Bikin Anak Rewel, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasi Scabies pada Bayi

scabies pada bayi, gejala scabies pada bayi, anak menangis

Kulit bayi yang masih sensitif sangat rentan mengalami berbagai masalah ruam dan gatal-gatal. Salah satu masalah kulit yang juga bisa dialami si kecil adalah scabies pada bayi, atau biasa dikenal sebagai kudis yang bisa membuat si kecil rungsing atau rewel. 

Ketahui gejala yang harus diwaspadai serta cara mengatasi scabies pada bayi melalui ulasan berikut ini. 

Apa Itu Scabies?

Dikutip dari laman Healthy Children AAP, scabies atau kudis adalah iritasi kulit ini akan membuat seseorang yang mengalaminya sangat gatal, dan bentuknya terlihat seperti jerawat. Kondisi ini terjadi ketika tungau scabies betina bersembunyi di bawah lapisan permukaan kulit dan bertelur di dalamnya. 

Orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi bisa terkena penyakit kulit ini. Banyak orang mengira kudis disebabkan oleh masalah kebersihan, padahal itu tidak benar. Kudis bisa menyerang siapa saja, dan bukan berarti orang yang mengidapnya tidak menjaga kebersihan. 

Bacaan Lainnya

Penyebab Scabies pada Bayi

 

Scabies pada bayi disebabkan oleh tungau gatal pada manusia berukuran mikroskopis, yang dalam istilah ilmiah dikenal sebagai Sarcoptes scabiei var. Hominis. Tungau ini dapat bersembunyi di lapisan paling atas kulit, tempat ia dapat bertelur dan makan. 

Kondisi ruam yang menggumpal di kulit tersebut disebabkan oleh reaksi alergi dari telur dan kotoran tungau yang menempel di bawah kulit si kecil, setelah beberapa hari atau hitungan minggu.

Scabies pada bayi bisa terjadi lebih parah karena sistem kekebalan tubuhnya yang masih lemah. 

Penularan Scabies 

Scabies biasanya menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, handuk, dan tempat tidur. Tungau dapat hidup sekitar 2–3 hari di pakaian, alas tidur, atau debu. Karena itu, penyakit ini sangat mudah menular antar anggota keluarga dalam satu rumah, termasuk bayi. 

Selain itu, wabah scabies atau kudis terkadang juga menyerang tempat penitipan anak. Jika si kecil bermain dengan temannya yang terinfeksi, dan melibatkan kontak kulit ke kulit, bayi Mama mungkin saja bisa tertular. 

Perhatikan Gejala Scabies 

scabies pada bayi, gejala scabies pada bayi, ruam merah di wajah bayi

Gejala ruam kudis atau scabies akan tampak berbeda pada masing-masing usia. Bayi dan balita atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa mengalami ruam di sekujur tubuh. 

Pada bayi, scabies bisa terjadi pada kulit kepala, wajah, leher, telapak tangan, dan telapak kaki. Biasanya diperlukan waktu satu atau dua bulan setelah infeksi untuk menunjukkan gejalanya. 

Gejala kudis yang paling umum dirasakan si kecil adalah rasa gatal, yang biasanya dimulai sebelum gejala lainnya. Rasa gatalnya bisa semakin parah di malam hari dan membuat bayi sulit tertidur. Beberapa gejala lainnya, meliputi:

  • Benjolan atau lecet (terlihat seperti gigitan serangga kecil atau jerawat). 
  • Kulit menebal, bersisik, tergores, dan berkeropeng. 
  • Bayi terlihat rungsing dan tidak nyaman.
  • Bayi mengalami GTM. 

Cara Mengatasi Scabies 

Scabies tidak bisa hilang dengan sendirinya. Dikutip dari artikel yang direview Dokter Spesialis Anak, Elana Pearl Ben-Joseph, MD, dokter anak akan  meresepkan krim atau losion obat untuk membunuh tungau. Pada bayi, oleskan krim pada wajah (hindari mulut dan mata), kulit kepala, dan telinga. Lalu, biarkan 8 hingga 14 jam sebelum dibersihkan kembali. Selain itu, potong kuku bayi untuk menghindari luka lecet ketika ia menggaruk area yang gatal. 

Pengobatan ini mungkin perlu diulangi dalam 1-2 minggu, dan diperlukan waktu 2–6 minggu sebelum rasa gatal dan ruam hilang. 

Selain mengobati bayi, MamPap juga harus memberi pengobatan dengan orang yang melakukan kontak erat dengan bayi, termasuk MamPap sendiri, kakek dan nenek, atau pengasuh bayi. 

Apakah Scabies pada Bayi Bisa Dicegah?

scabies pada bayi, gejala scabies pada bayi, ruam merah di kulit bayi

Penularan scabies bisa dicegah dengan beberapa hal, di antaranya: 

  • Merawat semua orang atau anggota keluarga yang melakukan kontak rutin dengan bayi. Oleskan krim obat untuk seluruh anggota keluarga pada waktu yang sama, meskipun MamPap dan anggota keluarga lain tidak menunjukkan gejala. 
  • Cuci pakaian, seprai, handuk yang digunakan bayi dengan air panas dan keringkan dengan suhu yang panas pula. 
  • Masukkan boneka dan barang lainnya yang tidak bisa dicuci ke dalam kantong plastik tertutup, setidaknya selama 3 hari. 
  • Bersihkan setiap ruangan di rumah dari debu. 

Karena scabies pada bayi sangat menular, lakukan beberapa hal di atas untuk menghindari dan memutus penyebaran di antara anggota keluarga di rumah ya, MamPap. Semoga bermanfaat. 

***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fourteen ÷ = two