Tiap anak unik karena mengalami percepatan pertumbuhannya masing-masing. Hal ini normal dan dialami oleh setiap anak di beberapa fase dalam hidupnya. Penjelasan lebih lengkap mengenai apa itu growth spurt adalah sebagai berikut.
Apa Itu Growth Spurt?
Menurut Cleveland Clinic, growth Spurt adalah periode waktu yang singkat saat anak mengalami pertumbuhan fisik yang cepat pada tinggi dan berat badannya. Growth spurt atau percepatan pertumbuhan atau lonjakan pertumbuhan ini alami dan normal, dan terjadi pada beberapa tahap mulai di masa bayi hingga anak mencapai kematangan fisik di antara usia 15-20 tahun.
Anda bisa melacak pertumbuhan tinggi dan berat badan bayi menggunakan timbangan, pita pengukur, dan/atau meja pengukur (stadiometer) yang ada di rumah atau pusat kesehatan. Setelah itu bandingkan dengan bagan pertumbuhan yang dibuat Organisasi Kesehatan Dunia dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Dari situ Anda bisa tahu, apakah si kecil tumbuh sesuai target yang ditetapkan untuk anak-anak seusianya. Untuk bayi dan balita bisa dicek melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) –disebut juga buku posyandu.
Growth spurt adalah proses alami dari perkembangan anak karena tulang dan ototnya sedang terbentuk, dan asupan nutrisi yang mereka konsumsi menciptakan lemak pada tubuhnya.
Genetik juga memengaruhi hal ini. Misalnya, jika orangtuanya bertubuh tinggi dan bertulang besar, maka anak juga akan mengalami lonjakan pertumbuhan menuju ke sana.
Selain genetik, faktor lingkungan juga bisa memengaruhi pertumbuhan anak, dan termasuk di dalamnya adalah:
- Diet dan nutrisi
- Paparan zat negatif yang berasal dari air atau udara (polusi atau timbal)
- Kondisi anak saat masih berada di dalam kandungan: sehat atau mengalami komplikasi
Beda Growth Spurt dengan Milestone
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, growth spurt adalah perubahan fisik seiring pertambahan usia anak yang terjadi sangat CEPAT, termasuk pertambahan panjang, tinggi, dan berat badan.
Sementara milestone atau tonggak perkembangan merupakan adalah perilaku dan keterampilan yang menandai pertumbuhan kedewasaan anak di tahap tertentu. Milestone ini berfokus pada bagaimana anak berpikir (keterampilan kognitif dan bahasa), bermain (keterampilan sosial dan emosional), dan bergerak (keterampilan motorik).
Kapan Growth Spurt Terjadi?
Lonjakan pertumbuhan terjadi pada beberapa tahap berdasarkan usia anak. Di antaranya:
1. Bayi
Bayi umumnya mengalami pertumbuhan signifikan selama dua tahun pertama kehidupannya. Seperti, rata-rata bayi mengalami pertumbuhan panjang dan berat badan tiga kali lipat ukuran lahirnya di tahun pertamanya –sekitar 25cm demikian seperti yang diungkapkan dokter spesialis anak, Madhu Desiraju, MD. Setelah itu pertumbuhannya melambat dengan penambahan tinggi badan sekitar 6cm setiap tahunnya hingga meninggalkan masa balita.
Growth spurt terjadi maksimal 3 hari, dan menurut dokter spesialis anak, Karen Gill, M.D.terjadi di usia: 1-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan.
2. Masa anak-anak
Di masa prasekolah hingga pubertas, oleh karena kebiasaan makannya yang berubah, pertumbuhan anak menjadi lebih lambat dan stabil. Biasanya di usia 5 tahun, tinggi badannya sudah dua kali lipat dari tinggi badan lahir –pertumbuhan ini terus berlanjut secara teratur setiap tahunnya hingga pada masa remaja. Growth spurt terjadi 2-3 hari atau sampai 1 minggu.
3. Remaja
Anak perempuan biasanya akan mengalami lonjakan pertumbuhan di antara usia 9-15 tahun. Sedangkan anak laki-laki antara usia 12-17 tahun –ada yang lebih awal atau lebih lambat juga. Growth spurt bisa terjadi sampai 1 minggu.
Kematangan fisik ini akan terus berlanjut hingga usia anak 20 tahun.
Dampak dari Growth Spurt
Oleh karena tubuh anak mengalami perubahan secara cepat, besar kemungkinan anak akan mengalami perubahan perilaku, seperti perubahan makan (banyak makan) atau tidur lebih lama pada remaja, dan juga berdampak pada emosinya. Bayi dan balita biasanya jadi lebih rewel dari biasanya –tapi ini bukan tanda mereka kesakitan- dan menyusu lebih sering.
Kondisi ini sifatnya sementara dan bagian yang diharapkan dari perkembangan mereka. Oleh karena itu, dukung percepatan pertumbuhan mereka dengan:
- Menyediakan makanan tambahan untuk memuaskan nafsu makan anak.
- Mendorong waktu tidur yang teratur dan kebiasaan tidur yang positif.
- Mengatur waktu olahraga secara teratur untuk menghindari risiko obesitas.
- Bersabarlah dengan emosi anak yang berubah-ubah.
Yang perlu diingat, tiap anak mengalami percepatan pertumbuhan yang berbeda-beda, sesuai dengan komposisi genetik dan faktor pendukung lainnya. Jadi, bila pertumbuhan anak tidak sedrastis anak lainnya, tak perlu membanding-bandingkannya.