Waspada! Ternyata Selingkuh Bisa Menular, Ini Bukti Penelitiannya

selingkuh bisa menular

Kisah perselingkuhan dalam rumah tangga seolah tak ada hentinya dibahas. Baik dalam film maupun drama, atau bahkan kasus di kehidupan selebriti. Kali ini Parentsquads akan membahas teori bahwa selingkuh bisa menular yang dibuktikan dengan penelitian ilmiah. 

Benarkah Selingkuh Bisa Menular?

Jika berteman dengan seseorang yang suka selingkuh, akankah mengikuti jejak temannya dan ikut berselingkuh? Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior (2022).

Studi tersebut mengungkapkan bahwa orang yang belajar tentang ketidaksetiaan dari orang lain, maka merekapun akan mengadopsi perilaku tidak setia tersebut dalam kehidupan percintaannya sendiri. 

Melansir dari laman VICE World News, Gurit Birnbaum, salah seorang yang turut menulis hasil penelitian tersebut menyatakan, orang yang terbiasa melihat perilaku selingkuh pada orang terdekatnya, terbukti menurunkan komitmen kesetiaan dan merasa nyaman untuk berselingkuh karena melihat orang lain melakukannya. 

Bacaan Lainnya

“Mengetahui bahwa orang lain berselingkuh dapat membuat orang merasa lebih nyaman ketika mempertimbangkan untuk berselingkuh,” kata Gurit Birnbaum.

Hasil 3 Studi Berbeda Mengungkap Selingkuh Bisa Menular

selingkuh bisa menular, penyebab selingkuh

Berdasarkan hasil 3 studi berbeda tentang hubungan monogami heteroseksual, Birnbaum dan para peneliti lainnya menemukan bahwa para partisipan menunjukkan perilaku menyontek orang lain, termasuk meniru saat seseorang berselingkuh.

Hasil ketiga penelitian tersebut menunjukkan, partisipan yang terpapar perselingkuhan, akan menunjukkan komitmen lebih rendah pada hubungan cinta mereka sendiri dibandingkan saat mereka terpapar kecurangan dalam hal akademik. 

Mereka juga cenderung lebih mudah menemukan daya tarik dalam diri orang lain meski sudah memiliki pasangan, dan sulit menahan godaan untuk berselingkuh.

Lingkungan Pergaulan Memengaruhi Perilaku Selingkuh

Gurit Birnbaum juga mengungkapkan bahwa lingkungan berpengaruh besar dalam perilaku seseorang dalam menilai sebuah perselingkuhan. Bahkan orang yang awalnya punya sifat setia, bisa berisiko menduakan pasangan jika ia berada di lingkungan yang menormalisasi selingkuh. 

Bila seseorang yang awalnya sudah berperilaku setia kepada satu pasangan, namun ada teman atau kenalan tidak setia, hingga ia merasa bahwa selingkuh adalah hal wajar, maka saat dia ingin selingkuh, dia tidak akan merasa bersalah sama sekali.

Akan tetapi, Birnbaum juga menggarisbawahi bahwa lingkungan hanya menjadi salah satu faktor perselingkuhan di antara banyak faktor lainnya. Tak semua orang akan langsung ‘ketularan’ selingkuh saat punya teman yang suka mendua. 

Faktor lain yang dimaksud adalah niat untuk tidak setia, kurang puas dengan pasangan dan rasa ingin membuktikan diri bahwa bisa menggaet lebih dari satu pasangan, kemudian didorong dengan fakta bahwa banyak orang di sekitarnya selingkuh, maka iapun merasa bahwa dirinya boleh saja mendua. 

Anak bisa Meniru Perilaku Selingkuh dari Orang tua

Selain dari lingkungan pertemanan, ternyata selingkuh juga bisa ‘ditularkan’ dari orang tua ke anak. Hal ini diungkap oleh seorang Seksolog bernama Tracey Cox. Menurutnya, perilaku menduakan pasangan yang dilakukan oleh orang tua bisa memengaruhi pola pikir anak. 

Tracey Cox mencontohkan, bila anak melihat ayahnya selingkuh dengan wanita lain namun dimaafkan oleh sang ibu. Dan hal itu terus berulang sehingga anak merasa bahwa selingkuh bukanlah perbuatan yang salah dan normal saja menduakan pasangan bahkan setelah menikah. Maka dalam diri anak akan terbentuk pola pikir bahwa selingkuh adalah hal biasa dan ia bisa saja melakukannya setelah dewasa. 

Apakah Selingkuh bisa Dicegah?

selingkuh bisa menular, pasangan bertengkar

Jawabannya bisa, selama kita memegang teguh komitmen untuk setia pada satu pasangan dan melakukan hal-hal preventif agar tidak ada kesempatan berselingkuh.

  • Bersikap menjaga dengan kepada lawan jenis selain pasangan. Bahkan meski dia terlihat sangat menarik sekalipun, ingatlah bahwa kita sudah punya pasangan yang kita pilih untuk dijaga hatinya. 
  • Berpikir ke depan tentang dampak perselingkuhan. Saat perselingkuhan terungkap, karier yang dibangun dari nol bisa hancur. Reputasi baik di mata orang akan rusak, dan yang terpenting Anda bisa kehilangan anak dan pasangan sah yang telah Anda nikahi sebelumnya. Jadi berpikirlah dulu seribu kali sebelum selingkuh, kenikmatan sesaat tak sebanding dengan dampak buruknya.
  • Selektif dalam berteman agar tidak terpengaruh hal buruk. Bila circle pertemanan sekarang menormalisasi perselingkuhan, saatnya keluar dan cari lingkungan pergaulan yang lebih sehat dan berprinsip setia pada satu pasangan. 
  • Melakukan konseling bila Anda merasa memerlukannya. Terutama saat hubungan dengan pasangan mulai merenggang dan Anda ingin kabur dari situasi sehingga memiliki niat selingkuh. 
  • Eratkan hubungan dengan pasangan. Ajak pasangan berkencan tanpa anak, komunikasi lebih intens, sampaikan keluhan dan keinginan Anda dengan pasangan. Saling mendengarkan agar bisa saling memahami lebih baik. Ingat kembali apa yang membuat Anda jatuh cinta dan memilih menikah dengan pasangan, agar terhindar dari keinginan untuk berselingkuh.

***

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk menjaga pernikahan Anda dan pasangan tetap langgang. Katakan tidak pada selingkuh!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

88 ÷ eleven =