Skrining Tumbuh Kembang Anak, Kapan Waktu Tepat Melakukannya?

skrining tumbuh kembang anak, anak sedang diperiksa dokter, bayi sedang diperiksa dengan stetoskop

Anak yang tumbuh kembangnya sempurna dan sesuai dengan usia merupakan dambaan setiap orang tua. Sering kali, permasalahan tumbuh kembang anak menjadi kekhawatiran orang tua terlebih jika pertumbuhan anak tertinggal dibanding bayi atau anak seusianya. Jika terjadi hal demikian, Mama dan Papa biasanya tergerak untuk melakukan skrining tumbuh kembang anak. 

Waktu Tepat Skrining Tumbuh Kembang Anak

Skrining tumbuh kembang anak memang diperlukan dan bisa menjadi panduan yang baik untuk memastikan kesehatan serta asupan gizi si kecil sesuai dengan kebutuhan usianya. Namun sebenarnya, kapan waktu yang tepat melakukan skrining tumbuh kembang anak? 

skrining tumbuh kembang anak, bayi ditimbang di dokter, mengukur berat badan bayi

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), frekuensi skrining tumbuh kembang anak dilakukan berdasarkan usia, yaitu:

Bacaan Lainnya
Usia Anak Frekuensi
0-12 bulan setiap bulan
12-24 bulan 3 bulan sekali
24-72 bulan 6 bulan sekali

Selain melalui pemantauan dokter anak, skrining tumbuh kembang anak bisa dilakukan secara mandiri menggunakan kurva rujukan tumbuh kembang yang direkomendasikan oleh WHO. Pada kurva tersebut, orang tua bisa melihat ukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, sampai Indeks massa tubuh anak sesuai dengan jenis kelamin dan usianya.

Orang tua dapat menjadikan ukuran tersebut sebagai patokan dan melakukan pengukuran mandiri serta mencatat hasilnya secara berkala. Apabila hasil pengukuran tersebut berada di atas maupun di bawah angka rujukan, Mama dan Papa dapat diskusikan hasilnya pada dokter anak untuk langkah selanjutnya. 

Orang tua juga bisa membawa si kecil secara rutin ke Posyandu, petugas akan mencatat dan memberikan penyuluhan secara gratis mengenai tumbuh kembang bayi. Mama juga akan mendapat buku dan kartu perkembangan anak yang bisa dipakai sebagai panduan untuk melihat tumbuh kembang si kecil. 

Kapan perlu khawatir mengenai tumbuh kembang anak?

Setiap anak mengalami fase tumbuh kembangnya berbeda-beda, terkadang hal ini memantik kekhawatiran terlebih jika anak lain seusianya sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tekanan sosial terlebih stigma bahwa bayi yang sehat haruslah gemuk membuat orang tua menjadi khawatir apakah sudah memberikan yang terbaik untuk anak. 

Jika mengalami kegundahan di atas, sebetulnya tidak ada yang harus dikhawatirkan selama sesuai dengan kurva pertumbuhan yang normal. Konsultasikan ke dokter anak apabila kurva pertumbuhan anak memiliki jarak yang cukup jauh dari angka normalnya. 

Orang tua juga diminta rutin mengamati penyimpangan lain selain fisik, seperti; 

  • Penyimpangan perkembangan: si kecil terlambat berbicara, tidak bisa  menggenggam atau duduk tegak sesuai umur yang direkomendasikan IDAI 
  • Penyimpangan emosional:  si kecil sulit berkonsentrasi, hiperaktif, emosional dll 

Jika menemukan gejala di atas, ada baiknya segera berkonsultasi kepada dokter anak.

skrining tumbuh kembang anak, bayi sedang diperiksa dokter, bayi digendong ibu di dokter

Untuk mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang anak, IDAI telah merekomendasikan formula Asuh, Asih, Asah  yang merupakan kebutuhan dasar anak dan wajib dipenuhi oleh orangtuanya sebagai berikut: 

  • Asuh, kebutuhan fisik-biomedis meliputi antara lain anak mendapatkan ASI yang cukup sesuai kebutuhannya, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, mendapatkan imunisasi yang lengkap, memiliki kesiapan saat anak perlu berobat ke dokter, tempat tinggal yang layak, kebersihan individu dan lingkungan, rekreasi dan bermain.
  • Asih, kebutuhan emosi dan kasih sayang dari orang tua dan keluarga.
  • Asah, kebutuhan akan stimulasi mental yang akan berguna saat anak menjalani proses belajar di sekolah maupun di lingkungannya.

IDAI juga menekankan pentingnya 1000 hari pertama sejak kelahiran untuk kesuksesan tumbuh kembang si kecil. Pastikan si kecil mendapatkan kecukupan gizi, stimulasi motorik dan sensorik, serta  imunisasi dasar lengkap untuk daya tahan tubuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ seven = 15