Kisah ibu yang meninggal karena menjalani operasi caesar berulang tengah menjadi diskusi publik.
Kasus ini terjadi dialami seorang ibu di Malaysia berusia 33 tahun. Kisahnya pun banyak dibagikan di media sosial. Perempuan bernama Nur Zaihan Abdul Halim tersebut menghembuskan napas terakhirnya di Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia (HUKM).
Ia meninggal dunia setelah melahirkan bayi ke-10 nya baru-baru ini, di usia kandungan 32 minggu (prematur). Karena kelahiran belum cukup bulan, bayi tersebut harus mendapatkan perawatan intensif di NICU.
Berdasarkan keterangan di sejumlah media, penyebab meninggalnya dikarenakan terjadinya komplikasi plasenta tahap 4 setelah menjalani operasi caesar ke-8 kali. Perlengketan plasenta membuat perempuan tersebut mengalami pendarahan hebat dan akhirnya meninggal.
Kisah ini mendapatkan banyak perhatian dari warganet dan mempertanyakan berbagai pihak terutama terkait operasi Caesar yang telah dilakukan sebanyak 8 kali.
Warganet mengkritisi dokter hingga suaminya. Kenapa tidak ada yang mengedukasi sang ibu terkait batas melahirkan caesar dan bahayanya jika dilakukan berulang.
Terkait hal ini, sebenarnya berapa batas melahirkan secara caesar yang aman?
Berapa Kali Ibu Boleh Operasi Caesar Berulang?
Laman Baby Center menjelaskan, secara umum, tidak ada batasan jumlah operasi caesar yang boleh Mama lakukan. Namun, semakin banyak operasi caesar yang dilakukan, semakin lama proses operasi akan berlangsung. Tak hanya itu saja, risiko komplikasi yang muncul pun akan semakin meningkat.
“Ada beberapa orang yang menjalani enam atau tujuh operasi caesar tanpa masalah, dan yang lain dengan hanya satu operasi caesar yang kehamilan berikutnya dikaitkan dengan masalah yang sangat sulit seperti gangguan spektrum plasenta akreta, atau perlengketan yang mengerikan,” jelas Robert O. Atlas, MD, FACOG, ketua departemen kebidanan dan ginekologi di Mercy Medical Center.
Jika Mama pernah menjalani operasi caesar di masa lalu, Mama sebenarnya masih mungkin melahirkan secara normal (pervaginam) atau yang sering diistilahkan Vaginal birth after a previous caesarean (VBAC).
Perlu digarisbawahi, operasi caesar hanya boleh dilakukan untuk alasan tertentu, seperti kondisi medis khusus. Sebab, operasi caesar bukannya tanpa risiko ya, Ma.
Dokter kandungan mungkin menyarankan untuk melahirkan bayi dengan operasi caesar, jika Mama mempunyai komplikasi kehamilan tertentu pada kehamilan kali ini atau pada kehamilan sebelumnya, yang membuat persalinan pervaginam terlalu berisiko bagi Mama atau bayi.
Jika Mama pernah melahirkan dengan operasi caesar di masa lalu, bicarakan dengan bidan atau dokter kandungan tentang bagaimana cara terbaik untuk melahirkan bayi berikutnya. Berat badan, usia, riwayat medis, riwayat kesuburan, dan alasan operasi caesar Mama sebelumnya adalah faktor-faktor penting yang akan dipertimbangkan.
Risiko Operasi Caesar Berulang
Sebagaimana dijelaskan laman Kesehatan Mayo Clinic, seorang ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar berulang akan berisiko mengalami:
- Masalah dengan plasenta. Semakin banyak operasi caesar yang Mama jalani, semakin besar risiko Anda mengalami masalah dengan plasenta — seperti plasenta tertanam terlalu dalam ke dinding rahim (plasenta akreta) atau plasenta menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks ( plasenta previa). Kedua kondisi tersebut meningkatkan risiko kelahiran prematur, perdarahan berlebihan, dan kebutuhan transfusi darah serta operasi pengangkatan rahim (histerektomi).
- Komplikasi yang berhubungan dengan adhesi. Pita jaringan seperti bekas luka (adhesi) berkembang di setiap operasi caesar. Adhesi yang padat dapat mempersulit operasi caesar dan meningkatkan risiko cedera kandung kemih atau usus serta pendarahan yang berlebihan.
- Komplikasi terkait sayatan. Risiko masalah terkait sayatan, seperti hernia, meningkat seiring bertambahnya jumlah sayatan perut sebelumnya.
- Jumlah C-section yang Anda miliki juga dapat memengaruhi opsi melahirkan Anda di masa mendatang.
Memutuskan bagaimana Mama akan melahirkan bayi berikutnya setelah operasi caesar sebelumnya bisa menjadi keputusan yang rumit. Namun yang paling penting, bicarakan lebih dulu dengan dokter kandungan untuk mendapatkan keputusan terbaik. Dokter akan membantu Mama mempertimbangkan risiko operasi caesar berulang terhadap keinginan untuk hamil di masa mendatang.