Kondisi kesehatan bayi bisa orang tua pantau dari warna pup atau fesesnya. Ada beragam warna pup bayi yang menandakan si kecil sedang berada dalam keadaan sehat maupun tidak sehat. Maka dari itu, saat si kecil buang air besar, kotorannya jangan langsung dibuang, melainkan cermati terlebih dahulu agar paham dengan kondisi bayi saat itu.
Pup atau feses umumnya berwarna kuning, tetapi bayi bisa mengalami warna pup cokelat, hijau tua, bahkan hitam. Perbedaan warna pup bayi tentu saja bukan tanpa alasan. Nah, berikut ini sejumalah warna pup bayi yang patut Anda cermati, khususnya untuk para ibu baru yang mungkin saja masih bingung dengan kondisi kesehatan anak.
Warna Pup Bayi yang Normal dan Tidak Normal
-
Hitam atau Hijau Tua
Melansir dari Mayoclinic.org, bayi yang baru lahir akan mengeluarkan feses berwarna hitam dan lembek. Jenis kotoran ini dikenal sebagai mekonium.
Pup mekonium ini bermaksud untuk membersihkan bayi yang baru lahir dari semua bahan yang tertelan dalam rahim, seperti cairan ketuban, sel epitel usus, lanugo, lendir, empedu, dan air. Apabila Ibu tidak melihat pup bayi mekonium dalam waktu 48 jam setelah kelahirannya, segera sampaikan kepada dokter anak.
“Setelah beberapa hari pertama, feses mekonium seharusnya tidak menjadi hitam lagi,” kata dokter anak Jason Sherman, DO, mengutip dari situs Cleveland Clinic.
-
Kuning Hijau
Saat bayi mulai mencerna ASI, mekonium diganti dengan feses yang berwarna kuning kehijauan. Konsistensi pup bayi yang menerima ASI pun cenderung lembek serta mungkin saja berair menyerupai diare. Aroma pupnya pun tidak terlalu bau.
-
Kuning atau Cokelat
Untuk bayi yang diberi susu formula, pupnya berwarna kuning atau cokelat dengan sedikit warna hijau. Konsistensinya agak lebih padat daripada bayi yang diberi ASI.
-
Cokelat Kehijauan
Setelah bayi menerima MPASI atau makanan pendamping ASI, warna pup bayi akan menjadi cokelat kehijauan. Lalu, saat lebih banyak makanan ditambahkan, jangan heran ketika Ibu melihat warna lain seperti oranye dan kuning.
-
Hijau Tua
Penyebab warna pup bayi hijau tua yaitu karena bayi mengonsumsi suplemen zat besi atau susu formula bayi yang diperkaya zat besi. Tenang saja, perubahan warna ini tidak berpengaruh pada kesehatan bayi Anda.
“Cokelat, kuning, dan hijau semuanya normal. Ini sering bisa bolak-balik di antara mereka,” kata Dr. Sherman.
Warna yang Harus Diwaspadai
-
Pup Bayi Merah
Pup bayi yang berwarna merah bisa jadi bercampur dengan darah. Jangan langsung panik ketika pup bayi merah. Justru yang perlu Ibu lakukan adalah segera memeriksakannya ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Warna merah bisa berarti darah, terutama pada periode bayi baru lahir ketika bayi Anda tidak makan atau minum apa pun yang berwarna merah yang bisa disalahartikan sebagai darah. Pup yang berdarah harus dievaluasi karena itu bisa menjadi tanda masalah.
- Pup Bayi Putih
Kotoran berwarna putih cukup jarang terjadi sehingga perlu dibawa ke dokter sesegera mungkin. Kotoran jenis ini bisa jadi adanya tanda masalah yang serius.
Salah satu yang perlu diwaspadai yaitu bayi Anda tidak memproduksi empedu (yang memberi warna khas pada tinja). Akibatnya, feses bayi akan terlihat tidak berwarna, putih atau pucat. Pun bisa menjadi tanda masalah hati atau kantong empedu yang serius.
Maka dari itu, segera bawa si kecil ke dokter jika warna pupnya putih. Semakin cepat diperiksa, maka penanganan medis yang dilakukan pun diharapkan semakin baik.
Itulah beragam warna pup bayi yang normal dan tidak normal. Orang tua perlu tahu tentang hal ini agar bisa memantau kesehatan buah hati tercinta. Jika kondisi pup bayi terlihat tidak seperti biasanya, jangan ragu untuk segera bertanya kepada dokter. Jangan sampai abai dengan kesehatan si kecil, ya.