Ini Perbedaan Bentuk Kepala Bayi Normal dan Tidak Normal

bentuk kepala bayi yang normal

Mengapa penting bagi orang tua untuk mengetahui bentuk kepala bayi normal atau tidak normal? Ya, karena ini mempengaruhi perkembangan otak selama masa tumbuh kembang anak. Berikut ini penjelasan mengenai penyebab bentuk kepala bayi tidak normal dan cara mengatasinya.

Bentuk Kepala Bayi Normal dan Tidak Normal

Banyak orang tua yang mengira bahwa semua bayi terlahir sempurna, salah satunya memiliki kepala bulat yang kecil. Kenyataannya tidak demikian.

Di masyarakat, ada banyak kasus bayi lahir dengan kondisi bentuk kepala bermasalah, seperti kepala peyang, lebih kecil dari ukuran normal, terdapat benjolan, dan masih banyak lagi. 

Menurut WHO, bentuk kepala bayi normal ditandai dengan rata-rata lingkar kepala antara 34-39 cm untuk bayi perempuan dan 35-39,5 cm untuk bayi laki-laki baru lahir. Tentu saja ukuran ini bisa berbeda antar bayi, tergantung pada faktor genetik, etnis, dan kesehatan ibu selama masa kehamilan.  

Bacaan Lainnya

Pengukuran lingkar kepala bisa dilakukan menggunakan pita pengukur mulai dari bagian atas alis ke atas telinga hingga bagian paling menonjol kepala belakang. 

Selain ukuran lingkar kepala, yang perlu diperhatikan juga adalah bentuk kepala bayi normal atau tidak. Ini sangat penting karena berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembanngan otak bayi. 

Dijelaskan Healthline, tulang tengkorak bayi baru lahir masih terdiri dari beberapa tulang pipih yang tidak menyatu hingga usianya 2 tahun. Ini sebagai ruang untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya.

Itulah mengapa, dijelaskan American Academy of Pediatrics pada laman Healthline, para orang tua harus memantau dengan benar bentuk kepala bayi, setidaknya hingga usia bayi 2 tahun. 

Bentuk Kepala yang Harus Diwaspadai

bentuk kepala bayi yang normal, ukuran kelapa bayi

Biasanya seorang ibu dapat menyadari bentuk kepala bayi normal atau tidak di usia bayi 2 bulan. Nah, bila Mama curiga bentuk kepala bayi tidak normal, segeralah periksakan ke dokter anak. 

Pemeriksaan dan penanganan segera dapat mengurangi risiko masalah pada perkembangan otak si Kecil. 

Segera beritahu dokter anak jika Mama melihat sesuatu yang tidak biasa atau berbeda pada bentuk kepala si Kecil seperti berikut ini:

  • Bentuk kepala bayi berbeda (cacat) hingga 2 minggu atau lebih setelah lahir.
  • Ada sisi yang menonjol atau bengkak pada salah satu sisi di kepala bayi. 
  • Ubun-ubun bayi terlihat dalam sekali. 
  • Posisi mata bayi berubah bentuk atau posisinya.
  • Bentuk dahi bayi berubah.
  • Pertambahan ukuran kepala bayi lambat atau bahkan tidak ada pertumbuhan sama sekali. 

Penyebab Bentuk Kepala Bayi Tidak Normal

Ada banyak penyebab bentuk kepala bayi tidak normal saat lahir. Di antaranya:  

  • Persalinan

Berbeda dengan persalinan caesar, karena bayi tidak perlu melewati jalan keluar yang panjang dan sempit. Penyebab lain yang berkaitan dengan persalinan adalah:

  • Kelahiran vakum (alat penyedot): Bayi kemungkinan memiliki benjolan di bagian atas kepalanya.
  • Forceps: Kepala bayi bisa terlihat “terjepit” di bagian samping.
  • Conehead: Kepala bentuknya terlihat seperti kerucut. 

Deformational Plagiocephaly

Atau disebut juga sindrom kepala datar. Ini adalah kondisi di mana kepala bayi rata di satu bagian sisi atau bagian kepala belakang. Penyebabnya karena kepala bayi berada di posisi yang sama untuk waktu yang lama. Biasanya terjadi pada bayi kembar karena adanya tekanan pada kepala akibat kurangnya ruang di dalam rahim. 

Atau bisa juga disebabkan oleh tortikolis otot, yaitu otot leher yang menegang yang membuat bayi kerap menoleh ke satu sisi saat tidur.

Benturan yang menyebabkan benjolan dan gumpalan 

Bayi mengalami pembengkakan atau benjolan karena adanya cairan atau darah yang terkumpul di bawah kulit kepala. Biasanya terjadi karena adanya benturan di bagian atas atau belakang kepala saat melahirkan. Tapi benjolan atau gumpalan ini akan segera hilang dalam 1-2 minggu kemudian.

Cacat lahir

Disebut juga Craniosynostosis, di mana beberapa tulang tengkorak bayi bergabung terlalu dini padahal otaknya belum berkembang sempurna sehingga menyebabkan perubahan pada bentuk kepalanya: Kepala menjadi lebih panjang dan sempit (Scaphocephaly), dahi lebih datar di satu sisi, kepala lebar dan pendek (Brachycephaly), kepala rata di bagian belakang, kepala berbentuk segitiga.

Kondisi kesehatan ini sangat langka, hanya terjadi pada 1 dari setiap 2.500 bayi baru lahir (di Amerika Serikat).

Cara Mengatasi Bentuk Kepala Bayi Tidak Normal

bentuk kepala bayi yang normal, ukuran kelapa bayi, helm bayi

Penelitian menunjukkan bahwa tidur telentang merupakan cara paling aman bagi bayi, terutama bagi pertumbuhan kepalanya.  Namun jika bentuk kepala bayi tidak normal, ini beberapa tindakan yang bisa Mama lakukan guna membantu memperbaiki bentuk kepala bayi: 

Perawatan di rumah

Ini metode yang bisa Mama lakukan di rumah untuk membantu meratakan bentuk kepala bayi:

  • Telentangkan bayi, lalu setelah ia tertidur perlahan putar kepalanya pada sisi yang tidak rata. Hindari penggunaan bantal untuk menjaga kepalanya tetap di tempatnya.
  • Usahakan kepala bayi tidak bersandar di satu sisi yang sama. Caranya bisa dengan mengusahakan posisi si kecil duduk tegak tanpa menyandarkan kepalanya atau memberikannya mainan untuk mendorongnya menoleh ke sisi berlawanan. 
  • Berikan bayi waktu tengkurap (tummy time) secara teratur untuk membantu memperkuat otot lehernya, sehingga ia juga belajar mengangkat kepalanya ke sisi yang lain. 

Helm bayi

Ini adalah helm kecil khusus membantu membentuk kepala bayi agar lebih bulat dan simetris. Biasanya digunakan oleh bayi dengan kepala yang sangat datar atau cacat dan keadaannya tidak berubah setelah 4 bulan.

Sebelum memberikan helm ini, dokter anak biasanya akan memastikan si Kecil tidak Craniosynostosis (melalui rontgen tengkorak bayi). Umumnya bayi menggunakan helm ini 22 jam sehari selama kurang lebih 4 bulan lamanya.

Perawatan khusus lainnya

Yakni perawatan pada bentuk kepala bayi yang lebih serius dan memerlukan penanganan segera, seperti pada kasus Craniosynostosis. Perawatan yang dimaksud adalah pembedahan untuk membantu mengurangi tekanan pada tengkorak. 

Atau pada kasus tortikolis bawaan (bentuk kepala asimetris), umumnya dokter menyarankan si Kecil mengikuti latihan peregangan dan terapi fisik. Seperti dijelaskan di KlikDokter, tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu penguatan dan mengendurkan otot leher bayi.   

Kesimpulannya, pastikan Mama membawa si kecil untuk menjalani seluruh pemeriksaan rutin dengan dokter anak, terutama di minggu-minggu dan bulan-bulan awal kehidupannya. Ini semua guna mendukung kesehatan juga mengawasi pertumbuhan bentuk kepala bayi normal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× 2 = eighteen