Menerapkan Metode BLW pada Pemberian MPASI, Ini yang Harus Diperhatikan

metode blw

Metode BLW atau baby led weaning pada pemberian MPASI dipilih sejumlah artis dan kalangan masyarakat karena diyakini memiliki manfaat jika diterapkan dengan benar. Salah satu artis yang mulai mempraktikan MPASI BLW ini adalah Nikita Willy ke anak laki-lakinya, Issa Xander Djokosoeton.

Anak yang familiar dipanggil Izz ini sudah memasuki usia 6 bulan dan mulai bisa mengonsumsi MPASI. Nikita bercerita, ia menggunakan metode MPASI BLW atau Baby Led Weaning. Hal ini karena ia dan keluarga kerap traveling.

“Karena kita selalu travel jadi kita putuskan menggunakan MPASI BLW agar Izz bisa enjoy makan sama kita di meja makan dan kita nggak harus repot bikin bubur apalagi saat berpergian,” kata Nikita.

Nikita Willy membagikan potret baby Izz pertama kali menyantap makanannya dengan cara BLW. Meskipun berakhir dengan makanan yang berantakan, Nikita mengaku tak keberatan karena hal itu merupakan proses belajar sang anak.

Bacaan Lainnya

Ia juga bercerita, sebelum mempraktikkan metode ini kepada sang anak, Nikita telah mengikuti workshop, kursus, serta membaca buku. Hal ini dilakukan agar ia yakin untuk menerapkan metode tersebut. Nikita juga mengatakan, para ibu wajib melihat waktu, menyediakan tempat, serta memberikan makanan bergizi untuk anak.

Lantas, apa saja yang perlu kita perhatikan ketika memutuskan memilih metode BLW agar nutrisi yang dibutuhkan anak tetap tercukupi.

5 Hal Perlu Diketahui Sebelum Menerapkan Metode BLW Agar Nutrisi Anak Terpenuhi

Saat ingin menerapkan metode baby led weaning, perhatikan 5 hal berikut ini:

  •  Bayi Memilih Makanannya Sendiri

Metode BLW diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada tahun 2005 setelah buku mereka yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater dipublikasi.

Baby-Led Weaning (BLW) adalah metode memperkenalkan MPASI dengan membiarkan bayi memilih sendiri semua makanannya  sejak awal pemberian MPASI. Orang tua menentukan apa yang ditawarkan untuk dimakan, tetapi bayi yang menentukan apa yang akan mereka pilih, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskan.

  •  Finger Food dalam BLW

IDAI juga menjelaskan, dalam BLW bayi akan diberi “finger food”, yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi, sejak bayi berusia 6 bulan, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak (bentuk puree atau lumat).

  • Kontroversi Metode BLW: Bayi Kekurangan Nutrisi?

Terdapat beberapa perdebatan mengenai metode BLW sebagai metode MPASI pertama. Ada yang berpendapat bayi yang mendapat BLW berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena bayi yang menentukan jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak. Seringkali apa yang dipilih bayi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro terutama zat besi.

  •  BLW Bisa Mencegah Obesitas, Benarkah?

Ada pula anggapan bahwa metode BLW berdampak pada kemampuan bayi mengatur rasa lapar dan mencegah obesitas. Nyatanya, hal ini tidak terbukti berdasarkan studi terbaru oleh Taylor (2017) yang menemukan bahwa bayi yang menjalani metode BLW memiliki indeks massa tubuh yang sama dengan bayi yang diberi MPASI secara konvensional.

  • Bayi BLW Berisiko Tinggi Tersedak

Pemberian MPASI melalui teknik BLW juga banyak ditentang karena bayi berisiko mengalami tersedak. Dua studi kecil oleh Cameron (2013) dan Morrison (2016) mengindikasikan adanya risiko tersedak lebih tinggi pada bayi yang mendapat BLW.

Cara Mencegah Risiko Tersedak pada Bayi dengan MPASI BLW

Studi BLISS (Baby-Led Introduction to SolidS, 2017) mencoba mengurai cara mengurangi risiko tersedak dengan melakukan modifikasi terhadap teknik BLW, yaitu dengan tetap mengikuti aturan umum pemberian makan seperti memastikan faktor kesiapan dan keamanan bagi bayi, yaitu:

  • Bayi harus selalu didampingi saat pemberian makan
  • Posisi bayi harus sudah menegakkan dada dan selama proses makan dapat mempertahankan posisi tersebut
  • Pastikan makanan cukup lembut sehingga mudah hancur di mulut
  • Memperkenalkan makanan yang cukup dapat digenggam oleh bayi (biasanya dalam bentuk finger food; makanan seukuran jari orang dewasa)
  • Hindari makanan cepat saji atau mengandung banyak gula dan garam
  • Hindari makanan yang berisiko menyebabkan tersedak, yaitu makanan berbentuk koin, seperti kacang, popcorn, buah anggur, dan lainnya
  • Perkenalkan berbagai macam makanan
  • Ajak bayi makan bersama dengan anggota keluarga lain

  Pola BLW Belum Tentu Lebih Baik dari MPASI Konvensional

IDAI juga menjelaskan, metode BLW belum dapat dibuktikan sebagai metode pemberian MPASI yang aman dan lebih superior dibandingkan metode pemberian MPASI yang dianjurkan WHO.

Orang tua perlu menelaah lebih lanjut dan berdiskusi dengan dokter sebelum mencoba metode BLW ini.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− three = three