah gizi dan vitamin yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Mulai dari kandungan kalsium yang berfungsi untuk kesehatan tulang dan gigi, serta kontraksi otot dan fungsi saraf yang baik, kandungan protein Byang tinggi, hingga berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh.

Saat ini, ada banyak sekali jenis susu yang bisa ditemui dan dipilih. Namun pada dasarnya susu dapat berasal dari dua sumber, yaitu protein hewani dan nabati atau plant-based. Semuali, susu sapi atau susu yang bersumber dari protein hewani ini paling banyak dikonsumsi, namun saat ini seiring berjalankan waktu dan trend yang dikalangan masyarakat penikmat susu nabati pun ikut bertambah karena berbagai alasan.

Sumber Susu

1. Susu Hewani

  • susu sapi
  • susu kambing
  • susu kuda
  • susu kerbau

2. Susu Nabati

  • susu kedelai
  • susu almond
  • susu oat
  • susu kelapa
  • susu beras

Perbedaan Antara Susu Hewani dan Susus Nabati

Susu hewani dan susu nabati memiliki beberapa perbedaan utama, terutama dalam asal-usul dan komposisi, seperti apa?

1. Perbedaan sumber:

Susu Hewani: Sesuai dengan namanya, susu hewani tentu saja berasal dari hewan, seperti sapi, kambing, domba, atau hewan lainnya. Susu sapi adalah jenis susu hewani yang paling umum dikonsumsi.

Susu Nabati: Sedangkan susu nabati berasal dari tumbuhan, seperti kedelai, almond, oat, kacang-kacangan, atau biji-bijian lainnya. Ini adalah alternatif bagi individu yang ingin menghindari produk hewani atau memiliki alergi terhadap susu hewani.

2. Komposisi

Susu Hewani: Susu hewani mengandung protein hewani, seperti kasein dan whey, serta lemak hewani, seperti lemak susu. Ini juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk kalsium, vitamin D, dan vitamin B12.

Susu Nabati: Susu nabati tidak mengandung protein atau lemak hewani. Kandungan gizinya dapat bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan yang digunakan, tetapi umumnya lebih rendah protein daripada susu hewani. Beberapa susu nabati juga diperkaya dengan vitamin dan mineral tambahan.

3. Kandungan Nutrisi Susu Hewani dan Susu Nabati

Susu Hewani: Susu hewani kaya akan kalsium, vitamin D, dan vitamin B12, yang penting untuk kesehatan tulang dan sistem saraf. Ini juga memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada susu nabati.

Susu Nabati: Susu nabati mungkin memiliki kandungan kalsium yang lebih rendah, tetapi sering kali diperkaya dengan kalsium dan vitamin D tambahan. Kandungan proteinnya dapat bervariasi tergantung pada jenisnya.

Susu Hewani dan Susu Nabati, Mana yang Lebih Baik?

Dalam hal ini dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Siloam TB Simatupang dalam acara Media Gathering “Ngopi Susu” #2 bersama Greenfields menjelaskan, “Susu berbasis protein nabati maupun hewani sama-sama minuman sehat bernutrisi. Susu plant-based merupakan pilihan alternatif bagi mereka yang tidak mampu menerima dan mengolah laktosa serta alergi protein tertentu.”

susu hewani dan susu nabati
Fiona Anjani Foebe selaku Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia bersama dr. Christopher Andrian.

Oleh karena itulah susu berbasis protein nabati atau susu plant-based merupakan pilihan alternatif bagi mereka yang tidak mampu menerima dan mengolah laktosa serta alergi protein tertentu. Namun pada umumnya, susu plant-based masih memerlukan fortifikasi untuk meningkatkan nilai nutrisinya.

Terkait dengan susu oat, perlu dipahami lebih dulu bahwa susu oat merupakan minuman vegan yang terbuat dari gandum utuh yang direndam air, dimasukkan ke blender, dan disaring. Meski susu milk bukan karbohidrat langsung seperti gula atau susu, tetap saja susu oat ini tinggi akan karbohidrat dibandingkan susu hewani.

Hal ini pun ditegaskan oleh dr. Christopher Andrian bahwa susu oat memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi atau susu kacang lainnya.

Oleh karena itulah jika ada yang memilih susu oat dengan alasan untuk membantu menurunkan berat badan, hal ini memang tidak tepat. Menurut dokter spesialis gizi klinik dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK, susu oat belum tentu membantu seseorang untuk menurunkan berat badan.

“Lihat komposisinya. Oat itu (sumbernya) karbohidrat yang mendominasi. Kalau dibikin susu, susunya tinggi akan karbohidrat,” katanya.

susu hewani dan susu nabati

Sedangkan untuk susu hewani, seperti fresh milk pasteurisasi bisa dikonsumsi bagi mereka atau individu yang tidak memiliki kebutuhan khusus, “Karena nutrisinya lebih lengkap, susu yang kaya protein hewani ini juga baik untuk usia anak atau dewasa,” jelas dr. Christopher lagi.

Menurut dr. Chris, baik fresh milk pasteurisasi maupun susu nabati memiliki karbohidrat dan protein yang dibutuhkan. Namun, untuk susu nabati sendiri cenderung memiliki kandungan yang lebih tinggi, sehingga tidak disarankan bagi pengidap diabetes dan yang ingin menurunkan berat badan.

Pilihan antara susu hewani dan susu nabati tergantung pada preferensi pribadi, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan kesehatan. Beberapa orang memilih susu nabati karena alergi atau intoleransi terhadap susu hewani, atau karena alasan etika atau lingkungan. Namun, susu hewani dapat memberikan sumber protein dan kalsium yang lebih baik bagi beberapa orang.

Ia pun menegaskan bahwa penting untuk diingat bahwa tidak ada “susu yang lebih baik” secara mutlak. Pilihan terbaik tentu saja akan bergantung pada kebutuhan pribadi dan bagaimana mengintegrasikan susu dalam pola makan sehari-hari. “Setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi berbeda. Sehingga, memang kebutuhan asupan nutrisi tidak bisa disamaratakan,” tegasnya lagi.

Saat ini Greenfields sedang menjalankan kampanye #StartFresh yang bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa mengoptimalkan nutrisi susu, khususnya susu fresh milk pasteurisasi, salah satu sumber protein hewani dengan nutrisi alami terbaik karena hanya melalui proses pemanasan singkat. \

Fiona Anjani Foebe selaku Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia mengatakan bahwa lewat kampanye ini dapat membantu konsumen lebih teliti dan bijak dalam mengenali komposisi kandungan serta sumber susu yang terbaik ketika memilih untuk keluarganya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

÷ one = two