Sakit ulu hati saat hamil sering kali terjadi. Kondisi yang juga dikenal dengan istilah heartburn ini memang merupakan salah satu gejala kehamilan yang umum. Apakah penyebabnya dan bisakah dicegah? Simak penjelasannya di bawah ini ya, Ma.
Penyebab Sakit Ulu Hati Saat Hamil
Ada banyak gejala kehamilan yang dirasakan ibu, salah satunya adalah heartburn. Meski diistilahkan dengan “heart”-burn tapi kondisi ini tidak ada hubungannya dengan jantung, melainkan merujuk pada masalah yang terjadi di pencernaan yang disebabkan perubahan hormon saat hamil.
Sakit ulu hati saat hamil kerap membuat ibu tidak nyaman. Bayangkan saja, saat itu terjadi, Mama merasakan sensasi terbakar di daerah dada yang kemudian naik ke tenggorokan. Dan di saat bersamaan, ada rasa pahit atau asam (refluks asam) yang keluar di belakang tenggorokan.
Begini penjelasan lebih lengkap mengenai penyebab sakit ulu hati saat hamil menurut National Health Service (NHS):
- Perubahan hormon progesteron atau hormon kehamilan.
- Pembesaran rahim. Semakin matang usia kehamilan, janin juga membesar dan memadati perut sehingga mendorong asam lambung ke atas menuju ke kerongkongan.
- Relaksnya Lower Esophageal Sphincter (LES) atau otot yang berada di antara kerongkongan dan perut.
Dijelaskan Cleveland Clinic, perubahan kadar hormon progesteron selama kehamilan bisa memengaruhi tubuh mentolerir dan mencerna makanan. Hormon sering memperlambat sistem pencernaan, membuat pergerakan makanan lebih lambat, dan menyebabkan kembung dan mulas.
Hormon ini juga menyebabkan LES dalam kondisi relaks, ia akan terbuka sehingga memungkinkan makanan lewat lalu menutup sehingga asam tidak naik kembali ke kerongkongan. Jika LES tidak menutup dengan benar, asam bisa berpindah ke kerongkongan dan menyebabkan heartburn.
Bumil akan lebih mungkin mengalami sakit ulu hati saat hamil jika:
- Sering mengalami gangguan pencernaan sebelum hamil
- Pernah hamil sebelumnya
- Berada di fase akhir kehamilan
Gejala Sakit Ulu Hati
Gejala yang dialami ibu yang sakit ulu hati saat hamil meliputi:
- Sensasi seperti terbakar atau nyeri di area dada
- Perut terasa penuh, berat atau kembung
- Sering bersendawa
- Tidak enak badan
- Nafsu makan meningkat
Gejala ini umumnya muncul tak lama setelah ibu makan atau minum, dan gejala ini bisa muncul kapan saja selama kehamilan, meski banyak ibu mengalaminya di usia kandungan 27 minggu.
Perubahan hormon selama kehamilan bisa menyebabkan beberapa dampak pada ibu. Salah satunya adalah refluks asam atau sakit di daerah ulu hati. Katanya, kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan beberapa perubahan pada pola makan dan gaya hidup.
Sakit Ulu Hati Saat Hamil, Begini Cara Mengatasinya
Ubah pola makan dan gaya hidup untuk untuk membantu mengendalikan dan mengatasi sakit ulu hati saat hamil. Berikut ini caranya:
- Mengonsumsi makanan sehat. Mama akan lebih mungkin mengalami sakit ulu hati dalam kondisi perut sangat kenyang. Jadi, bila sedang hamil dan tergoda untuk makan lebih banyak dari biasanya, tahan diri dulu ya.
- Mengubah kebiasaan makan-minum. Kontrol asupan makanan dengan pola sering makan dalam porsi kecil, dan hindari makan 3 jam sebelum tidur di malam hari. Selain itu, kurangi minuman yang mengandung kafein dan makanan yang terlalu pedas dan berlemak.
- Tetap tegak. Duduklah tegak saat makan untuk membantu menghilangkan tekanan dari perut.
- Berhenti merokok. Meski bumil tidak merokok, usahakan selalu menghindari asap rokok yang ada di lingkungan. Tidak hanya mengganggu pencernaan, asap rokok meningkatkan risiko: bayi lahir prematur (sebelum usia kehamilan 37 minggu); bayi lahir berat rendah, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), dan lainnya.
- Hindari alkohol. Alkohol juga menyebabkan kerusakan jangka panjang pada bayi.
Dokter kandungan juga akan menyarankan agar bumil juga memerhatikan ini:
- Makan perlahan
- Minumlah di antara waktu makan bukan di waktu makan.
- Hindari buah jeruk dan jus
- Jangan langsung berbaring setelah makan
- Jaga agar kepala lebih tinggi dari kaki saat tidur. Caranya dengan meletakkan bantal di bawah bahu.
Perlukah ke Dokter?
Sebenarnya bumil tidak perlu langsung ke dokter bila mengalami sakit ulu hati saat hamil. Kunjungan ke dokter yang berkaitan dengan masalah ini, hanya bila mengalami gejala serius seperti berikut:
- Tidak nafsu makan atau nafsu makan sangat tinggi
- Berat badan turun drastis
- Sakit perut berkepanjangan
Bicarakan kepada dokter kandungan, apakah bumil perlu diresepkan obat bila sakit ulu hati kembali mendera. Bila tidak, tanyakan juga cara alami apa yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi sakit ulu hati saat hamil.