Sering Salah Deteksi, Kenali Penyakit Lupus pada Anak dengan Cermat

kenali penyakit lupus pada anak, gejala lupus pada anak, penyebab lupus pada anak, ruam merah di wajah anak

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa jumlah penderita lupus terus bertambah setiap tahunnya. Penyakit yang umum terjadi pada orang dewasa ini ternyata juga lumayan banyak dialami anak-anak (presentase 10-20%), bahkan dengan gejala yang lebih berat. Itu sebabnya orang tua wajib kenali penyakit lupus pada anak.

Seperti dijelaskan DR. Dr. Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), M.Kes. dalam Seminar Media Ikatan Dokter Anak Indonesia pada World Lupus Day, Senin (7/5/2024) lalu. Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI itu mengatakan, lupus pada anak paling banyak ditemukan pada usia 11-12 tahun. Dan kasusnya, katanya, sembilan kali lebih banyak ditemukan pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. 

Selain itu, dr. Reni juga menyebutkan bahwa etnis sangat memengaruhi ekspresi dari penyakit ini. Berdasarkan penelitian, populasi Asia cenderung menunjukkan manifestasi yang lebih serius dan berat dibanding populasi Kaukasia.  

Kenali Penyakit Lupus pada Anak dan Penyebabnya

Lupus secara medis disebut dengan istilah Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Penyakit ini merupakan peradangan kronis yang terjadi pada berbagai organ tubuh di mana penyebabnya adalah kondisi autoimun. 

Bacaan Lainnya

Sementara itu autoimun adalah istilah untuk sistem imun yang gagal mengenali diri sendiri sehingga menyebabkan antibodi yang diproduksi tubuh akan menyerang tubuh itu sendiri. 

Penyakit ini bisa melibatkan dan menyerang seluruh sistem organ di dalam tubuh, seperti, saraf, jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar getah bening, dinding perut, sel-sel darah (putih, merah, dan trombosit), dan juga yang lainnya.

Hingga kini penyebab lupus belum diketahui secara pasti. Untuk sementara, para ahli kesehatan menyatakan, penyakit ini disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. 

Kalau faktor genetik sudah jelas, adanya riwayat penyakit lupus dalam keluarga (ayah, ibu, atau kakek-nenek). Sedangkan faktor lingkungan bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, paparan sinar matahari, akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan juga stres. 

Ada beberapa orang yang menganggap lupus menular dan bagian dari kanker. Itu salah, ya. Intinya, lupus adalah penyakit autoimun yang bersifat menahun, tidak menular dan bukan kanker.

Gejala dan Tanda Lupus pada Anak

kenali penyakit lupus pada anak, gejala lupus pada anak, penyebab lupus pada anak, anak demam

Gejala lupus pada anak mudah ditandai, sebenarnya. Beberapa di antaranya yang paling sering dialami anak penderita lupus adalah tubuh pucat, kurang darah, dan demam berkepanjangan

Ini juga yang kemudian membuat anak penderita lupus sering kali dirawat di rumah sakit dan mendapatkan transfusi darah berulang kali. Dan saat demam, suhu tubuhnya tidak pasti, juga bisa datang dan pergi. 

Gejala lupus pada anak yang mudah dikenali lainnya adalah anak selalu merasa kelelahan tanpa sebab yang jelas. Rasa lelah itu juga sulit diatasi meski anak sudah beristirahat. Anak juga mengalami penurunan berat badan drastis serta nyeri dan pembengkakan pada sendi (jari-jari) tangan dan kaki pada anak penderita lupus. 

“(Anak dengan lupus) juga mungkin akan mengalami yang istilahnya morning stiffness, yaitu nyeri dan kaku badan di pagi hari. Biasanya berupa nyeri sendi dan nyeri otot,” terang dr. Reni. 

Sementara tanda lainnya, jelas dr, Reni, adalah anak kemungkinan mengalami keterlambatan pertumbuhan keremajaan atau pubertas yang terlambat.

Ada pula gejala yang berkembang di bagian tubuh yang lain yang mungkin tidak dikeluhkan anak, tetapi memerlukan pemeriksaan lanjutan dari dokter. Yaitu:

  • Masalah pada mulut dan kulit, luka mulut yang tidak terasa nyeri. Ini terjadi pada 17-22% penderita lupus
  • Ruam malar. Ini ruam khas pada penderita lupus yang mana bentuknya seperti kupu-kupu di bagian pipi dan batang hidung (tanpa mengenai garis senyum).
  • Kerontokan rambut tanpa disertai tanda peradangan di kulit kepala.
  • Bercak diskoid berbentuk koin dengan batas tegas, warna kemerahan dan umumnya terdapat di berbagai bagian tubuh dan mengelupas halus. 

Gejala lain akan dirasakan anak jika lupus sudah menyerang beberapa sistem atau organ pada tubuhnya. Gejalanya sangat bervariasi pada tiap penderita. Berikut ini tanda-tandanya: 

Sistem saraf

Meliputi:

  • Nyeri kepala 
  • Kejang 
  • Gangguan fungsi kognitif 
  • Gangguan kecemasan 
  • Depresi 
  • Halusinasi 

Paru-paru 

Paru-paru anak diselimuti selaput atau lapisan (disebut pleura) akibat penumpukan cairan. Lupus juga bisa menyerang paru-paru dan mengakibatkan peradangan. 

Jantung

Meliputi:

  • Peradangan selaput jantung (pericarditis), merupakan gejala yang paling sering muncul. 
  • Perikarditis yang ditandai demam, jantung berdebar, nyeri dada terutama saat berbaring, sesak nafas, dan suara jantung yang melemah. 
  • Miokarditis (peradangan otot jantung) dan gangguan pada katup jantung.
  • Jantung koroner yang risikonya 4-8 kali lebih tinggi terjadi. 

Sistem pencernaan

Masalah yang kerap timbul adalah:  

  • Rasa tak nyaman di ulu hati 
  • Mual dan muntah 
  • Nafsu makan hilang 
  • Diare 
  • Penumpukan cairan di rongga perut 

Masalah ginjal 

Ginjal yang bermasalah karena lupus dapat menimbulkan gejala seperti tekanan darah tinggi dan bengkak (di bagian wajah, perut, serta kaki). Dr. Reni menjelaskan, masalah ini lebih sering terjadi pada anak dibandingkan orang dewasa. 

Sendi 

Tanda-tanda yang menyertainya adalah bengkak dan nyeri di sendi-sendi dan terkadang disertai keterbatasan gerak. Nyeri sendi biasanya juga terjadi di kedua sisi tubuh dan akan gejalanya terasa lebih berat di pagi hari (morning stiffness) atau saat lama tidak beraktivitas. 

Hormon 

Gangguan hormon yang terjadi akibat lupus pada anak adalah berkurangnya hormon tiroid karena antibodi yang menyerang kelenjar gondok. Ini juga, kata dr. Reni, yang menyebabkan keterlambatan pubertas.

Cara Mengobati Lupus pada Anak

kenali penyakit lupus pada anak, gejala lupus pada anak, penyebab lupus pada anak, anak minum obat

Sayang sekali, lupus tidak bisa disembuhkan. Dengan kata lain, si penderitanya akan hidup berdampingan seumur hidup dengan lupus. 

Sejauh ini, melalui perawatan dan pengobatan, dokter dapat membantu mengurangi risiko gejala lupus kambuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk orangtua mengenali ciri dan gejala penyakit ini pada anak agar pengobatan juga bisa diberikan sedini mungkin sehingga harapan hidup anak jauh lebih meningkat.

Berikut ini beberapa metode perawatan dan pengobatan yang biasa diberikan pada anak penderita lupus:

  • Pengobatan dalam mengurangi risiko kerusakan organ dan masalah lain pada anak.
  • Pengobatan dalam mengurangi risiko nyeri dan pembengkakan yang disebabkan peradangan.
  • Perawatan dalam meningkatkan imunitas tubuh anak.
  • Perawatan guna menghindari komplikasi terjadi.
  • Mengonsumsi obat antinyeri dan antiinflamasi sesuai arahan dokter.

Hal lain yang juga wajib dilakukan orangtua untuk keberlangsungan anak dengan lupus adalah membimbingnya untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengelola stres, rutin berolahraga, menjauhi paparan sinar matahari langsung, menjaga pola makan sehat, serta rutin mengonsumsi obat dari dokter.

Yuk, kenali penyakit lupus pada anak dan terapkan semua hal di atas agar anak dengan lupus bisa tetap tumbuh dan berkembang secara aktif dan produktif.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− one = three