Menyusui memang sesuatu yang perlu dilakukan karena merupakan nutrisi penting dan utama di awal kehidupan si Kecil, ya, Ma. Idealnya proses menyusui ini dilakukan sampai anak berusia 2 tahun himgga pada akhirnya tiba saatnya untuk menyapih. Sayangnya proses menyapih sering kali menjadi tantangan besar bagi Mama karena dapat membuat anak gelisah dan sering menangis. Agar lebih mudah, ada doa menyapih anak yang bisa Mama panjatkan.
Fase menyapih merupakan proses menghentikan pemberian ASI kepada anak, biasanya dilakukan saat anak mencapai usia dua tahun atau ketika kondisi ibu tidak memungkinkan lagi untuk menyusui. Sebenarnya pada saat harus menghentikan anak menyusu setelah dua tahun, banyak Mama yang merasa ‘berat’ dan gelisah.
Di saat seperti ini, lebih baik Mama membaca doa menyapih anak menurut Islam. Ini memang menjadi salah satu rahasia menyapih yang dapat memberikan ketenangan dan kemantapan hati bagi Mama dan si Kecil.
Ingin tahu harus membaca doa menyapih anak dan manfaatnya? Cek di sini selengkapnya ya!
Mengapa Perlu Membaca Doa Menyapih Anak?
Tidak bisa dipungkiri, menyapih tidak hanya berkaitan dengan fisik tetapi juga melibatkan emosi. Setelah proses menyusui berlangsung sehingga meningkatkan bonding di antara Mama dan si Kecil, ketika proses menyapih tiba, tidak heran jika bisa membuat anak rewel, yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi emosional sang ibu.
Dengan mengamalkan doa menyapih anak, diharapkan proses ini bisa berjalan lebih lancar dan memberikan ketenangan bagi ibu dan anak. Dalam Islam, menyusui selama dua tahun adalah amalan ibadah yang dianjurkan, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 233:
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya.”
Berapa Lama Seorang Ibu Harus Menyusui Anaknya?
Menyusui idealnya dilakukan selama dua tahun penuh, sesuai dengan anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Menyusui selama dua tahun memberikan manfaat optimal bagi kesehatan dan perkembangan bayi, baik secara fisik maupun mental.Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), persentase bayi di bawah usia 6 bulan di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif mencapai 73,97% pada 2023. Angka ini menunjukkan peningkatan selama lima tahun berturut-turut, dengan persentase ASI eksklusif nasional pada 2023 naik 2,68% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 72,04%.
Ciri-Ciri Anak Siap Disapih
Mengetahui kapan anak siap disapih adalah kunci agar proses menyapih berjalan lancar. Berikut adalah ciri-ciri anak yang siap disapih:
1. Anak mulai tidak tertarik saat menyusu langsung dari payudara ibu.
Ketidaktertarikan ini bisa terlihat dari frekuensi menyusu yang berkurang dan anak lebih memilih makanan lain.
2. Anak terus rewel meski sedang disusui.
Meskipun sudah disusui, anak tetap menangis dan tampak tidak nyaman, menandakan mereka mungkin siap untuk berhenti.
3. Anak mau menyusu tapi tidak mengisap ASI sama sekali.
Anak tampak menyusu hanya untuk kenyamanan tanpa benar-benar mengisap ASI, yang berarti mereka mulai kehilangan minat.
4. Proses menyusui lebih cepat dari biasanya.
Sesi menyusui yang lebih singkat menunjukkan bahwa anak mendapatkan cukup nutrisi dari sumber lain dan siap beralih.
5. Perhatian anak mudah teralihkan oleh orang atau benda-benda di sekitarnya.
Anak menjadi lebih tertarik pada mainan atau aktivitas lain, sehingga menyusui bukan lagi fokus utama mereka.
Doa Menyapih Anak Agar Tidak Rewel
Proses menyapih bisa menjadi momen yang penuh tantangan bagi ibu dan anak. Agar proses ini berjalan lebih lancar dan anak tidak rewel, banyak ibu yang memilih untuk mengamalkan doa khusus. Doa ini dipercaya dapat memberikan ketenangan hati bagi ibu serta membuat anak lebih mudah menerima perubahan.
Berikut adalah bacaan doa menyapih anak menurut Islam yang dapat dibaca oleh ibu:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Bismillaahilladzii laa yadhurru ma’a ismihi syaiun fil ardli wa laa fis samaa`i wa huwas sami’ul ‘alim.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan menyebut nama Allah, Dzat yang dengan asma-Nya, tidak akan bisa membahayakan apa pun yang ada di bumi dan langit. Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Tips Menyapih Anak yang Benar dan Sesuai Ajaran Agama
Berikut adalah beberapa tips menyapih anak yang sesuai dengan ajaran agama dan dapat membantu proses ini berjalan lebih lancar:
1. Pastikan Anak dalam Kondisi Sehat
Menyapih anak dalam kondisi sehat membantu mereka lebih mudah beradaptasi dengan perubahan ini. Jangan menyapih ketika anak sedang sakit atau tidak nyaman.
2. Lakukan Secara Perlahan
Mulailah menyapih dengan mengurangi frekuensi menyusui secara bertahap. Gantikan dengan makanan atau minuman sehat yang disukai anak.
3. Jangan Menawarkan ASI Kembali
Jika anak mulai rewel, jangan tergoda untuk menawarkan ASI kembali. Hal ini akan membuat proses menyapih menjadi lebih sulit.
4. Berikan Contoh Kemandirian
Ajak anak melihat buku-buku bergambar atau berinteraksi dengan anak-anak lain yang sudah tidak menyusui. Ini akan memberikan mereka contoh nyata tentang kemandirian.
5. Memberikan Makanan dan Minuman yang Cukup
Pastikan perut anak kenyang dengan makanan dan minuman yang sehat sehingga mereka tidak merasa lapar dan mencari ASI.
6. Jangan Memberikan Alat yang Membuat Ketergantungan
Hindari memberikan empeng atau benda lain yang hanya akan menjadi kebiasaan baru yang juga harus disapih nantinya.
Dengan mempraktikkan tips di atas dan rutin membaca doa menyapih anak, diharapkan proses menyapih menjadi lebih mudah dan tenang. Ingatlah, setiap anak adalah unik dan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Tetap sabar dan bijaksana dalam menjalani proses ini ya, Ma. Semangat menyapih!
Mommy 5R yang suka kucing dan nonton drama