Baik laki-laki atau perempuan sebenarnya sama saja, tapi menebak gender bayi saat masih di dalam kandungan itu memang mengasyikkan! Namun percaya atau tidak, ada beberapa ciri-ciri hamil anak laki-laki yang dipercaya dalam masyarakat. Benar atau tidaknya, yuk kita ulas satu per satu.
Apa Ada Perbedaan Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki dengan Perempuan?
Sebenarnya sih enggak juga, ya. Memang ada beberapa penelitian yang menunjukkan gejala tertentu terkait dengan kemungkinan salah satu jenis kelamin. Tapi pada penelitian lain yang sama, hasilnya bisa berbeda.
“Kemungkinan dan keterkaitan yang ditunjukkan relatif kecil,” kata Tarun Jain, M.D., Direktur Medis Northwestern Fertility and Reproductive Medicine melansir What to Expect.
Sejauh ini, sih, kata Tarun, temuan-temuan yang didapat dari penelitian-penelitian tersebut sekadar untuk bersenang-senang saja. Meski tidak bisa diabaikan juga, kalau ada beberapa penelitian yang hasilnya mendekati kebenaran.
Yang pasti, jenis kelamin bayi ditentukan segera setelah sperma bertemu dengan sel telur. Dijelaskan Healthline, selama masa pembuahan, calon bayi mendapat 23 kromosom dari masing-masing orangtuanya. Di saat itulah, selain jenis kelamin, hal-hal seperti warna mata, warna rambut, bahkan kecerdasan sudah ditentukan.
Setelah itu, sekitar minggu ke-11 kehamilan, alat kelamin janin mulai berkembang. Tapi baru beberapa minggu kemudian Anda dapat mengetahui jenis kelaminnya melalui USG.
Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki
“Wah, perutnya besar banget! Pasti anaknya laki-laki, nih…”
“Kamu cantikan deh selama hamil ini. Katanya, sih, kalo ibunya cantik selama hamil anaknya yang lahir laki-laki…”
Itulah segelintir mitos yang beredar di masyarakat soal ciri-ciri hamil anak laki-laki. Ada yang percaya, ada juga yang menganggapnya mitos belaka. Kalaupun tepat, biasanya dianggap sebagai kebetulan saja.
Tapi ternyata, secara ilmiah, ada loh ciri-ciri hamil anak laki-laki yang bisa dikenali. Seperti yang diungkapkan What to Expect berikut ini:
1. Mengonsumsi makanan berkalori tinggi selama masa pembuahan
Sebuah penelitian menemukan bahwa mengkonsumsi makanan berkalori tinggi saat pembuahan dan kebiasaan sarapan secara teratur, sedikit meningkatkan kemungkinan memiliki anak laki-laki.
Penelitian ini didasari dari temuan 56% wanita yang mengkonsumsi kalori tinggi selama masa pembuahan dan akhirnya benar memiliki anak laki-laki. Sementara sisanya, wanita dengan asupan kalori terendah, hamil anak perempuan.
Yang mendasari hal ini bisa jadi karena kebutuhan kalori anak laki-laki yang lebih banyak dibandingkan anak perempuan, sehingga mempengaruhi keinginan ibu mengonsumsi makanan yang tinggi kalori.
2. Makan lebih banyak selama hamil
Ciri-ciri hamil anak laki-laki juga bisa dilihat dari nafsu makan ibu selama hamil. Seperti studi yang dilakukan National Institutes of Health, National Library of Medicine, dan National Center for Biotechnology Information tentang Rata-rata Asupan Energi pada Ibu Hamil yang Mengandung Anak Laki-Laki dan Perempuan.
Dari penelitian tersebut diketahui, bumil anak laki-laki mengonsumsi kalori sekitar 10% lebih banyak dibandingkan bumil anak perempuan.
Meningkatnya nafsu makan bumil diduga karena testosteron yang dikeluarkan janin laki-laki mengirimkan sinyal kepada ibu mereka agar makan lebih banyak. Hal ini juga yang mungkin menjelaskan mengapa bayi laki-laki cenderung lebih besar saat lahir dibandingkan bayi perempuan.
3. Tidak lagi menyukai makanan favoritnya
Para peneliti menemukan bahwa bumil anak laki-laki bisa tiba-tiba tidak menyukai (merasa jijik) makanan yang sebelumnya sangat disukainya. Hal ini bisa jadi dikaitkan dengan fungsi sistem kekebalan tubuh bumil saat mencoba melindungi janinnya yang sedang tumbuh.
Rasa mual, kata para peneliti, memang dirancang untuk melindungi janin laki-laki yang sangat rentan sehingga selama hamil ibu menjauhi zat-zat yang berpotensi menimbulkan bahaya untuk janinnya.
4. Menderita diabetes gestasional
Dari penelitian yang dilakukan Diabetes Care (Fetal Sex and Maternal Risk of Gestational Diabetes Mellitus: The Impact of Having a Boy), bumil anak laki-laki lebih mungkin terkena diabetes gestasional. Yakni suatu kondisi kehamilan yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang lebih tinggi dari normal.
Sejauh ini para peneliti juga tidak yakin mengapa janin laki-laki menyebabkan perubahan metabolisme terkait diabetes gestasional.
5. Mendengkur lebih sering
Disebutkan juga bahwa ciri-ciri hamil anak laki-laki lainnya adalah ibu mendengkur 1,5 kali lebih sering saat tidur, juga sleep apnea dan pernapasan yang tidak teratur.
Belum jelas mengapa janin laki-laki lebih mungkin memicu gangguan tidur selama hamil. Tapi ada dugaan, itu karena ibu memiliki kadar hormon PAPP-A (Protein Plasma A Terkait Kehamilan) yang lebih rendah.
6. Anak ketiga
Ada kepercayaan dalam masyarakat bahwa anak ketiga biasanya berjenis kelamin laki-laki. Belum jelas juga apa yang menyebabkan hal ini. Namun kemungkinannya 20 persen anak ketiga itu adalah anak laki-laki.
7. Detak jantung janin laki-laki di bawah 140 per menit
Katanya sih jika detak jantung janin laki-laki di bawah 140 detak per menit, sementara pada janin perempuan akan lebih dari itu.
Tapi itupun tidak bisa dibenarkan sepenuhnya. karena faktanya, detak jantung janin normal berfluktuasi antara 120-160 per menit. Dan jika diukur secara acak, hasilnya bisa berbeda setiap kali Anda mengukurnya.
Mitos Seputar Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki
Berikut ini beberapa mitos yang diklaim sebagai ciri-ciri hamil anak laki-laki:
- Perut bumil tinggi dan besar seperti bola basket sering disebut-sebut sebagai ciri-ciri hamil anak laki-laki. Sementara jika pinggul bumil rendah, dipercaya anaknya yang akan lahir adalah perempuan.
- Posisi linea nigra (garis pigmentasi di perut) yang melewati pusar dan naik ke tulang rusuk disebut ciri-ciri hamil anak laki-laki. Tapi jika hanya sampai ke pusar, maka anaknya perempuan.
- Warna puting lebih gelap. Tapi faktanya, hormon kehamilan menyebabkan sebagian besar puting bumil lebih gelap, baik janinnya laki-laki atau perempuan.
- Bumil senang makanan asam, asin, dan tinggi protein diidentikkan dengan mengandung anak laki-laki. Sebaliknya, kalau bumil lebih suka yang manis-manis, anaknya kemungkinan besar perempuan.
- Bumil mood swing dianggap sebagai tanda akan memiliki anak perempuan. Sedangkan jika bumil terlihat lebih tenang selama hamil, itu tanda anaknya laki-laki.
- Kaki dingin selama hamil dipercaya mengandung anak laki-laki.
- Warna pipis lebih terang juga kerap ditandai sebagai ciri-ciri hamil anak laki-laki. Padahal sebenarnya, warna pipis menandai bumil mengalami dehidrasi atau tidak.
- Bumil lebih cantik, rambutnya juga lebih panjang dan berkilau.
Jika penasaran banget apa jenis kelamin janin di dalam kandungan, berhentilah bermain ‘tebak-tebakan’ di atas. Ada baiknya segera periksakan ke dokter kandungan.
Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi lebih dini. Di antaranya:
- Tes darah DNA sel bebas. Bisa dilakukan sejak usia kehamilan 9 minggu kehamilan. Caranya dengan mengirimkan sampel darah ke laboratorium, lalu menunggu hasilnya sekitar 7-10 hari. Tujuan utama tes ini bukan sekadar mengetahui jenis kelamin bayi, tapi lebih sebagai pengujian lini pertama untuk Down Syndrome dan kondisi bawaan genetik lainnya.
- Pengujian genetik lainnya, seperti amniosentesis atau pengambilan sampel vili korionik (CVS). Namun jika tujuannya hanya untuk mengetahui jenis kelamin bayi, sebaiknya lewati karena dampak tes ini bisa menyebabkan keguguran.
- Ultrasonografi (USG) di di usia kehamilan 18-20 minggu.
Mencari tahu jenis kelamin bayi memang mengasyikkan. Tapi ingat, jika Anda sangat menginginkan bayi laki-laki, jangan asal percaya mitos tentang ciri-ciri hamil anak laki-laki yang beredar di masyarakat. Sabar saja menunggu waktu USG, dan terimalah dengan lapang dada. Baik laki-laki atau perempuan, buah hati adalah anugerah terindah dari Tuhan.
