Siapa coba yang tidak merasa khawatir jika menemukan perubahan atau merasakan benjolan di payudara? Pada beberapa kasus, benjolan di payudara biasanya muncul saat seorang wanita sedang berada di periode menstruasinya, dan benjolan itu nantinya akan hilang dengan sendirinya seiring berakhirnya siklus menstruasi.
Tapi jika benjolannya tidak hilang, bagaimana? Jika Anda menemukan benjolan di payudara, ini yang harus dilakukan.
Apa Itu Benjolan di Payudara?
Tekstur jaringan pada payudara alaminya bergelombang, ada yang lebih kenyal ada juga yang tidak. Dan normalnya, tekstur payudara terasa sama di kedua sisinya. Jika tidak, atau bahkan ada benjolan di salah satu payudara, Anda boleh merasa khawatir.
Berdasarkan penjelasan Cleveland Clinic, benjolan di payudara merupakan massa atau pertumbuhan yang berkembang di payudara. Tapi tenang saja, tidak semua benjolan di payudara (atau perubahan apapun di sekitar ketiak dan payudara) itu berkaitan dengan tumor atau kanker.
Memang, salah satu tanda kanker payudara adalah benjolan di payudara. Namun faktanya, 8 dari 10 benjolan payudara bersifat non-kanker. Artinya, jika merasakan ada benjolan di payudara atau di bagian bawah lengan, jangan langsung panik.
Tapi untuk mengetahui penyebab serta apakah benjolan tersebut berbahaya dan memerlukan pengobatan atau tidak, ada baiknya segera periksakan ke penyedia layanan kesehatan terdekat. Terutama jika benjolan terasa sakit.
Tipe dan Karakter Benjolan di Payudara
Salah satu cara termudah mendeteksi benjolan di payudara adalah dengan mengeceknya secara manual. Yakni, dengan cara meraba dan menekan lembut payudara secara menyeluruh.
Beberapa wanita yang mengalami benjolan di payudaranya memiliki karakter benjolan yang berbeda-beda. Namun kebanyakan mereka menggambarkan kondisi benjolan tersebut sebagai berikut:
- Ada bagian di dalam payudara yang terasa menggumpal. Gumpalan benjolan bisa bertekstur keras seperti batu, halus, lunak, atau licin, bentuknya bulat atau tidak beraturan, dan besarnya bisa seperti buah anggur atau juga kacang polong.
- Benjolan bisa terjadi di jaringan payudara atau di dekat area ketiak.
- Jaringan yang menggumpal bisa berpindah saat Anda dorong dengan tangan.
- Benjolan di payudara terasa lebih keras atau berbeda dari bagian bagian payudara lainnya.
Perubahan di Payudara yang Berbahaya
Seperti disebutkan di atas, kemunculan benjolan bisa jadi berkaitan dengan periode menstruasi yang sedang dialami. Namun ada beberapa benjolan di payudara dan tanda lain yang menyertainya yang harus Anda waspadai, karena kemungkinan merupakan tanda dari kanker payudara, kista atau fibroadenoma (gangguan jinak pada payudara).
Selain benjolan, payudara juga mengalami perubahan lain pada puting, kulit atau bagian lainnya. Laman Susan G. Komen menyarankan, agar Anda memperhatikan beberapa tanda peringatan kanker pada payudara seperti berikut ini:
Benjolan di payudara
- Benjolan tidak hanya muncul pada saat sedang haid, dan disertai dengan rasa nyeri yang tak kunjung hilang.
- Awalnya benjolan bisa dipindahkan jika didorong dengan tangan tapi lama-kelamaan tidak lagi (bisa dipindahkan).
Puting
Puting bermasalah biasanya dialami ibu yang sedang hamil atau menyusui. Masalah tersebut biasanya disebabkan oleh adanya pembengkakan atau penyumbatan saluran susu.
Tapi jika Anda tidak sedang hamil atau menyusui, tapi puting payudara mengeluarkan cairan, bisa jadi ini tanda serius dari kanker payudara. Berikut ini beberapa tanda kanker payudara yang ditunjukkan oleh puting:
- Cairan keluar tanpa puting susu diremas. Cairan yang keluar pada puting payudara ini bisa juga disebabkan adanya infeksi atau kondisi lain pada tubuh yang memerlukan pengobatan serius.
- Cairan keluar hanya di salah satu payudara.
- Cairan berwarna bening atau berdarah bukan seperti susu.
- Puting belok atau masuk ke dalam.
- Puting bersisik/erosi.
- Puting yang satu terlihat berbeda dari puting lainnya.
Kulit
Perubahan kulit yang berkaitan dengan kanker payudara biasanya adalah:
- Payudara terasa gatal, perih, bersisik, dan atau ruam pada puting.
- Adanya pembengkakan, kemerahan, rasa hangat/panas, atau area gelap pada payudara.
- Ada lesung, menonjol, mengkerut, atau menebal di area payudara atau ketiak (terlihat saat Anda mengangkat tangan).
Tanda lain
Tanda lain yang biasanya menyertai kanker payudara adalah ukuran dan bentuk payudara yang berubah, serta adanya rasa sakit yang tak kunjung hilang yang terlokalisasi di satu tempat.
Seperti sudah dijelaskan di atas, rasa nyeri pada payudara bisa saja berhubungan dengan periode menstruasi. Tapi jika rasa sakitnya tak kunjung hilang, jangan abaikan.
Penyebab Benjolan di Payudara
Mungkin Anda bingung apa yang menjadi penyebab benjolan di payudara. Beberapa hal ini umumnya dapat menjadi penyebab munculnya benjolan di payudara:
- Perubahan fibrokistik, yakni sebuah kantong kecil berisi cairan dan jaringan fibrosa (karet) yang terasa seperti benjolan.
- Kista payudara, yakni sebuah kantong berisi cairan yang terbentuk ketika cairan terperangkap di saluran susu. Umumnya terjadi pada orang yang belum menopause.
- Fibroadenoma merupakan benjolan jinak (bukan kanker melainkan tumor) yang paling umum terjadi pada wanita muda berusia 20-30an).
- Tumor Phyllodes, yakni tumor yang terjadi di jaringan ikat payudara.
- Kalsifikasi payudara, yaitu deposit kalsium jinak yang besar (biasanya terjadi pasca prosedur pengecilan payudara atau penutupan jaringan).
- Infeksi payudara yang dapat menyebabkan area jaringan mengeras secara lokal, atau terjadinya abses (nanah) payudara akibat infeksi.
- Kanker payudara, yaitu tumor yang tumbuh di jaringan payudara dan menyebabkan benjolan.
Perawatan dan Pengobatan Benjolan di Payudara
Perawatan dan pengobatan tentunya disesuaikan dengan penyebab dari benjolan di payudara. Saat pemeriksaan awal, biasanya dokter akan memeriksa riwayat kesehatan Anda terlebih dahulu. Setelah itu baru pemeriksaan payudara.
Pemeriksaan payudara biasanya dilakukan secara manual, yakni dengan cara merabanya. Baru kemudian dengan mammogram dan/atau USG untuk mendapatkan pindaian pencitraan payudara yang lebih rinci.
Pemeriksaan selanjutnya tergantung dari hasil pencitraan. Jika benjolan di payudara tidak berbahaya, Anda mungkin hanya perlu melakukan pemeriksaan rutin saja. Namun jika benjolan terasa penuh dan nyeri, dokter mungkin perlu mengeluarkan cairan di dalam payudara.
Selanjutnya, dokter masih harus melakukan pengujian atau pengobatan lebih lanjut. Pengobatan benjolan di payudara biasanya meliputi:
- Antibiotik untuk infeksi payudara.
- Drainase cairan untuk kista payudara (jika besar atau nyeri).
- Biopsi untuk mengkarakterisasi suatu massa (benjolan) yang mencurigakan, terasa nyeri, atau bertambah besar.
- Pengobatan kanker jika benjolan terbukti kanker payudara melalui biopsi. Terapi kanker bisa termasuk pembedahan, kemoterapi dan terapi radiasi.
Jaga Kesehatan Payudara Anda
Cara terbaik menjaga kesehatan tentu saja dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, tidak merokok dan lainnya. Selain itu, jangan abaikan perubahan atau rasa sakit yang Anda rasakan, terutama benjolan di payudara bagi para wanita.
Jika Anda merasakan adanya perubahan pada payudara, jangan ragu memeriksakannya ke dokter, apalagi jika benjolan disertai dengan rasa nyeri yang tak kunjung reda.
Ingat, dengan mengetahui lebih cepat penyebab benjolan, maka lebih cepat juga Anda melakukan pengobatan dan perawatan payudara. Dengan demikian, penyebab benjolan di payudara pun bisa diatasi sejak dini.
Partner terpercaya dan teman perjalanan parenting para orang tua agar bisa memberikan keamanan yang anak-anak butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu mewujudkan impiannya.