Kondisi udara kian hari makin memburuk. Hal ini tentu saja akan berdampak langsung pada kesehatan tubuh. Tak mengherankan jika banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa banyak sekali anak-anak yang mudah sakit. Tidak hanya itu saja, loh, ternyata kualitas udara yang buruk, penuh polusi sebabkan anak stunting.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis kesehatan anak nutrisi dan penyakit metabolik RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Novitria Dwinanda, Sp. A. Subsp. N. P. M. “Iya, memang benar kalau polusi udara yang buruk bisa bikin anak jadi stunting.”
Belakangan kondisi udara yang terus memburuk di beberapa wilayah Indonesia memang sedang menjadi sorotan masyarakat. Contohnya kondisi udara DKI Jakarta yang beberapa kali menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia menurut data IQAir.
Dikutip dari laman CNBC Indonesia dituliskan jika berdasarkan data IQAir pada Rabu (7/6/2023) kualitas udara di Jakarta sempat mencapai 155 AQI (Indeks Kualitas Udara). Tidak hanya itu, sebuah laporan juga menyebutkan kalau kualitas udara di Serpong, Tangerang Selatan setara dengan mengisap 112 batang rokok selama sebulan.
Fakta ini tentu saja memprihatinkan lantaran kondisi udara yang buruk akan berdampak langsung pada kesehatan, tak terkecuali kesehatan anak-anak. Tak hanya itu, udara yang penuh polusi memicu anak alami stunting.
Bahaya Stunting pada Anak
Stunting sendiri bisa diartikan sebagai kondisi yang menggambarkan pertumbuhan fisik seorang anak terhambat, khususnya pertumbuhan tinggi badan. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi badan rata-rata yang seharusnya sesuai dengan usia dan jenis kelamin mereka. Kondisi ini biasanya diukur menggunakan standar pertumbuhan berdasarkan data pertumbuhan populasi yang sehat.
Stunting ini terjadi karena kekurangan gizi kronis, kurangnya nutrisi, dan pola makan yang tidak memadai selama periode pertumbuhan awal, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang dimulai dari kehamilan hingga usia dua tahun. Kekurangan nutrisi, terutama protein, energi, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal, dapat mengakibatkan pertumbuhan fisik yang terhambat.
Polusi Sebabkan anak Stunting
Dalam hal ini dr. Novitria Dwinanda, Sp. A. Subsp. N. P. M. menjelaskan bahwa polusi udara memang dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting pada anak.
“Memang seacara tidak langsung polusi memicu anak alami stunting. Ini berkaitan dengan polusi udara itu dapat menyebabkan infeksi saluran napas. Jika infeksi saluran napas terus berulang, ditambah lagi anaknya juga kena paparan rokok dari lingkungan tentu saja bisa berisiko membuat anak mengalami iritasi bronkitis, infeksi paru, batuk, pilek.”
Seperti yang MamPap ketahui, jika anak sakit tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman hingga kehilangan nafsu untuk makan. “Nah, kalau nggak makan, akhirnya nutrisi juga akan berkurang. Ini tentu saja akan mengganggu berat badan. Susah naik. Polusi udara dapat membuat anak sakit dan memang secara tidak langsung dapat mempengaruhi,” paparnya.
Polusi Udara Berkontribusi pada Risiko Stunting
1. Gangguan Pertumbuhan Sel
Polusi udara mengandung partikel-partikel mikroskopis dan zat kimia yang dapat memasuki tubuh melalui pernapasan. Paparan polusi udara dapat mengganggu fungsi sel-sel pertumbuhan pada anak-anak, termasuk sel-sel yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan jaringan.
2. Gangguan Sistem Metabolisme
Polusi udara dapat memengaruhi sistem metabolisme tubuh, termasuk sistem endokrin yang mengatur pertumbuhan. Gangguan pada sistem ini dapat menghambat proses pertumbuhan normal anak.
3. Inflamasi dan Oksidatif
Paparan polusi udara dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh anak-anak. Kondisi ini dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan normal serta berdampak pada kesehatan sel dan jaringan.
4. Gangguan Pemberian Nutrisi
Anak-anak yang terpapar polusi udara cenderung mengalami masalah pernapasan seperti infeksi saluran pernapasan atas yang seringkali mengganggu pola makan dan pemberian nutrisi yang cukup, yang pada akhirnya dapat berdampak pada pertumbuhan.
Cegah Polusi Sebabkan anak Stunting, Ini yang Bisa Dilakukan
Penting untuk mengurangi risiko paparan polusi udara pada anak-anak, terutama selama periode kritis pertumbuhan awal. Langkah-langkah untuk melindungi anak dari paparan polusi udara meliputi:
1. Mengurangi Paparan Udara Tercemar
Hindari area dengan polusi udara tinggi, apalagi daerah dekat pabrik atau jalan raya yang padat lalu lintas. Gunakan filter udara dan menjaga kualitas udara dalam ruangan. Cara yang bisa MamPap lakukan adalah membatasi anak untuk terpapar dari udara penuh polusi yang memicu anak alami stunting.
“Kalau bisa hindarkan anak dari tempat-tempat yang memang tinggi polusi. Kalau misalnya di sekitar rumah banyak kendaraan besar, terus polusi lagi tinggi, kalau bisa ya mainnya di rumah dulu”.
2. Pola Hidup Sehat
Mendorong anak untuk menjalani pola hidup sehat, termasuk makan makanan bergizi, berpartisipasi dalam aktivitas fisik, dan menjaga kebersihan diri.
2. Imunisasi dan Pemberian Nutrisi
Pastikan anak mendapatkan imunisasi yang tepat dan pemberian nutrisi yang seimbang untuk memperkuat sistem imun dan pertumbuhan mereka.
“Pencegahannya tentu saja nutrisi yang benar, makan benar, dan asupannya cukup. Selain itu tidur yang cukup durasinya dan jangan lupa imunisasi,” ujar dr. Novitria Dwinanda.
3. Lakukan Konsultasi Medis
Jangan ragu untuk melakukan Bkonsultasilah dengan dokter atau profesional kesehatan jika MamPap memiliki keprihatinan tentang paparan polusi udara dan dampaknya pada pertumbuhan anak.
Stunting Memiliki Dampak Jangka Panjang Terhadap Kesehatan dan Perkembangan Anak
1. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Anak dengan stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek, yang bisa berdampak pada penampilan fisik dan perkembangan otot serta tulang.
2. Risiko Penyakit Kronis
Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit kronis di masa dewasa, seperti diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan terkait.
3. Gangguan Kognitif
Stunting dapat mempengaruhi perkembangan otak dan berpotensi berkontribusi pada masalah kognitif, penurunan kemampuan belajar, dan performa akademis yang buruk.
4. Penurunan Produktivitas
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kapasitas fisik dan kognitif yang terbatas di masa dewasa, yang dapat memengaruhi produktivitas dan kesempatan ekonomi mereka.
5. Risiko Infeksi
Anak dengan stunting lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit pernapasan, karena sistem imun mereka juga mungkin terpengaruh.
Mengurangi paparan polusi udara dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko stunting dan masalah kesehatan lainnya pada anak-anak.
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads