6 Alasan yang Bikin Istri Suka Malas Bercinta Setelah Melahirkan

malas bercinta setelah melahirkan, gairah seks menurun, takut berhubungan intim
malas bercinta setelah melahirkan, gairah seks menurun, takut berhubungan intim

Malas bercinta setelah melahirkan. Ah, rasanya ini jadi salah satu masalah umum yang sering dialami ibu baru, ya?

Tidak bisa dipungkiri, melakukan hubungan suami istri tentu saja bukan hanya atas dasar hawa nafsu. Setidaknya buat perempuan diperlukan mood atau suasana hati yang baik lebih dulu. Kebayang nggak, kalau perasaan lagi kalut, merasa lelah dan banyak pikiran, keinginan untuk bercinta pun lenyap.

Sebenarnya, ada beberapa alasan mengapa ibu baru kerap kehilangan gairah pascamelahirkan. Penasaran apa saja pencetusnya?

Alasan Malas Bercinta Setelah Melahirkan

malas bercinta setelah melahirkan, gairah seks menurun, suami istri di atas ranjang

Bacaan Lainnya

Ayuni, seorang ibu baru sempat merasa was-was saat dirinya sering menolak ketika sang suami mengajaknya bercinta.

“Sebenarnya agak nggak enak hati ketika suami ngajajak berhubungan, tapi aku sedang nggak mood. Dari pada melakukannya setengah hati dan merasa terpaksa, ya, saya terus terang saja. Mencoba memberi pemahaman kalau memang sedang tidak bisa melakukan hubungan suami istri. Syukurnya, suami saya bukan tipe yang memaksakan, dia cukup memahami situasi yang saya rasakan.”

Dalam hal ini, Nadya Pramesrani, psikolog klinis dewasa menjelaskan bahwa perasaan malas berhubungan intim setelah melahirkan memang umum dan menjadi hal yang normal dirasakan oleh sebagian perempuan. Biasa kondisi ini akan menetap beberapa bulan setelah si kecil lahir.

“Memang ada beberapa alasan yang memicu hal ini terjadi. Tapi, bukan berarti hubungan suami istri ini jadi tidak bisa dilakukan sehangat dulu, lo,” ungkap Co-Founder Rumah Dandelion.

1. Merasa lelah

Kebayang tidak bagaimana rasanya jadi ibu baru? Pascamelahirkan, seorang ibu baru akan merasakan banyak perubahan dalam hidupnya. Untuk itulah, ibu baru membutuhkan waktu beradaptasi untuk menghadapi segala perubahan yang dialaminya.

Tak hanya perubahan dalam tubuh, tugas yang diemban dalam mengurus si Kecil pun perlu perhatian ekstra. Melewati dan menjalani perubahan ritme hidup yang baru sering kali membuat rasa lelah. Baik secara fisik dan psikis.

2. Perubahan hormon

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, ternyata juga akan berlanjut hingga setelah melahirkan. Kondisi ini dapat memengaruhi mood yang disebabkan karena kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh perempuan menurun drastis.

Penurunan hormon inilah yang memicu terjadinya perubahan mood yang begitu cepat. Tak heran jika suasana hati dan kondisi emosionalnya masih naik turun. Kondisi ini pula yang pada akhirnya menyebabkan kehidupan seksual dianggap bukan sebuah prioritas.

3. Faktor menyusui

Proses menyusui dapat memicu Mama kehilangan gairah seks setelah melahirkan. Kok bisa? Menurut Nadya Pramesrani, saat menyusui, Mama bisa kehilangan gairah seksual. Kondisi ini terkait dengan hormon prolaktin, yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi ASI. Masalahnya, hormon ini ternyata dapat memengarui pelepasan sel telur. Ditambah lagi, terjadinya penurunan hormon estrogen yang memengaruhi produksi lendir di vagina.

4. Perubahan fisik menimbulkan rasa tidak percaya diri

Faktanya, perubahan tubuh yang di alami seorang perempuan saat hamil dan pascamelahirkan memang bisa menyebabkan hilangnya gairah seksual.

Sebelum mengandung, seorang perempuan akan merasa senang dan percaya diri dengan kondisi atau bentuk tubuhnya. Namun, setelah melahirkan, risiko timbulnya guratan di ebarapa area tubuh seperti perut atau area paha akan muncul. Belum lagi masalah obot badan yang tak kunjung menyusut.

Kondisi ini juga yang bikin perempuan jadi tidak percaya diri. Padahal punya body image yang positif itu sangat penting. Seperti yang ditegaskan Nadya, “Ketika perempuan punya body image yang negatif, memang pada akhirnya bisa memengaruhi kehidupan seks,”.

5. Merasa hubungan seksual akan menyakitkan

Proses melahirkan setiap ibu baru tentu akan berbeda-beda. Ada yang lancar dan dilalui tanpa banyak hambatan, tapi aja juga yang sebaliknya. Proses melahirkan mejadi hal yang begitu traumatis.

Jika hal ini terjadi, bukan tidak mungkin rasa takut masih terus membayangi. Ujung – ujungnya, rasa malas bercinta setelah melahirkan pun akan muncul.

6. Khawatir ‘kebobolan’

Salah satu penyebab malas bercinta setelah melahirkan disebabkan karena ada rasa khawatir untuk hamil lagi. Rasa ketidaksiapan inilah yang akhirnya menjadi penghalang.

4 Cara Atasi Kehilangan Gairah Setelah Melahirkan

malas bercinta setelah melahirkan, gairah seks menurun, takut berhubungan intim, suami istri berpelukan

Meski perasaan malas bercinta setelah melahirkan jadi hal yang normal dirasakan, bukan berarti kondisi ini bisa dibiarkan. Untuk mengatasinya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan.

1. Komunikasikan dengan pasangan

Salah satu kunci penting menghadapi situasi ini tentu saja tidak terlepas dari bagaimana mengomunikasikan pada pasangan. Baik ibu dan ayah perlu menyadari bahwa hubungan seksual sejatinya dilakukan atas keinginan bersama, tanpa dipaksakan, sehingga kedua belah pihak pun bisa mendapatkan kepuasan.

2. Tidak usaha terburu-buru

Menghilangkan rasa malas bercinta setelah melahirkab tentu saja membutuhkan waktu dan proses. Jadi, tidak perlu terburu- buru. Apalagi jika mengingat tubuh seorang ibu baru juga membutuhkan waktu untuk bisa pulih seperti sedia kala.

3. Jangan lupa perhatikan diri sendiri

Sudah sah jadi istri dan seorang ibu, bukan berati jadi lupa untuk memerhatikan diri sendiri. Hal ini pula yang diingatkan Nadya Pramesrani agar para ibu baru perlu fokus ke diri sendiri. Termasuk mencari tahu bagaimana membangun self image yang positif.

Ketika merasa tidak ada gairah untuk bercinta, Nadya menyarankan agar menjalin komunikasi yang baik dengan suami. . Komunikasi yang terbuka memang sangat diperlukan. Mama bisa mengungkapkan apa yang dirasakan dan dibutuhkan.

4. Akui kalau butuh bantuan

Tidak apa kalau merasa lelah, butuh istirahat dan memiliki waktu untuk diri sendiri. Jadi, tak perlu ragu mengakui dan mengatakan bahwa dalam mengurus anak menutuhkan kerja sama dengan suami. Ingat, namanya saja parenting, bukan motherting. Artinya memberikan pengasuhan pada si Kecil bukan tugas ibu seorang diri.

Setelah melakukan beberapa upaya ini, harapannya gairah bisa kembali muncul setelah melewati fase malas bercinta setelah melahirkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nine × = eighty one