Kesibukan yang luar biasa sebagai ibu kadang membuat Mama tergoda untuk terus menunda pekerjaan yang tidak disukai, meskipun Mama tahu hal itu malah akan menambah stres di kemudian hari. Karena itu, kebiasaan menunda pekerjaan harus tetap ditangani dengan baik.
Sebenarnya, apa penyebab Mama kerap menunda pekerjaan dan bagaimana cara mengatasi kebiasaan ini? Yuk, simak pembahasannya dalam artikel berikut ini.
Kebiasaan Menunda Pekerjaan, Normalkah?
Kebiasaan menunda pekerjaan biasanya terjadi ketika Mama menunda tugas yang menunggu hingga menit terakhir atau melewati batas waktunya. Ini bukan hanya masalah manajemen waktu. Para peneliti berpendapat bahwa itu adalah kegagalan dalam mengelola diri sendiri yang menyebabkan kita bertindak tidak rasional. Kita menunda sesuatu, meskipun kita tahu penundaan ini akan menyebabkan konsekuensi negatif.
Menariknya, hal ini bisa menjadi kondisi yang umum dan banyak terjadi. Dalam sebuah penelitian, sebanyak 75% orang menggambarkan diri mereka memiliki kebiasaan menunda pekerjaan.
Penyebab Kebiasaan Menunda Pekerjaan
Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan penundaan pekerjaan adalah anggapan bahwa kita harus menunggu motivasi untuk mengerjakan suatu tugas pada saat tertentu. Kenyataannya adalah jika Mama menunggu waktu yang tepat untuk mengerjakannya, Anda mungkin tidak pernah menyelesaikan tugas tersebut. Namun, menunggu motivasi bukanlah satu-satunya masalah yang menyebabkan penundaan. Berikut ini adalah beberapa faktor lain yang dapat berperan:
Faktor Akademisi
Peneliti berpendapat bahwa penundaan dapat sangat terasa di kalangan pelajar. Diperkirakan, 75% siswa lebih sering menunda-nunda tugasnya, dan sekitar setengah dari siswa ini merasa bahwa perilaku ini merupakan masalah yang dilakukan terus-menerus. Menurut para peneliti, beberapa distorsi kognitif utama menyebabkan penundaan akademis.
Selain itu, seseorang dalam pendidikannya cenderung meremehkan berapa lama aktivitas tertentu akan selesai.
Bias Masa Kini
Bias saat kini adalah fenomena perilaku manusia yang dapat mengakibatkan penundaan. Bias saat kini artinya seseorang cenderung lebih termotivasi dan memprioritaskan imbalan langsung yang diperolah saat ini, daripada kepuasan jangka panjang. Inilah sebabnya mengapa menunda-nunda pekerjaan terasa menyenangkan.
Depresi
Penundaan juga bisa jadi akibat depresi. Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi bisa membuat MamPap sulit memulai dan menyelesaikan tugas yang paling sederhana.
Depresi juga bisa menyebabkan keraguan pada diri sendiri. Bila MamPap tidak tahu cara menangani sebuah tugas atau merasa tidak yakin dengan kemampuan Anda, MamPap mungkin merasa lebih mudah untuk menundanya.
Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)
Penundaan juga cukup umum terjadi pada orang dengan gangguan obsesif-kompulsif. Salah satu alasannya adalah OCD sering dikaitkan dengan perfeksionisme maladaptif, yang menyebabkan ketakutan membuat kesalahan baru, keraguan apakah Anda melakukan sesuatu dengan benar, dan kekhawatiran atas harapan orang lain terhadap Anda. Orang dengan OCD juga sering memiliki kecenderungan untuk ragu-ragu, yang menyebabkan mereka menunda-nunda daripada membuat keputusan.
ADHD
Banyak orang dewasa dengan gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas (ADHD) berjuang melawan kebiasaan menunda ini. Ketika Anda begitu terganggu oleh rangsangan luar, serta pikiran internal, akan sulit untuk memulai suatu tugas, terutama jika tugas itu sulit atau tidak menarik bagi Anda.
Apakah Menunda Pekerjaan adalah Penyakit Mental?
Penundaan sendiri bukanlah penyakit mental. Namun dalam beberapa kasus, hal itu mungkin merupakan karakteristik dari kondisi kesehatan mental yang mendasarinya, seperti depresi, OCD, atau ADHD.
Jenis-jenis Penundaan
Beberapa peneliti mengklasifikasikan dua jenis penunda, yaitu:
- Penunda pasif: Menunda tugas karena mereka kesulitan membuat keputusan dan menindaklanjutinya.
- Penunda aktif: Menunda tugas dengan sengaja karena bekerja di bawah tekanan yang membuat mereka merasa tertantang dan termotivasi.
Dampak Negatif Penundaan
Kebiasaan ini menjadi masalah yang lebih serius ketika penundaan bersifat kronis dan mulai berdampak serius pada kehidupan sehari-hari seseorang. Dalam kasus seperti itu, hal ini bukan hanya masalah keterampilan manajemen waktu yang buruk, melainkan merupakan bagian utama dari gaya hidup mereka.
Sayangnya, penundaan ini dapat berdampak serius pada banyak aspek kehidupan, termasuk kesehatan mental dan kesejahteraan sosial, profesional, dan finansial seseorang.
Berikut dampak negatif lain dari penundaan:
- Tingkat stres dan penyakit yang lebih tinggi.
- Beban yang lebih besar pada hubungan sosial.
- Tidak disukai teman, keluarga, atau rekan kerja.
- Tugas atau pekerjaan yang malah makin menumpuk dan lebih sulit diselesaikan.
Cara Mengatasi Menunda Pekerjaan
Bagaimana cara menghentikan penundaan? Untungnya, ada sejumlah hal yang dapat Anda lakukan untuk melawan penundaan dan mulai menyelesaikan sesuatu tepat waktu. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Buat daftar tugas: List daftar tugas Anda berdasarkan prioritasnya. Untuk membantu Anda tetap fokus, pertimbangkan untuk mencantumkan deadline di setiap daftar tugas Anda.
- Dicicil: Cicil tugas-tugas yang lebih berat terlebih dahulu agar sisa tugas lebih mudah dikelola. Hal ini membuat tugas Anda tidak tampak terlalu berat.
- Kenali tanda-tanda yang harus diwaspadai: Waspada setiap datang pikiran untuk menunda, dan lakukan yang terbaik untuk menahan keinginan tersebut. Jika mulai berpikir untuk menunda, paksa diri Anda untuk meluangkan beberapa menit mengerjakan tugas Anda.
- Hilangkan gangguan: Tanyakan kepada diri sendiri apa yang paling mengalihkan perhatian Anda—entah itu update Instagram, scrolling Tiktok, atau berita lokal. Kemudian, matikan atau hindari sumber gangguan tersebut.
- Beri penghargaan: Saat menyelesaikan satu item pada daftar tugas tepat waktu, ucapkan selamat kepada diri sendiri dan beri hadiah kepada diri sendiri dengan melakukan sesuatu yang Anda sukai.
Entah menunda menyelesaikan proyek di kantor, menghindari tugas pekerjaan rumah, atau mengabaikan pekerjaan rumah tangga, menunda-nunda dapat berdampak besar pada pekerjaan, nilai, dan kehidupan Anda.
Pahami alasan mengapa MamPap kesulitan untuk memulai sesuatu dan ingatlah untuk membuat daftar tugas yang perlu dilakukan, serta mulailah dari yang kecil. Bagaimana pun, kebiasaan menunda pekerjaan tidak bisa diabaikan dan harus ditangani dengan baik. Semoga membantu.