Ada Benjolan di Belakang Telinga Bayi? 7 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

benjolan di belakang telinga bayi

Sebagai orang tua, wajar jika Mama mengkhawatirkan segala hal tentang kondisi si kecil, terutama jika masih usia bayi. Terkadang, ada beberapa kondisi yang Mama temukan, salah satunya benjolan di belakang telinga bayi yang mungkin membuat Mama khawatir. 

Meskipun beberapa di antaranya dianggap tidak berbahaya, namun Mama perlu tetap mencari tahu penyebabnya untuk mengetahui apakah hal ini merupakan sinyal bahaya atau tidak.  

Untuk itu, yuk simak penjelasan tentang penyebab benjolan di belakang telinga bayi serta apa yang harus dilakukan jika Mama menemukannya. 

Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi

Benjolan di belakang telinga bisa disebabkan oleh banyak hal. Kondisi ini jarang bersifat serius, namun Mama mungkin perlu memeriksakannya ke dokter untuk mengetahui penyebabnya secara pasti. 

Bacaan Lainnya

Benjolan di belakang telinga bayi juga dapat bervariasi ukurannya, namun umumnya benjolan berukuran kecil hingga sedang, dan dapat bersifat keras atau lunak. Dalam beberapa kasus, benjolan ini mungkin terasa nyeri atau lunak, sementara benjolan lainnya hanya menimbulkan sedikit rasa sakit atau bahkan tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali.

Berikut beberapa penyebab yang diindikasikan oleh benjolan di belakang telinga bayi: 

1. Infeksi

Banyak infeksi bakteri dan virus yang dapat menyebabkan pembengkakan di dalam dan sekitar leher dan wajah. Dua infeksi tersebut adalah radang tenggorokan dan mononukleosis menular (disebabkan oleh virus Epstein-Barr). 

Kondisi lain juga bisa menyebabkan pembengkakan di dalam dan sekitar leher dan wajah, termasuk campak dan cacar air. 

2. Mastoiditis

Jika bayi mengalami infeksi telinga tengah (otitis media) dan tidak mendapatkan pengobatan, si kecil mungkin bisa mengalami infeksi telinga yang lebih serius yang disebut mastoiditis. 

Kondisi ini terjadi ketika kuman yang menginfeksi telinga tengah menyebar ke telinga bagian dalam, kemudian ke tulang mastoid dan menyebab kerusakan. Kondisi ini paling banyak dialami oleh anak berusia di bawah 2 tahun. 

Pada bayi, gejala yang dirasakan biasanya rewel dan sering menangis, lemas, sering menarik atau menggaruk telinga, demam, tidak mau menyusu, hingga keluar cairan dari telinga. 

3. Abses

Abses berkembang ketika jaringan atau sel di suatu area tubuh terinfeksi. Tubuh bayi  merespons infeksi dengan mencoba membunuh bakteri atau virus yang menyerang. Untuk melawan bakteri, tubuh mengirimkan sel darah putih ke area yang terinfeksi.

Sel darah putih ini mulai berkumpul di lokasi yang rusak, dan akibatnya nanah mulai terbentuk. Abses seringkali terasa nyeri dan hangat saat disentuh.

4. Otitis Media

Otitis media adalah istilah lain untuk infeksi telinga. Kondisi ini bisa berupa bakteri atau virus. Jika terjadi infeksi, hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan yang menyakitkan. Gejala-gejala ini mungkin menyebabkan pembengkakan yang terlihat di belakang telinga. 

5. Infeksi Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan manusia. Ia bekerja untuk menyaring virus dan bakteri di seluruh tubuh. Biasanya, gejala tersebut tidak teraba, jadi Mama tidak akan menyadarinya. Namun, terkadang benjolan tersebut bisa menjadi bengkak, dan hal ini perlu diperhatikan.

Kelenjar getah bening bisa terinfeksi sendiri, menyebabkan peningkatan ukuran disertai rasa sakit dan nyeri tekan. Sangat jarang, pembengkakan kelenjar getah bening secara permanen bisa disebabkan oleh penyakit serius seperti kanker.

6. Jerawat

Jerawat adalah kondisi kulit umum yang terjadi ketika folikel rambut di kulit tersumbat. Sel kulit mati dan minyak dapat menyumbat folikel, dan kemudian timbul jerawat dan benjolan. Pada kasus tertentu, benjolan ini akan tumbuh menjadi besar, padat, dan terkadang terasa nyeri.

7. Lipoma

Lipoma pada bayi adalah benjolan lemak yang berkembang di antara lapisan kulit bayi. Lipoma dapat berkembang di mana saja di tubuh, dan hampir selalu tidak berbahaya.

Beberapa faktor risiko terjadi kondisi ini, antara lain memiliki riwayat keluarga dengan kelebihan berat badan atau obesitas, kelainan genetik, hingga bayi yang pernah mengalami cedera. 

Apabila ukuran lipoma di bawah kulit bayi telah mencapai ukuran tertentu yang mengganggu, maka operasi pengangkatan lipoma akan disarankan oleh dokter. 

Cara Mengidentifikasi Benjolan di Belakang Telinga Bayi

benjolan di belakang telinga bayi, benjolan di telinga

Apakah benjolannya terasa lembut dan lentur? 

Jika ya, kemungkinan besar itu adalah lipoma.

Selain benjolan tersebut, apakah bayi mengalami gejala lain? 

Jika ya, disertai dengan gejala lain bisa berupa demam atau menggigil, benjolan tersebut mungkin merupakan tanda infeksi lainnya.

Penanganan Pertama

Pengobatan benjolan di belakang telinga bayi bisa berbeda-beda tergantung penyebab spesifiknya. Mama harus berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. 

Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati abses atau jenis infeksi tertentu, termasuk mastoiditis atau otitis media. Sedangkan, perawatan topikal juga bisa digunakan untuk benjolan yang disebabkan oleh jerawat.

Dalam beberapa kasus, prosedur pembedahan mungkin disarankan untuk mengeringkan atau menghilangkan abses atau lipoma.

Sekali lagi, periksakan kondisi bayi sebelum menentukan atau memberikan obat apa pun padanya ya, Mam. 

Kapan Harus ke Dokter?

benjolan di belakang telinga bayi, dokter periksa telinga bayi

Jika benjolan tersebut bermasalah, menyebabkan bayi kesakitan atau tidak nyaman, atau berhubungan dengan gejala lain, segera periksakan ke dokter anak. 

Pemeriksaan fisik pada area tersebut dan pemeriksaan umum biasanya dapat membantu dokter mengetahui dengan tepat apa penyebab benjolan di belakang telinga bayi. Terutama, jika si kecil memperlihatkan tanda-tanda berikut: 

  • Benjolan terlihat terus membengkak dan membesar. 
  • Bayi terlihat kesulitan menyusu atau makan, atau bernapas. 
  • Bayi merasakan sakit atau nyeri saat disentuh benjolannya.
  • Kulit di sekitar area tersebut berwarna merah atau terasa hangat.
  • Kondisi kesehatan bayi menurun secara umum. 

Benjolan di belakang telinga bayi biasanya tidak berbahaya. Namun, diagnosis dokter tetap diperlukan untuk dapat menemukan cara terbaik menangani benjolan tersebut dan mencegah masalah di masa depan. Semoga bermanfaat, MamPap.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eight + one =