Sebagai orang tua dari anak laki-laki mungkin Mama dan Papa sering bertanya-tanya, sudahkah kita mendidiknya dengan benar? Untungnya, saat ini sudah banyak pakar tumbuh kembang anak yang memaparkan bagaimana membimbing anak laki-laki sehingga menjadi versi terbaik dari dirinya. Salah satunya, cara mendidik anak laki-laki menurut Islam.
Seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau mencontohkan cara mendidik anak laki-laki dengan rasa sayang dan penuh kesabaran, dengan tidak membentak, namun tetap tegas dalam urusan agama.
Bagaimana cara mendidik anak laki-laki menurut Islam? Mari kita simak.
Cara Mendidik Anak Laki-laki Menurut Islam
Dari postingan Instagram Ustad Bendri Jaisyurrahman, beliau menjelaskan bahwa pendidikan untuk anak laki-laki sejatinya bagian dari tarbiyah jinsiyah atau yang dikenal sebagai pendidikan seksualitas.
Apa saja penjelasan yang ustad jabarkan dalam postingannya tersebut.
Edukasi Sek-su-a-li-tas Bukan Seks
Ustadz Bendri mengawali dengan penekanan bahwa Sek-su-a-li-tas bukan seks. Di mana seks seringkali dimaknai negatif. Seputar kelamin dan urusan ranjang. Pembahasannya nggak jauh-jauh dari soal kamasutra dan obat kuat. Padahal seksualitas adalah bagaimana manusia mendapatkan pengalaman erotis dan mengekspresikan dirinya sebagai makhluk seksual.
Seks dibedakan secara fisik antara orang-orang yang berjenis kelamin laki-laki, perempuan, atau interseks. Sedangkan seksual biasanya diartikan sebagai aktivitas seks yang melibatkan organ tubuh, baik itu secara fisik maupun non fisik.
Ustadz Bendri menambahkan bahwa cara mendidik anak laki-laki dalam islam tentang seksualitas di sini bermakna totalitas kepribadian lelaki. Barometernya tampak saat ia berjalan, bicara, menyelesaikan masalah bahkan dalam bersikap.
Contoh yang Ustadz berikan, misalnya ketika wanita ditanya, “Mau makan apa?”, biasanya jawabannya, “Terserah”. Itu serupa dengan soal kalkulus, “Jika diketahui a + b = 1 dan a2 + b2 = 2, berapakah akar dari a4 + b4?”
Ustad sedikit memberi candaan bahkan penulis buku detektif, seperti Agatha Christie dan Detektif Conan pun belum tentu bisa memecahkan misterinya. Demikianlah makna di balik kata “terserah” wanita.
Sedikit berbeda dari laki-laki. Laki-laki tidak boleh bilang terserah, karena dia dituntut berani mengambil keputusan, seperti YA atau TIDAK.
Tegas, Jelas dan Tidak Mencla-Mencle
Ustadz Bendri memberi tambahan bahwa seksualitas yang sejalan dengan fitrah lelaki mengajarkan anak laki-laki untuk bersikap tegas, jelas dan tidak mencla-mencle.
Mendidik anak laki-laki dalam Islam terutama pendidikan kelaki-lakian memang istimewa, yaitu seputar kekuatan dan ketangguhan. Sedangkan hal-hal berkaitan dengan ketangguhan harus diuji dengan beban.
Menanggung Beban di Luar Dirinya
Mendidik anak laki-laki dalam islam yang Ustadz tambahkan bahwa lelaki disebut tangguh jika menanggung beban di luar dirinya. Derita istri baginya adalah deritanya. Bahkan yang lebih luas, masalah orang-orang di keluarganya pun bagian dari masalahnya.
Ustad memberi contoh Baginda Nabi selaku lelaki terbaik. Di akhir hidupnya beliau berucap, “Ummati…ummati.” Hal ini karena Rasullah menanggung beban semua umatnya.
Seksualitas adalah kesadaran diri pribadi sebagai laki-laki atau perempuan. Pastikan anak lelaki kita mendapatkan hak pengasuhan sesuai fitrahnya.
Seni pengasuhan anak memang menantang dan kompleks. Parenting Islami juga mengajarkan tentang mengasuh anak dengan penuh kasih sayang. Kita bisa mendidik si kecil menjadi anak yang berkarakter tanpa harus menggunakan kekerasan ya, Ma.
Demikian hal-hal yang perlu Mama dan Papa ketahui perihal cara mendidik anak laki-laki menurut Islam. Semoga bermanfaat!