Memiliki anak yang baik akhlaknya dan bermanfaat untuk sekitar maupun agamanya menjadi impian bagi setiap orang tua. Alih alih hanya sebagai mimpi, sebaiknya orang tua harus ikut andil dalam memberikan pendidikan terbaik dan mengetahui cara mengajarkan anak tauhid.
Ditambah lagi, melihat banyaknya gempuran tantangan pada era saat ini, menjadikan kita sebagai orang tua untuk lebih mawas diri. Perlu diingat pula bahwa pendidikan terbaik untuk anak sebaiknya dimulai sejak dini dari rumah
“Lalu, pendidikan apa yang sebaiknya diajarkan terlebih dahulu untuk anak usia dini? Apakah pendidikan agama terlebih dulu ?”
Iya, benar sekali. Pendidikan agama adalah hal pertama yang sebaiknya diajarkan kepada anak, terutama pendidikan tauhid. Tauhid sendiri memiliki pengertian yaitu mengesakan Allah dan menjadikan Allah satu-satunya tujuan beribadah. Dengan tauhid, anak akan tahu tujuan hidupnya dan tidak akan mengalami kekosongan iman tanpa mengenal siapa Tuhannya.
Tauhid juga merupakan pondasi utama dan kunci dari semua ibadah dan ketaatan kepada Tuhan. Oleh karena itu, sebagai orang tua sebaiknya dapat menanamkan nilai tauhid kepada anak sedini mungkin. Namun,tak perlu khawatir jika kita sebagai orang tua merasa belum cukup ilmunya atau bahkan belum kokoh imannya untuk mengajarkan tauhid kepada anak.
Setiap orang tua hanya perlu yakin terlebih dahulu bahwa anak-anak memiliki kondisi yang berbeda dengan kita. Anak-anak juga memiliki fitrah keimanan yang sudah diberikan Tuhan sejak ia baru lahir. Dengan demikian, hati dan pikirannya akan lebih mudah mengenal Tuhannya. Setelah itu, mari kita berusaha memaksimalkan kemampuan kita sebagai orang tua untuk menanamkan nilai-nilai tauhid kepada mereka.
4 Cara Mengajarkan Anak Tauhid
Lantas bagaimana menanamkan nilai tauhid pada anak? Mari simak empat cara mengajarkan anak tauhid pada usia dini
1. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah
Anak-anak pada dasanya memiliki sifat mudah mencintai dan dicintai. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan untuk menanamkan tauhid pada anak yaitu dengan menumbuhkan rasa cintanya kepada Allah terlebih dahulu.
Rasa cinta tersebut bisa dilakukan dengan mengenalkan anak pada ciptaan Allah lalu mengenalkan anak akan sifat-sifat Allah. Berikut contoh aktivitas sederhana yang bisa diterapkan orang tua untuk menumbuhkan rasa cinta anak kepada Allah.
Mengenalkan anak pada ciptaan Allah
- Memberi tahu anak bahwa mata, tangan dan tubuh kita merupakan ciptaan Allah.
- Jika anak sedang suka dengan hewan contoh kupu-kupu, maka orang tua bisa mengucapkan bahwa kupu-kupu itu ciptaan Allah.
- Mengajak anak bermain bersama lalu memberi tahu bahwa setiap makhluk dan benda-benda di sekitar kita merupakan ciptaan Allah.
Mengenalkan anak akan sifat-sifat Allah
- Mengajak anak membersihkan rumah lalu memberi tahu pada mereka bahwa Allah sedang melihat kita. Allah memiliki sifat Al Bashir yaitu Maha Melihat.
- Ketika sakit maka meminta anak untuk berdoa dan memohon kepada Allah untuk diberi kesembuhan karena Allah bersifat Asy Syaafi yaitu Maha Penyembuh.
- Saat anak mendapatkan hadiah, sebaiknya orang tua memberi tahu bahawa hadiah tersebut adalah rezeki dari Allah dan mengajaknya untuk bersyukur. Allah memiliki sifat Ar Razzaq yaitu Maha Pemberi Rezeki.
2. Membiasakan anak mengucapkan kalimat thayyibah
Menjaga lisan dan selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah merupakan salah satu cerminan keimanan seorang muslim. Mengucapkan kalimat thayyibah dalam kehidupan sehari-hari termasuk bukti bahwa seorang muslim menjaga lisan dan keimannya. Oleh karena itu, mari kenalkan kalimat thayyibah kepada anak sejak dini.
- Mengucapkan Bismillah ketika memulai sesuatu
- Mengucapkan Alhamdulillah ketika mendapat nikmat dan rezeki
- Menucapkan Allahu akbar ketika melihat tanda kebesaran Allah
- Mengucapkan Astagfirullah ketika melakukan kesalahan
- Mengucapkan Subhanallah ketika melihat dan mendegar sesuatu yang tidak pantas
Dengan memberikan contoh dan membiasakan anak mengucapkan kalimat thayyibah maka anak akan terbiasa mengucapkan kalimat yang baik dalam segala situasi dan kondisi. Selain itu, anak juga akan tahu kebesaran dan keagungan yang dimiliki oleh Tuhannya.
3. Memberikan keteladanan iman
Anak merupakan peniru ulung orang tua dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, menanamkan nilai tauhid dapat dilakukan dengan memberi keteladanan iman kepada anak. Salah satu caranya yaitu dengan menerapkan gaya hidup sebagaimana diperintahkan Allah.
Berikut contoh sederhana keteladanan yang bisa orang tua terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Memberi contoh untuk selalu berpakaian menutup aurat
- Membiasakan anak memakai pakaian menutup aurat
- Memberikan contoh adab-adab keseharian misalnya selalu tersenyum dan menyapa
- Mengajak anak-anak untuk shalat, membaca Al Quran dan melakukan ibadah harian lainnya secara bersama-sama
4. Mengenalkan tauhid melalui buku
Buku dapat menjadi senjata paling ampuh untuk setiap orang tua guna menyampaikan ilmu kepada anaknya. Pada era saat ini, tidaklah sulit menemukan buku dengan tema tauhid. Sebagai tips, orang tua bisa membacakan buku dengan bahasan keesaan Allah, sifat-sifat Allah dan kebesaran Allah. Misalnya, Allah selalu ada untukku, Allah ciptakan tubuhku, jangan sedih ada Allah dan masih banyak lainnya.
Mengenalkan tauhid juga dapat dilakukan dengan membacakan dan menceritakan kisah para nabi, kisah-kisah dalam Al Qur’an, kisah para ulama dan sirah. Dengan membacakan kisah, anak-anak akan belajar tentang konsep keimanan dan gambaran berbagai macam ujian bagi orang-orang yang beriman.
Semoga Allah selalu memberikan pertolongan untuk kita, para orang tua dalam mengajarkan tauhid pada anak dan merawat fitrah anak untuk cenderung kepada islam dan kebenaran. Allah mudahkan kita dalam mengemban tugas sebagai orang tua. Semoga Allah juga memudahkan kita sebagai orang tua dalam memperbaiki fitrah keimanan yang mungkin sudah ternoda oleh kerusakan dunia.