Meski Indonesia kaya akan sinar matahari sebagai salah satu sumber vitamin D, nyatanya masyarakat masyarakat bantak kekurangan vitamin D3. Tak terkecuali pada anak-anak. Padahal, kebutuhan vitamin D untuk anak sangat penting agar tumbuh kembangnya optimal.
Hal ini disampaikan oleh dr. Yoga Yandika, Sp.A, dalam sesi talkshow Media Gathering D-Family Festive 2024 yang digagas PT. Kalbe Farma. Dokter Spesialis Anak yang sering berbagai informasi di sosial media ini mengatakan bahwa orang tua berperan penting menjaga kesehatan anak, khususnya selama masa emas pertumbuhan anak (golden period).
“Asupan vitamin D3 untuk anak bisa membuat anak terhindar dari berbagai penyakit yang berkaitan dengan kesehatan tulang, membantu perkembangan otak, serta membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” tukasnya.
dr. Yoga Yandika, Sp.A mengingatkan, bahwa sebenarnya sejak bayi anak perlu tambahan vitamin D. Hal ini disebabkan rendahnya kadar vitamin D yang terkandung dan ditransmisikan melalui air susu ibu (ASI). Jika tidak diberikan suplemen tambahkan maka menyebabkan bayi berisiko mengalami defisiensi vitamin D, khususnya mereka yang hanya mendapat ASI sebagai satu-satunya sumber nutrisi.
“Vitamin D di dalam ASI itu hanya 60 sampai 80 IU perharinya, jadi saat dia mendapatkan ASI dari ibunya, dia membutuhkan vitamin D sebanyak 400 IU karena kebutuhannya memamgh segitu. Anak yang memasukui usia 1 tahun membutuhkan 600 IU perharinya, tegas dr. Yoga Yandika
Padahal, kondisi defisiensi vitamin D pada bayi dan anak dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti riketsia nutrisional, osteomalasia, sampai gangguan tumbuh kembang.
Untuk memastikan apakah anak kekurangan vitamin D atau tidak, dr. Yoga menyarankan untuk melakuka pemerikasan. “Sebaiknya memang perlu diperiksakan, karena dosisnya kan sebenarnya bisa berbeda. Antara dosis mentaintece, suplementasi, atau untuk dosis terapi. Nanti akan dilihat kadarnya Vitamin D pada anak berapa? Kalau di bawah D20 OH, kategori itu masuk defisiensi. Kalau kadar normalnya itu kan 30-100.”
Kebutuhan Vitamin D untuk Anak
Berikut kutipan wawancara terkait penjelasan lengkap kebutuhan vitamin D untuk anak.
Berapa dosis kebutuhan vitamin D untuk anak?
Nah, ini keputusan dosisnya juga akan berbeda-beda karena perlu disesuaikan usia anak. Kalau anak usia 0-1 tahun dosisnya 400 IU. kalau di atas 1 tahun 600 IU untuk dosis maintenance, tetapi kalau sudah masuk defisiensi vitamin D 0-1 itu 2000 IU, di atas 1 tahun, 4000 IU.
Untuk mendapatkan vitamin D, tidak cukup dengan berjemur saja?
Memang, salah satu cara untuk memenuhi kadar vitamin D bisa dilakukan dengan mendapatkan paparan sinar matahari, tetapi berjemur saja tidak akan mencukupi kadar vitamin D sehingga dibutuhkan sumber vitamin D lainnya, seperti makanan dan suplemen tambahan sesuai dengan kondisi dan kadar vitamin D.
Apa saja tanda anak kurang Vitamin D?
Efek atau reaksi alergi sering muncul, risiko pertumbuhkan tulang dan masa otot akan rendah, hubungan proses nutrisi anak juga tidak maksimal sehingga ada risiko anak bisa jadi stunting, selain itu risiko infeksi karena menurunkan daya tahan tubuh dan imunitas di dalam paru paru juga akan meningkat
Normalnya seperti apa status atau kadar kebutuhan vitamin D3 untuk anak?
Status kebutuhan Vitamin D pada anak ini ada tiga.
- Normal, 30-100 OH,
- Insufisiensi vitamin D 20-30
- Defisiensi atau kurang vitamin D, kurang dari 20
Ini kalau diberikan kebutuhannya akan berbeda-beda, kalau normal dikasih 400 untuk anak usia 0-1 tahun, untuk anak di atas 1 tahun 600. Kalau insufisiensi bisa diberikan dosis 1000 sampai kadar vitaminnya ,mencapai 30. Sedangkan kalau sampai defisiensi, kurang dr 1 tahun, berikan 2000 IU per hari, kalau lebih dari 1 tahun 4000 IU perhari,
Ada orang tua yang ingin anak cepat tinggi sehingga memberikan Vitamin D dengan dosis tinggi, ini bisa overdosis tidak, dok?
Amannya pilih yang dosis mentaintece saja dulu, yang 400 IU, kalau misalnya sediaan drop cukup berikan 1 tetes saja. Kalau memang berlebihan, biasanya efeknya itu akan memunculkan rasa mual dan muntah, dan keluar lewat pipis. Jadi kalau memang memang dosis berlebihan, risikonya bisa bikin perut nggak nyaman karena terasa kembung, ini reaksi yang memang bisa muncul.
Kapan waktu Vitamin D untuk anak yang tepat?
Sebaiknya memang diberikan atau minum di pagi hari, karena penyerapannya yang paling bagus di pagi hari. Kalau diminum malam, ternyata vitamin D itu bisa membuat anak jadi lebih segar, tidur jadi bisa lebih lama, takutnya justru mengganggu siklus tidur anak.
Vitamin D ada yang yang tetes, jelly, tablet dan sirup, mana yang paling disarankan?
Bentuk apa pun sebenarnya tidak masalah karena yang paling penting itu dosisnya berapa. Jadi lihat di kemasan, baca dulu. Kalau hanya untuk maintenance anak-anak, untuk anak di atas 1 tahun dosisnya 600 IU, untuk anak usia 0-1 sebaiknya 400 IU.
Baik tetes, sirup atau tablet penyerapan sama saja, cuma untuk bayi kan memang lebih mudah yang tetes, tapi kalau memang suka yang sirup, silakan saja.
Red flag yang perlu diketahui orang tua bahwa anaknya kurang Vitamin D?
-
Anak yang sering alergi
Kebutuhan Vitamin D untuk Anak yang memiliki alergi sebaiknya memang perlu dicukupi karena biasanya ini sepaket. Pada anak yang alergi, biasanya saat diperiksakan vitamin D nya akan rendah, dan ini akan memengaruhi reaksi alergi juga. Biasanya, dengan memberikan vitamin D reaksi alergi akan turun.
Misalnya, kita punya anak kecil yang suka ruam kulit atau batuk pilek, atau tiba-tiba konstipasi. Nah, kebutuhan Vitamin D untuk anak bisa dicek. Biasanya anak dengan alergi, kadar vitamin D rendah. Saat kita memberikan vitamin D dengan dosis terapi, maka reaksi alerginya juga akan turun.
-
Anak dengan gizi kurang
Anak yang gizi kurang mikro dan makro nutrien yang kurang ini biasanya juga akan diikuti kadar vitamin D yang rendah. Anak yang berat badan nggak naik-naik, lalu makan banyak tapi berat badan nggak naik, coba cek vitamin D. Ini bisa diberikan dosis terapi. Dari sini akan bisa dilihat komponen nutrisi lainnya yang sudah terpenuhi dan belum terpenuhi.
Kadang orang tua mau memberikan berbagai macam vitamin untuk anaknya, apakah aman?
Sebenarnya batasannya seperti ini, apa pun yang kita berikan ke anak memang harus disesuaikan dengan angka kebutuhan gizi masing-masing vitamin. Angka kebutuhan gizi ini, biasanya di vitamin itu sudah ada dasarnya.
Misalnya, ibu memberikan multivitamin sirup, di sana kan sudah ada penjelasan vitamin C- nya berapa. Ini kan angka minimal kebutuhan gizi, harapannya dengan memberikan itu, minimal kebutuhan mikro gizi anak dapat terpenuhi. Jadi kalau mau ditambah, dicek dulu. Kalau memang angka kebutuhannya belum sesuai, bisa ditambahkan.
Adakah batasan mengonsumsi vitamin sehingga dapat mencegah kerja ginjal?
Vitamin D3 itu akan terserap dan masuk di dalam darah dan beredar ke hati. Di sana ada enzim yang mencerna vitamin D3 menjadi 25 OH , itu yang menjadi dasar pemeriksaan vitamin D3. Kalau kadarnya rendah, artinya vitaminnya D3 kurang. Nanti si 25 OH itu akan ke ginjal, dan dibuang di ginjal dalam bentuk calcitriol. Makanya kalau diminum dan memang berlebihan biasanya memang akan keluar dari pipis.
Agar maksimal, apakah Vitamin D harus diminum dengan suplemen kalsium?
Vitamin D memang salah satu fungsinya untuk membantu penyerapan kalsium , tapi sebenarnya tidak masalah jika tidak ditambah dengan kalsium. Tapi jika dikonsumsi bersama, ya akan bagus.
Mengingat saat ini pilihan suplemen vitamin sangat banyak, termasuk vitamin D3, MamPap perlu memastikan dan memilih vitamin dari produsen terpercaya, berkualitas baik dan teruji, serta memiliki manfaat yang telah dirasakan seluruh anggota keluarga. Harapannya, Kebutuhan Vitamin D untuk anak pun dapat tercukupi sehingga tumbuh kembang anak bisa tumbuh dengan optimal.
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads