3 Cara Memarahi Anak dalam Islam, Ikuti Langkah-langkahnya!

memarahi anak dalam islam, dampak membentak anak, ayah belajar al quran dengan anak, hubungan anak dan orang tua

Menjadi orang tua kadang menguji kesabaran, apalagi kadang sikap anak-anak yang menguras emosi. Tidak heran kalau banyak orang tua yang ingin menegur anak untuk mengingatkan, namun bingung bagaimana caranya. Sebenarnya Allah dalam Al Quran mengajarkan cara memarahi anak dalam Islam.

Cara memarahi anak dalam Islam sendiri adalah melarang berteriak bahkan memukul ketika orang tua sedang marah pada anak. Orang tua perlu tahu kalau dampak anak sering dimarahi, maka dia akan menjadi pribadi dewasa yang pemarah. Amarah orang tua yang hanya sesaat itu akan membuat anak trauma bahkan depresi.

memarahi anak dalam islam, dampak membentak anak, ayah memarahi anak

Memarahi Anak Dalam Islam yang Benar Sesuai Al Quran dan Hadis

Kemarahan tidak mengajarkan apa-apa pada anak, malah akan membuat renggang batin antara anak dan orang tua. Agar tidak salah cara memarahi anak dalam Islam, orang tua bisa mengikuti tips dari kajian Islam berikut ini!

Bacaan Lainnya

1. Tetap bersikap lemah lembut 

Dalam surat Ali imran ayat 159, Allah mengajarkan cara memarahi anak dalam Islam yang benar. Yaitu dengan sikap penuh kasih sayang, lemah lembut tapi tetap tegas sesuai ajaran agama.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal”.

Apa akibat jika anak sering dibentak dan dimarahi? Rasulullah SAW memperbolehkan orang tua memarahi anak selama didasari rasa cinta tanpa rasa amarah dan emosi pada beberapa kasus tertentu. Contohnya seperti saat anak usia 10 tahun meninggalkan salat, orang tua boleh marah namun harus lemah lembut. 

Bila sedang marah, tidak ada salahnya untuk pergi menjauh dulu dari anak. Setelah reda, mulailah ajak anak mengobrol dan katakan apa kesalahannya. Jangan lupa sesuaikan sifat anak. Untuk anak yang lebih introvert yang susah berekspresi, bisa lakukan pendekatan dulu sehingga anak nyaman dengan orang tua.

2. Hindari bersikap terlalu keras pada anak

memarahi anak dalam islam, dampak membentak anak, ayah memeluk anak

Dalam surat Al Luqman ayat 19, Allah berfirman agar tidak meninggikan suara termasuk saat mendidik anak. Tanpa meninggikan suara, anak akan lebih baik menerima penjelasan dengan baik. Jangan lupa tunjukkan rasa cinta serta kasih sayang saat menegur anak.

وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ ࣖ

Artinya: “Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”.

Dalam kajian Buya Hamka disebutkan kalau hindari menjadi orang tua yang terlalu disiplin dan terlalu pada keras. Apalagi sampai membesarkan masalah, karena tidak akan ada penyelesaiannya. Parenting memang baik jika dijalankan dengan baik, namun jangan sampai menjadi hyper parenting yang malah memberi goresan inner child pada hati anak.

Dengan tidak bersikap terlalu keras pada anak, maka akan membuat anak akan lebih bisa menerima teguran yang disampaikan orang tua. Tanpa ada perasaan menolak dan tidak setuju dengan sikap orang tuanya.

3. Putuskan rantai inner child dan maafkan masa lalu

Inner child akan terus menetap di dalam jiwa tanpa disadari dan itu terjadi pada orang tua yang biasanya akan memperlakukan anak sama seperti orang tua ketika masih kecil. Dan itu bukanlah hal yang baik, karena sudah saatnya orang tua memutus rantai inner child pada anaknya.

Bila terus dilakukan dan tidak segera diputus, maka orang tua akan menganut perilaku toxic parenting dan terus muncul perasaan negatif. Pada anak juga sama, bahkan akan menghambat perkembangan mereka saat dewasa. Dan ketika anak dewasa kemungkinan besar juga akan melakukan kekerasan pada anak juga.

Karena itu, orang tua lebih baik mulai mencoba untuk memaafkan luka masa lalu dan bisa memutus rantai inner child pada anak. Jangan lupa ketika mengingat peristiwa tersebut doakan dan maafkan orang tua agar hati lebih ikhlas. Tidak baik menyimpan dendam hingga dalam waktu yang lama. Jadi mulai sekarang maafkanlah luka masa lalu dengan ikhlas karena Allah.

 

Itu tadi cara memarahi anak dalam Islam yang benar, semoga menjadikan manfaat dan dapat dipraktikkan ketika mendidik anak.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty four − fourteen =