Dua hari ini suhu tubuh bayi naik. Sudah banyak yang Mama lakukan, tapi demamnya tak kunjung reda. Tapi, sudahkah Mama melakukan cara menurunkan panas pada bayi berikut ini, Ma?
Pertama, Identifikasi Penyebabnya
Demam sebenarnya tidak berbahaya bagi bayi, Ma. Yang berbahaya justru sering kali penyebab yang mendasari demamnya.
Bila tidak ada atau tidak disertai gejala lain, menurut dokter spesialis anak, Mia Armstrong, MD, bayi berusia 3 bulan ke atas yang mengalami demam ringan bisa orang tua rawat sendiri di rumah. Namun bila demamnya tak kunjung reda setelah lebih dari 3 hari, bahkan suhunya terus naik, ada baiknya segera diperiksakan ke dokter.
Umumnya suhu normal bayi berada di sekitar 98,6°F atau 37°C. Suhu ini bisa berbeda sedikit antara pagi dan sore, yaitu di pagi hari suhu bayi lebih rendah daripada sore dan malam hari.
Bayi dianggap demam jika suhunya:
- 100,4°F atau 38°C atau lebih tinggi bisa diambil secara rektal
- 99°F atau 37,2°C atau lebih tinggi jika diambil dengan metode lain
Jika usia bayi masih di bawah 3 bulan, Mama harus segera memeriksakannya ke dokter. Bayi butuh perhatian medis agar penyebab demamnya bisa didiagnosis dan mendapatkan perawatan segera.
Bayi demam dapat disebabkan oleh beragam hal, dan umumnya merupakan gejala dari kondisi medis yang lebih besar. Seperti infeksi virus, infeksi bakteri, paskavaksinasi, atau karena kondisi medis lainnya. Tapi umumnya bayi demam karena mengalami masalah pernapasan seperti pilek dan infeksi telinga.
Cara Mengukur Suhu Bayi di Rumah
1. Termometer rektal
Mengukur suhu tubuh dengan cara ini cocok digunakan pada bayi kurang dari 3 bulan. Ini yang harus diperhatikan dalam penggunaannya:
- Baca instruksi pemakaian
- Bersihkan termometer dengan alkohol atau sabun sebelum digunakan
- Lapisi ujung termometer dengan petroleum jelly atau pelumas aman lainnya
- Lepaskan semua pakaian atau popok pada tubuh bayi
- Baringkan si kecil pada posisi telungkup di permukaan yang aman dan nyaman
- Pastikan si kecil tidak bergerak selama proses pengukuran suhu agar termometer juga tetap stabil dan tidak jatuh.
- Masukkan ujung termometer antara setengah hingga 1 inci ke dalam rektum (anus) bayi dan keluarkan setelah bunyi ‘bip’.
2. Termometer arteri temporal
Alat ini juga salah satu termometer digital dengan pemindai inframerah yang diarahkan ke dahi. Biasanya digunakan untuk mengukur suhu bayi yang berusia lebih besar (6 bulan ke atas).
Cara menggunakannya mudah banget. Cukup arahkan alat ke dahi anak, dan dengan cepat suhunya akan terekam di layar.
Hindari mengukur suhu secara oral atau di bawah ketiak –hasilnya tidak dianggap akurat untuk bayi dan anak kecil.
Mama perlu pembacaan termometer digital yang akurat untuk menentukan anak demam atau tidak, jadi sebaiknya tidak menyimpulkan bayi demam hanya dengan menyentuh dahinya.
Selain itu, hindari juga penggunaan termometer berisi merkuri karena bila pecah bisa menimbulkan risiko paparan merkuri pada anak.
5 Cara Menurunkan Panas pada Bayi
Mama bisa membantu menurunkan panas pada bayi dengan cara-cara berikut ini:
1. Pemberian Asetaminofen
Mama boleh, kok, memberikan acetaminophen (Tylenol) pada anak demam yang usianya di atas 3 bulan. Dosisnya sesuaikan dengan petunjuk di kemasan atau resep dokter, ya, Ma.
Tapi pada bayi, dosis obat biasanya disesuaikan dengan berat badan bayi, nih, Ma. Dan dalam kasus ini hanya dokter yang bisa menghitung dosis obatnya, jadi ada baiknya memeriksakan bayi ke dokter dan dapatkan resep obat yang sesuai darinya.
Jangan sekali-kali memberikan obat yang ditujukan dan dosis untuk orang dewasa.
2. Kenakan pakaian yang nyaman
Pakaikan bayi pakaian yang nyaman, yang bahannya ringan dan menyerap keringat.
3. Tempatkan di ruang yang sejuk
Letakkan bayi di ruangan yang sejuk, tidak terlalu panas atau dingin.
4. Mandikan dengan air hangat
Bayi demam memang bisa mandi? Bisa, kok. Atau jika Mama hanya ingin sekadar menyeka badannya, tidak masalah juga.
Intinya saat memandikan bayi demam, gunakan air hangat, dan jangan memandikannya terlalu lama. Cek kehangatan air yang digunakan dengan mengetesnya pada punggung (bukan perut) telapak tangan Mama. Keringkan tubuh bayi setelahnya dan kenakan pakaian nyaman..
5. Pastikan asupan cairan cukup
Memberi banyak cairan juga merupakan salah satu cara menurunkan panas pada bayi . Dehidrasi justru bisa meningkatkan risiko komplikasi demam, Ma. Jadi, berikan bayi banyak cairan melalui ASI atau susu formula yang biasa ia konsumsi. Cek juga kadar air dalam tubuhnya melalui air matanya saat menangis, kelembapan mulutnya serta volume urin pada popoknya.
Kapan Harus ke Dokter?
Pantau suhu tubuh si kecil selama sakit dan amati gejala dan perilaku yang dialaminya. Bawa bayi ke dokter bila mengalami ini:
- Usia bayi di bawah 3 bulan
- Suhunya terus naik. Bayi usia 3–6 bulan suhu rektalnya di atas 38,9°C atau lebih tinggi.
- Demam berlangsung lebih dari 24 jam atau terjadi secara teratur (usia 6-24 bulan demam lebih dari 1-2 hari tanpa gejala lain).
- Si kecil sangat rewel dan lesu
- Suhunya tidak turun dalam waktu satu jam atau lebih setelah minum obat yang diresepkan dokter
- Mengalami gejala lain seperti ruam, tidak napsu makan, atau muntah
Jangan tunda untuk membawanya ke dokter bila Mama sudah melakukan cara menurunkan panas pada bayi di rumah tapi demam si kecil belum kunjung turun, dan mengalami 6 kondisi di atas ya, Ma. Semoga si kecil selalu dalam keadaan sehat.