Kesehatan gigi dan mulut selama puasa lebih mudah mengalami gangguan, terutama keluhan seperti sariawan.
Sariawan adalah jenis luka di mulut yang seringkali menyakitkan dan mengganggu. Nah, keluhan sariawan ini sangat sering dialami saat puasa. Tentu hal ini bisa mengganggu kelancaran dan kenyamanan berpuasa ya MamPap, karena rasa nyeri yang menyakitkan di dalam mulut.
Lantas, bagaimana cara mengatasi sariawan serta merawat kesehatan gigi dan mulut selama puasa? Simak ulasannya dalam sesi IG Live Parentsquads bersama drg. Annisa Sabhrina, Dentist & Certified Content Creator BNSP dan Ni Nyoman Rahayu, Product Manager OTC Ikapharmindo di sesi IG Live beberapa waktu lalu.
Sariawan Rentan Terjadi Saat Puasa, Apa Penyebabnya?
Sariawan atau luka di dalam jaringan mukosa mulut sebenarnya tidak menular, tetapi sangat menyakitkan. Apalagi, jika dialami saat puasa. Penyebab sariawan ini sebenarnya belum diketahui secara pastinya. Namun, stres, kelelahan, perubahan hormon, trauma dalam mulut seperti terbentur atau tak sengaja tergigit, hingga kebiasaan bernapas melalui mulut dapat memicu terjadinya sariawan.
Menurut drg. Annisa, meski sangat umum dialami di luar bulan puasa, sariawan saat puasa bisa juga dipicu oleh kondisi dehidrasi, sistem imun yang menurun, alergi terhadap bahan atau obat-obatan tertentu, infeksi bakteri dan virus, hingga kondisi mulut yang cenderung kering.
“Selama puasa, kondisi mulut cenderung lebih kering (Xerostomia) karena aktivitas mengunyah dan menelan berkurang. Meski bisa terjadi saat tidak berpuasa, namun kondisi ini akan lebih besar risiko terjadinya mulut kering saat berpuasa karena produksi air liur di dalam mulut berkurang,” ungkap drg. Annisa.
Ia juga menambahkan, kondisi saliva atau air liur di dalam mulut harus terjaga untuk membantu pembersihan atau self cleaning di dalam mulut dan gigi. “Karena kalau salivanya (kadar air liur) kurang, pembersihan mulut dan giginya pun jadi kurang baik, kan?”.
Mengapa Anak-anak Lebih Rentan Sariawan?
Salah satu faktor pemicu terjadinya sariawan adalah sistem imun atau daya tahan tubuh yang lemah. Dokter Annisa menyebutkan, anak-anak cenderung memiliki daya tahan tubuh yang masih rendah. Hal inilah yang membuat anak-anak lebih rentan mengalami sariawan.
Maka, anak yang mengalami sariawan mungkin juga mengalami kekurangan vitamin dan nutrisi, apalagi saat anak-anak berpuasa. “Daya tahan tubuh anak masih rendah, sehingga sariawan bisa lebih sering terjadi pada anak-anak karena virus dan bakteri. Selain itu, kesadaran akan kebersihan mulut dan gigi anak-anak juga masih kurang. Belum lagi kalau anak-anak yang masih eksplorasi sana-sini, memasukkan benda asing ke mulut, sehingga rentan juga mengalami luka dan trauma pada mulut si kecil. Hal tersebut tentu lebih rentan menimbulkan sariawan. Jadi, MamPap harus lebih ekstra dalam menjaga kebersihan mulut si kecil, ya,” jelas drg. Annisa.
Selain itu, penting juga untuk melengkapi nutrisi dan vitamin dalam asupan anak, terutama ketika ia menjalankan puasa.
Cara Menangani Sariawan Saat Puasa

Sariawan sebenarnya bisa sembuh dalam hitungan hari, jika lesi atau luka sariawan kecil dan tidak terlalu besar. Namun jika luka atau lesi sariawan lebih besar, biasanya akan menimbulkan rasa nyeri yang lebih hebat. Selain itu, waktu penyembuhannya juga lebih lama.
“Sebenarnya, mouthwash atau obat kumur juga bisa membantu mempercepat penyembuhan sariawan. Selain itu, berkumur dengan air garam hangat juga bisa meredakan sakit pada sariawan atau keluhan sakit gigi. Namun jika tidak ada perbaikan, sebaiknya MamPap melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelas drg. Annisa.
Ni Nyoman Rahayu, Product Manager OTC Ikapharmindo menambahkan, mouthwash bisa mengurangi makanan yang melekat di permukaan gigi, sehingga gigi lebih bersih. Selain itu, mouthwash juga dapat membantu menyegarkan mulut dan mengatasi mulut kering. “Setelah berbuka, biasanya banyak yang berbuka dengan makanan berminyak dan manis. Hal ini membuat area mulut lebih kering. Karena itu, perlu untuk berkumur-kumur dengan obat kumur yang bebas alkohol yang tidak membuat mulut kering.”
Tips Mencegah Sariawan dan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Puasa

Ada beberapa tips penting yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut selama puasa, sehingga terhindar pula dari sariawan.
- Menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut dengan rutin menyikat gigi dan berkumur 2 kali sehari, sebelum tidur malam dan sesudah sahur.
- Perbanyak makanan sehat, lebih banyak serat, dan buah-buahan.
- Kurangi stres.
- Penuhi kebutuhan air putih minimal 8 gelas sehari.
- Menggunakan obat kumur sesuai anjuran dokter.
- Cek ke dokter gigi jika ada keluhan pada gigi atau mulut. Menurut drg. Annisa menyebutnya bahwa MUI memperbolehkan untuk melakukan tindakan perawatan gigi saat puasa, seperti scaling, atau menambal dan mencabut gigi. Apalagi jika ada keluhan.
- Gunakan dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi.
- Membersihkan lidah.
Jangan Langsung Menyikat Gigi Setelah Makan
Dokter Annisa juga mengingatkan untuk tidak segera menyikat gigi setelah makan karena dapat merusak permukaan enamel gigi.
“Berikan jeda 30-60 menit. Karena kalau kita makan, terutama yang asam. Asam dari lambung juga naik, kemudian ditambah paparan pasta gigi akan merusak permukaan enamel gigi. Sementara, air liur butuh waktu untuk menetralkan dulu. Jadi kalau kita tidak memberikan waktu, ini akan meningkatkan kerusakan enamel pada gigi,” tutupnya.
Penting untuk tetap menjaga kebersihan juga kesehatan gigi dan mulut selama bulan puasa. Tak lupa, tetap semangat untuk memberikan contoh pada anak-anak bagaimana menjaga kebersihan gigi dan mulut. Bagaimana pun, anak-anak akan meniru MamPap. Semoga bermanfaat informasinya ya, MamPap.

Content Writer Parentsquads