Sudahkah si kecil mendapatkan imunisasi lengkap bayi usia 0-9 bulan? Terkait imunisasi bayi ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan Imunisasi rutin lengkap yang terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal. Imunisasi merangsang kekebalan spesifik didalam tubuh bayi, sehingga mampu melawan penyakit-penyakit yang berbahaya, mencegah sakit berat, cacat dan kematian.
Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi berusia diberikan imunisasi Hepatitis B (HB), BCG dan Polio, DPT-HB-Hib, IPV dan juga Campak atau MR.
Untuk imunisasi lanjutan, bayi bawah dua tahun usia 18 bulan diberikan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak/MR, kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan DT dan Campak/MR, kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan Td.
Berikut selengkapnya daftar imunisasi lengkap bayi usia 0-9 bulan.
Daftar Imunisasi Lengkap Bayi Usia 0-9 Bulan
Banyak penelitian di berbagai negara membuktikan bahwa bayi dan balita yang tidak diimunisasi lengkap tidak mempunyai kekebalan tubuh. Anak lebih rentan tertular penyakit tersebut, dapat menderita sakit berat, menularkan ke anak-anak lain, menyebar luas, terjadi wabah, menyebabkan banyak cacat dan kematian.
Bayi baru lahir wajib mendapatkan imunisasi hepatitis B (HB). Berikut merupakan daftar vaksin dasar lengkap untuk bayi usia 0-9 bulan.
- Imunisasi bayi usia 0-1 bulan: Polio 0 dan BCG
- Imunisasi bayi usia 2 bulan: DP-HiB 1, polio 1, hepatitis 2, rotavirus, PCV
- Imunisasi bayi usia 3 bulan: DPT-HiB 2, polio 2, hepatitis 3
- Imunisasi bayi usia 4 bulan: DPT-HiB 3, Polio 3 (IPV atau polio suntik), hepatitis 4, dan rotavirus 2
- Imunisasi bayi usia 6 bulan: PCV 3, influenza 1, rotavirus 3 (pentavalen)
- Imunisasi bayi usia 9 bulan: Campak atau MR
Jenis-Jenis Vaksin Bayi Usia 0-9 Bulan
Ini adalah vaksin yang direkomendasikan untuk anak-anak, dan penyakit yang dilindunginya, sebagaimana dikutip dari laman WebMD:
- Vaksin hepatitis B melindungi dari virus hepatitis B, yang merusak organ hati. Anak mungkin telah menerima vaksin pertama dalam rangkaian di rumah sakit.
- Vaksin DPT-HB-HIB diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib.
- Difteri, tetanus, pertusis (DTaP) adalah vaksin kombo yang melindungi dari tiga penyakit yang sangat serius. Difteri membuat tenggorokan membengkak, tetanus sangat mengencangkan otot, dan pertusis (batuk rejan) membuat anak sulit bernapas.
- Vaksin Hib melindungi dari Haemophilus influenzae tipe b (Hib), sejenis bakteri yang menyebabkan infeksi pada otak dan sumsum tulang belakang yang dapat merusak otak dan pendengaran bayi.
- Vaksin pneumokokus melindungi terhadap Streptococcus pneumoniae, yang menyebabkan meningitis, pneumonia, dan beberapa infeksi telinga.
- Polio adalah penyakit yang dulu melumpuhkan lebih dari 25.000 orang setiap tahun sebelum vaksin polio ditemukan.
- MMR adalah vaksin kombo lain yang melindungi terhadap campak, gondok, dan rubella. Campak menyebabkan ruam dan dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan pembengkakan otak yang berbahaya. Gondongan menyebabkan nyeri, pembengkakan kelenjar ludah. Dan rubella, juga disebut campak Jerman, dapat menyebabkan cacat lahir yang serius atau keguguran jika seorang wanita hamil terinfeksi.
Agar terbentuk kekebalan masyarakat yang tinggi, dibutuhkan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan yang tinggi dan merata di seluruh wilayah, bahkan sampai tingkat desa.
Bila tingkat kekebalan masyarakat tinggi, maka yang akan terlindungi bukan hanya anak-anak yang mendapatkan imunisasi tetapi juga seluruh masyarakat.
Jadi, jangan lupa Ma, untuk melakukan imunisasi lengkap bayi sesuai usianya!