MamPap, si Kecil sudah imunisasi Polio? Saat ini Pekan Imunisasi Polio 2024 sedang dilangsungkan, dimana PIN Tahap 2 ini dilaksanakan serentak di 27 provinsi Indonesia mulai 23 Juli 2024.
Mengingat polio dapat menular dan berisiko sebabkan kelumpuhan, maka MamPap wajib memberikan vaksin polio ini, ya. Jangan sampai terlewat!
Dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemkes, sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1. Kasus-kasus ini tersebar di 8 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.
Fakta ini tentu saja mengkhawatirkan, sehingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) Polio. Meskipun Indonesia telah mendapatkan sertifikat bebas polio dari WHO di tahun 2014 karena berhasil menanggulangi penyakit polio, kini masih ada anak yang mengalami dan terancam mengalami polio.
Tujuan Vaksin Polio
Vaksin polio sebenarnya sudah menjadi bagian dari program imunisasi dasar anak di Indonesia. Artinya, vaksin polio wajib diberikan dan menjadi hak dasar anak untuk bisa hidup sehat dan mencegah infeksi dan penyebaran penyakit polio.
Sebab, dengan memberikan vaksin polio, maka dapat menciptakan kekebalan tubuh terhadap poliovirus, terutama pada anak-anak. Sehingga tubuh menjadi lebih kuat dan mampu melawan infeksi jika terpapar virus polio.
Tidak hanya dapat menyebabkan kelumpuhan, infeksi polio ini juga bisa berisiko sebabkan kematian. Dengan memberikan vaksin polio telah terbukti efektif dalam mencegah penyakit ini dan berperan besar dalam upaya global untuk memberantas polio.
Kepada Parentsquads dr. Arnold Soetarso, Sp.A dari Happy Baby Inc Klinik menjelaskan bahwa sebenarnya di Indonesia, vaksin polio merupakan imunisasi wajib yang diberikan agar bayi dan anak-anak tidak terkena penyakit polio yang berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan anggota gerak.
Berikut kutipan wawancara Parentsquads dengan dr. Arnold Soetarso, Sp.A.
Dok, bisa dijelaskan apa saja jenis vaksin polio?
Vaksin polio yang diberikan itu terdiri dari 2 jenis vaksin. Yaitu, vaksin polio suntik (IPV) dan vaksin polio oral (OPV). Vaksin IPV adalah vaksin virus inaktif/mati yang diberikan melalui suntikan dan membentuk kekebalan di dalam darah.
Sedangkan vaksin OPV adalah vaksin virus yang dilemahkan, diberikan per oral, dengan tujuan membentuk kekebalan di dalam usus untuk membunuh virus yang berkembang di usus.
Kapan pemberian imunisasi polio perlu diberikan pada si Kecil?
Jadwal pemberian imunisasi polio di Indonesia diberikan sebanyak empat kali (bayi baru lahir, usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan) dan booster satu kali saat usia 18-24 bulan.
Sementara untuk Pekan Imunisasi Nasional Polio 2024 ini ditujukan untuk seluruh anak usia 0 bulan sampai dengan 7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Untuk jadwal imunisasi polio di PIN Polio 2024 yang dilaksanakan bulan Juli ini, vaksin apa yang diberikan, dok?
PIN Polio yang dilaksanakan Juli ini menggunakan vaksin Polio hidup yang sudah dilemahkan dan jenis virus yang dipilih khusus yang bisa mencegah penyebab infeksi KLB polio yang belum lama ini terjadi. Jenis vaksin yang akan digunakan pada PIN Polio yaitu vaksin novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2). Vaksin tersebut juga telah digunakan pada kegiatan PIN Polio sebelumnya. Baik di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur serta Kabupaten Sleman DIY.
Apakah ada kondisi tertentu yang menyebabkan anak tidak bisa mendapatkan PIN Polio 2024 ini?
Pertanyaan ini cukup banyak ditanyakan, ya. Jawabannya ada, yaitu:
- Bayi yang beratnya kurang dari 2 kg.
- Anak yang sedang demam tinggi, di 38 derajat celcius.
- Anak yang sedang diare.
- Anak dengan HIV AIDS atau yang tinggal serumah dengan orang yang mendapatkan HIV AIDS. Namun anak ini akan mendapatkan IPV atau polio suntik tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
- Anak yang sedang mengalami sakit kanker, tumor atau penyakit kronik sehingga perlu mendapatkan obat-obatan yang menekan daya tahan tubuh, contohnya anak yang harus kemoterapi atau sedang cuci darah rutin. Termasuk juga anak-anak yang tinggal serumah dengan orang dewasa yang mengalami penyakit tersebut. Sama dengan anak yang sakit HIV AIDS, untuk tetap melindunginya, mereka ini akan mendapatkan vaksin yang suntik (IPV) yaitu vaksin polio tidak aktif atau mati.
Berbicara soal vaksin masih lekat sekali dengan mitos. Apakah ini berlaku untuk imunisai polio ?
Ya, memang demikian. Sebenarnya sangat disayangkan masih banyak mitos yang dipercaya masyarakat, termasuk imunisai polio ini. Beberapa mitos yang sering beredar di masyarakat yaitu, vaksin dapat menimbulkan reaksi jangka panjang seperti kecacatan atau lumpuh, tidak boleh memberikan ASI atau susu formula setelah mendapatkan vaksin polio, tidak boleh memberikan suntikan vaksin dalam satu waktu (lebih dari satu suntikan), ataupun penyakit polio yang sudah tidak ada lagi sehingga vaksinasi tidak lagi diperlukan.
Hal tersebut merupakan hal yang harus dijelaskan kepada orang tua bahwa vaksin polio merupakan vaksin yang aman dan telah melalui pengujian oleh BPOM. Pemberian vaksin polio pun dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya dalam satu waktu. Pemberian vaksin polio tetes tidak akan dipengaruhi oleh pemberian ASI ataupun susu formula.
Saat ini nyatanya masih ditemukan kasus anak yang mengalami polio ya, dok?
Benar, kasus polio masih ditemukan di Indonesia sehingga pemerintah perlu melakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio yang diberikan di seluruh Indonesia untuk memutus rantai penularan penyakit polio. Pemerintah juga sangat concern soal ini, makanya Pekan Imunisasi Polio 2024 ini juga merupakan salah satu komitmen pemerintah mendukung upaya pencegahan virus polio terutama guna mewujudkan generasi emas negeri yang sehat dan berkualitas.
Dok, boleh tolong dijelaskan lagi bagaimana cara penularan polio ini?
Polio atau Poliomielitis memang penyakit menular, disebabkan oleh virus polio. Polio ini sangat menular. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan hingga kematian.
Virus polio ditularkan lewat beberapa cara, seperti:
- Melalui tertelannya makanan atau air yang terkontaminasi oleh virus polio tersebut. Jadi, virus masuk ke tubuh melalui mulut dan menginfeksi saluran usus.
- Dapat ditularkan melalui paparan kotoran pengidap polio.
- Percikan ludah saat pengidapnya bersin atau batuk.
Oleh karena itulah mengapa vaksin polio ini sangat penting, dengan adanya Pekan Imunisasi Nasional 2024 ini, jangan sampai dilewatkan.
Selain upaya pemberian vaksin polio, apa lagi yang perlu dilakukan orang tua untuk memastikan anaknya sehat dan bisa terhindar dari polio?
Vaksinasi merupakan cara mencegah penyakit polio yang paling efektif. Namun, tentunya setiap orang tua juga harus memerhatikan kebersihan seperti menghindari makanan dan minuman yang kotor, sering mencuci tangan, dan menghindari orang yang terinfeksi.
Selain itu, kita juga harus mendukung program PIN polio 2024 ini yang diadakan oleh pemerintah agar mata rantai penularan polio terputus dan Indonesia menjadi negara yang bebas polio.
Yuk, MamPap lindungi si Kecil dengan memastikan memberikan imunisasi polio. Jadi, jangan sampai melewatkan Pekan Imunisasi Nasionl (PIN) Polio 2024, ya.
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads