Anak Tampak Murung? Waspadai Ciri-ciri Gangguan Kesehatan Mental Anak

ciri-ciri gangguan kesehatan mental anak, penyebab anak sedih, anak murung

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami kondisi kesehatan mental, tetapi mungkin dengan gejala yang berbeda. Mama perlu tahu apa saja ciri-ciri gangguan kesehatan mental anak dan bagaimana cara mengatasinya.

Apa Itu Kesehatan Mental pada Anak?

Pahami cara mengenali tanda-tanda peringatan penyakit mental pada anak dan bagaimana orang tua dapat membantu anak.

Mayo Clinic menjelaskan arti kesehatan mental, yaitu kesehatan keseluruhan tentang cara berpikir, mengatur perasaan, dan berperilaku. Bila seseorang terganggu kesehatan mentalnya, ia akan mengalami pola atau perubahan dalam berpikir, merasakan, dan atau berperilaku sehingga menyebabkan penderitaan (mental) atau mengganggu kemampuannya dalam berproduktivitas.

Pada anak, gangguan kesehatan mental secara umum didefinisikan sebagai keterlambatan dalam mengembangkan pemikiran, perilaku, keterampilan sosial, dan mengatur emosi yang sesuai dengan usianya. Masalah ini bisa sangat menyusahkan anak dan mengganggu produktivitas anak di rumah, sekolah atau di lingkungan sosial lainnya.

Bacaan Lainnya

Ciri-ciri Gangguan Kesehatan Mental Anak Lebih Sulit Diketahui

ciri-ciri gangguan kesehatan mental anak, penyebab anak sedih, anak murung, penyebab anak stres

Penyakit mental pada anak terbilang lebih sulit diidentifikasi daripada bila terjadi pada orang dewasa. Dan orang tua seringkali tidak mengetahui bila anaknya mengalami gangguan kesehatan mental. Inilah yang mengakibatkan banyak anak dengan masalah kesehatan mental tidak atau terlambat mendapatkan pengobatan.

Hambatan dalam mengetahui ciri-ciri gangguan kesehatan mental anak biasanya dikarenakan hal ini:

  • Masih dalam usia perkembangan. Di usianya saat ini anak masih dalam proses perkembangan emosi, sehingga setiap hal yang melibatkan perubahan emosi pada anak diketahui orangtua sebagai bagian dari proses perkembangan emosi.
  • Sulit berkomunikasi. Anak yang lebih besar mungkin sudah bisa berkomunikasi dengan baik dengan orangtuanya. Namun anak yang lebih kecil, yang kemampuan komunikasinya masih terbatas, tidak mampu menjelaskan perasaan mereka atau mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu.

7 Gangguan Kesehatan Mental yang Umum pada Anak

Gangguan kesehatan mental yang umum terjadi pada anak-anak dijabarkan Mayo Clinic sebagai berikut:

  1. Anxiety disorder. Adalah gangguan kecemasan berupa ketakutan, kekhawatiran, atau kecemasan terus-menerus yang mengganggu kemampuan anak berpartisipasi dalam bermain, sekolah, atau berada dalam situasi sosial lainnya sesuai dengan usianya. Diagnosisnya termasuk kecemasan sosial, kecemasan umum dan gangguan obsesif-kompulsif (obsessive-compulsive disorders/OCD)
  2. Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Anak dengan ADHD kesulitan dengan perhatian, berperilaku impulsif, hiperaktif, dan atau kombinasi dari semuanya.
  3. Autism spectrum disorder (ASD) atau gangguan spektrum autism, yaitu kondisi neurologis yang muncul di masa kanak-kanak yang menyebabkannya sulit berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain –umum terjadi sebelum berusia 3 tahun.
  4. Eating disorders, seperti anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge-eating disorder. Biasanya terkait dengan keinginan memiliki tubuh ideal, masalah dengan berat badan, kebiasaan makan yang tidak baik atau lainnya. Gangguan ini mengakibatkan anak mengalami disfungsi emosional dan sosial mengenai makanan serta komplikasi fisik yang mengancam jiwa.
  5. Depresi dan gangguan mood lainnya, seperti bipolar. Depresi adalah perasaan sedih dan kehilangan minat yang menetap yang mengganggu produktivitas anak di sekolah dan saat berinteraksi dengan orang lain. Sementara bipolar adalah kondisi perubahan suasana hati yang ekstrem antara depresi dan emosi ekstrem atau perilaku bahaya dan tidak aman tanpa memikirkan risikonya.
  6. Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca-trauma, adalah tekanan emosional yang berkepanjangan, kecemasan, ingatan yang menyusahkan, mimpi buruk, dan perilaku yang mengganggu sebagai respons terhadap kekerasan, pelecehan, cedera, atau peristiwa traumatis lainnya.
  7. Schizophrenia. Skizofrenia adalah gangguan pada persepsi dan pikiran yang menyebabkan seseorang kehilangan kontak dengan realitas (psikosis), di mana penderitanya berhalusinasi, delusi, dan berperilaku tidak teratur. Kondisi ini paling sering muncul pada remaja di akhir hingga usia 20an.

Ciri-ciri Gangguan Kesehatan Mental Anak

ciri-ciri gangguan kesehatan mental anak, penyebab anak mudah marah, anak tantrum, penyebab anak stres

Apa saja ciri-ciri gangguan kesehatan mental anak? Ini dia beberapa ciri-ciri gangguan kesehatan mental anak yang harus Mama waspadai!

  • Merasa sedih berkepanjangan, bisa berlangsung selama dua minggu atau lebih.
  • Menarik diri dari atau menghindari dari interaksi sosial.
  • Menyakiti diri sendiri atau sering berbicara tentang niatan menyakiti diri sendiri.
  • Berbicara tentang kematian atau bunuh diri.
  • Mudah marah atau meledakan secara ekstrem.
  • Perilaku anak di luar kendali yang membahayakan dirinya atau orang lain.
  • Suasana hati, perilaku atau kepribadian yang bisa berubah secara drastis.
  • Perubahan kebiasaan makan
  • Kehilangan berat badan
  • Kesulitan tidur
  • Sering sakit kepala atau sakit perut
  • Sulit berkonsentrasi
  • Nilai-nilai di sekolah (prestasi akademik) menurun drastis.
  • Menghindari sekolah atau berusaha untuk bolos sekolah.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDV) jika gejala di atas mayoritas dialami anak dan dan terus-menerus serta mengganggu aktivitas sekolah, rumah, atau bermainnya, anak mungkin mengalami gangguan jiwa. Anda bisa segera mengonsultasikannya dengan psikolog atau psikiater anak.

Cara Mendiagnosis Penyakit Mental pada Anak-anak

Kondisi kesehatan mental pada anak didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala serta bagaimana kondisinya memengaruhi kehidupan anak sehari-hari. Spesialis seperti psikiater, psikolog, pekerja sosial klinis, atau perawat psikiatri nanti yang akan mengevaluasi anak. Evaluasi bisa meliputi:

  •       Pemeriksaan medis
  •       Riwayat kesehatan serta sejarah trauma fisik atau emosional anak
  •       Riwayat kesehatan fisik dan mental keluarga
  •       Kemajuan perkembangan anak, serta tinjauan gejala dan kekhawatiran umum yang disampaikan orangtua
  •       Sejarah akademik anak di sekolah
  •       Percakapan dengan anak dan juga mengamati perilakunya
  •       Wawancara dengan orangtua
  •       Penilaian standar dan kuesioner untuk anak dan orangtua

Diagnostic and Statistical Manual (DSM) of Mental Disorder yang diterbitkan American Psychiatric Association sudah membuat kriteria dalam membuat diagnosis berdasarkan sifat, durasi, serta dampak tanda dan gejala. Ada juga pedoman diagnostik lain yang umum digunakan, yaitu International Classification of Diseases (ICD) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Diagnosis penyakit mental pada anak bisa sangat memakan waktu karena anak-anak cenderung sulit memahami atau mengungkapkan perasaannya, dan lagi perkembangan fisik dan mental pada anak bervariasi –jadi diagnosis dilakukan perlahan-lahan.

Perawatan Anak dengan Gangguan Kesehatan Mental

CDV mengatakan gangguan kesehatan mental dapat diobati dan dikelola. Perawatan umum yang bisa diberikan pada anak dengan kondisi kesehatan mental, yaitu:

  • Psikoterapi seperti terapi bicara atau terapi perilaku. Psikoterapi bisa dilakukan di waktu bermain anak atau dengan permainan, serta diskusi saat bermain. Selama psikoterapi, anak-anak dan remaja belajar bagaimana berbicara tentang pikiran dan perasaan, bagaimana menanggapinya, dan bagaimana mempelajari perilaku baru dan keterampilan mengatasi.
  • Pengobatan. Tenaga kesehatan mental bisa merekomendasikan obat (stimulan, antidepresan, obat antikecemasan, antipsikotik atau penstabil suasana hati) sebagai bagian dari rencana perawatan. Mereka juga akan menjelaskan risiko, efek samping, dan manfaat obat ini kepada orang tua.

Mama juga bisa turut serta dalamrencana perawatan anak dengan melakukan ini:

  • Memelajari tentang penyakit anak.
  • Konseling keluarga yang mengikutsertakan seluruh anggota keluarga.
  • Meminta nasihat dari ahli kesehatan mental anak tentang cara menanggapi anak dan menangani perilakunya yang sulit Anda atasi.
  • Mendaftarkan diri dalam program pelatihan orangtua yang memiliki anak penyakit mental.
  • Belajar teknik manajemen stres.
  • Mencari cara untuk bersantai dan bersenang-senang dengan anak.
  • Memuji kekuatan dan kemampuan anak.
  • Bekerja sama dengan sekolah anak untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.

Demikianlah ciri-ciri gangguan kesehatan mental anak dan cara mengatasinya. Semoga ini bisa membantu, ya, Ma.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

81 − = seventy seven