Ketika bayi berkembang di dalam kandungan, ibu hamil mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana cara janin mendapatkan makanan? Apakah ia mendapatkan nutrisi yang cukup?
Sistem pencernaan bayi sendiri mulai terbentuk sejak usia kehamilan Mama 5 minggu. Bagaimana sistem pencernaan bayi ini berkembang dan menyerap makanan di dalam kandungan? Simak dalam artikel berikut ya, Mam.
Cara Janin Mendapatkan Makanan dalam Kandungan
Faktanya, bayi tidak benar-benar “makan” di dalam rahim, tetapi mereka menyerap semua nutrisi yang diperlukan dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu mereka.
Dikutip dari video di channel Youtube Baby Center, makanan yang dikonsumsi ibu hamil tetap akan dicerna seperti biasa melalui lambung, lalu usus. Kemudian, makanan akan dipecah menjadi glukosa, lemak, dan protein.
Melalui pencernaan, unsur-unsur ini akan diserap ke dalam darah dan melewati organ bernama plasenta. Plasenta, yang terbentuk di dalam rahim selama kehamilan lah yang akan menyediakan nutrisi dan oksigen untuk bayi di dalam kandungan, melalui tali pusar.
Plasenta adalah penyaring yang sangat efisien. Organ ini dapat memfilter beberapa unsur berbahaya, seperti bakteri. Hanya unsur-unsur yang lebih kecil, oksigen, glukosa, lemak, protein, vitamin, dan mineral dapat melewati plasenta. Setelah memasuki plasenta, zat-zat ini akan diteruskan ke bayi melalui tali pusat.
Untuk lebih detail, Mama bisa simak video infografik berikut:
Selain itu, plasenta juga membuang limbah berbahaya dan karbon dioksida dari darah bayi. Plasenta juga menghasilkan hormon untuk membantu bayi tumbuh, memberikan kekebalan imun dari Mama kepada bayi, dan melindungi bayi selama kehamilan. Artinya, plasenta berfungsi sebagai paru-paru, ginjal, dan hati janin hingga mereka lahir, serta menjaga janin tetap berkembang dan sehat selama kehamilan.
Perkembangan Sistem Pencernaan Bayi dalam Kandungan
Saluran pencernaan janin mulai terbentuk sejak usia kehamilan Mama menginjak 5 minggu. Meskipun janin tidak menggunakan sistem pencernaannya saat berada di dalam rahim, pada sekitar usia 13 minggu kehamilan, mereka sudah bersiap untuk makan pertama mereka. Pada saat itu, mereka mulai menelan cairan ketuban, yang mereka keluarkan melalui sistem urin. Latihan menelan ini membantu menjaga jumlah cairan ketuban yang tepat dalam kantung ketuban.
Gerakan seperti gelombang yang mendorong makanan di sepanjang saluran pencernaan, yang dikenal sebagai peristaltik, dimulai pada kehamilan antara minggu ke-14 dan ke-23. Cairan ketuban yang ditelan bayi didorong dari lambung ke dalam usus melalui gerakan peristaltik. Namun, seperti halnya menelan, hal ini hanya latihan bagi sistem tubuh bayi Anda saat ini, karena belum ada makanan yang benar-benar harus diolah.
Pada minggu ke-30, tubuh bayi mulai menyerap mineral, seperti kalsium dan zat besi dari saluran usus, untuk mempersiapkan pengalihan dari plasenta setelah lahir.
Apakah Bayi Buang Air Besar di dalam Rahim?
Meskipun bayi buang air kecil di dalam rahim, mereka biasanya tidak buang air besar di dalam rahim.
Feses pertama bayi yang disebut mekonium, menumpuk di usus bayi selama kehamilan. Mekonium adalah zat kental berwarna hitam kehijauan yang terbuat dari cairan ketuban, lendir, lanugo, empedu, dan sel-sel yang telah dilepaskan dari kulit dan saluran usus bayi.
Mekonium biasanya tetap berada di dalam usus bayi hingga setelah lahir, saat dikeluarkan melalui BAB pertama.
Asupan Makanan yang Mendukung Perkembangan Bayi
Apa yang Mama konsumsi adalah sumber nutrisi utama bagi bayi. Asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, DHA, dan yodium berperan penting dalam perkembangan janin selama kehamilan.
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan pastikan Mama mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung zat besi, asam folat, dan kalsium.
Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk memastikan Mama mendapatkan cukup kalsium, vitamin D, DHA, dan yodium.
Batasi juga jumlah kafein dan hindari alkohol selama kehamilan. Mama juga sebaiknya menghindari daging dan telur mentah, buah mentah, keju yang tidak dipasteurisasi, dan daging olahan untuk membatasi risiko penyakit bawaan dari makanan, yang dapat membahayakan nyawa bayi.
Itulah informasi tentang cara janin mendapatkan makanan di dalam kandungan. Semoga menjawab rasa penasaran Mama, ya.
Partner terpercaya dan teman perjalanan parenting para orang tua agar bisa memberikan keamanan yang anak-anak butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu mewujudkan impiannya.