Pendidikan Seks Untuk Anak, Ketahui Tahapan dan Panduannya

pendidikan seks untuk anak

Mungkin Anda bertanya-tanya, dari usia berapa sebaiknya orang tua mengajarkan pendidikan seks untuk anak? Tidak pernah terlalu dini untuk membicarakan tentang seks dengan anak.

Membicarakan tentang seks, seksualitas, dan tubuh dengan anak sejak dini akan dapat membantu anak memahami bahwa seks dan seksualitas adalah bagian kehidupan yang sehat. Percakapan terbuka dan jujur ketika anak masih kecil dapat membuat diskusi selanjutnya lebih mudah.

Diskusi awal tentang edukasi seks untuk balita ini merupakan awal meletakkan dasar bagi anak-anak untuk membuat pilihan yang lebih sehat tentang seks ketika mereka bertumbuh.

Mengajarkan edukasi seks lebih dini adalah gerbang awal yang penting yang membuat anak dapat datang kepada Anda untuk mendapatkan informasi yang terbuka, jujur, dan dapat dipercaya. Anak pun tidak perlu merasa takut atau malu bertanya tentang seks dan seksualitas kepada Anda seiring ia beranjak dewasa.

Bacaan Lainnya

Tiga langkah Memulai Pendidikan Seks untuk Anak

pendidikan seks untuk anak

Terdapat tiga langkah dasar yang dapat membantu orang tua memulai edukasi seks dengan anak adalah sebagai berikut:

Cari Tahu Sejauh Mana Pengetahuan Anak

Pertama, cari tahu apa yang sudah diketahui anak. Misalnya, ‘Menurut kamu dari mana bayi berasal?’ atau ‘Apa yang pernah kamu dengar tentang dari mana bayi berasal?’

Perbaiki Informasi yang Salah

Kedua, perbaiki informasi yang salah dan berikan fakta. Misalnya, ‘Tidak ada bayi yang tidak tumbuh di perut ibu mereka. Mereka tumbuh di tempat khusus di dalam ibu mereka, yang disebut rahim.’

Manfaatkan Kesempatan untuk Mengobrol sekaligus Mengedukasi

Ketiga, gunakan percakapan sebagai kesempatan untuk berbicara tentang pikiran atau perasaan Anda sendiri. Misalnya, ‘Beberapa orang benar-benar ingin memiliki bayi ketika mereka sudah siap dan orang lain tidak terlalu yakin untuk memiliki bayi sama sekali’. 

Cara Berbicara Tentang Seks, Seksualitas, dan Tubuh

pendidikan seks untuk anak

Kiat-kiat ini dapat mempermudah berbicara tentang seks dengan anak-anak dari segala usia.

Jelaskan hal-hal sesuai usia anak

Jelaskan hal-hal pada tingkat yang dapat dipahami anak. Misalnya, anak usia enam tahun tidak akan menginginkan penjelasan panjang tentang ovulasi, meskipun mereka mungkin terpesona mengetahui bahwa perempuan memiliki sel telur (atau ovum) yang sangat kecil yang dapat menghasilkan bayi.

Tipsnya adalah sebisa mungkin menjaga penjelasan Anda singkat, faktual dan positif. Sehingga si kecil kembali kepada Anda jika mereka menginginkan informasi lebih lanjut.

Gunakan nama yang benar untuk bagian tubuh

Sebaiknya gunakan nama yang benar saat berbicara tentang bagian tubuh – misalnya penis, skrotum, testis, vulva, vagina.

Dengan menggunakan nama yang benar akan membantu memberi pemahaman kepada anak bahwa membicarakan bagian-bagian tubuh kita ini sehat dan baik-baik saja. Dan jika anak mengetahui nama yang benar untuk bagian tubuh, si kecil tentu akan dapat berkomunikasi dengan jelas tentang tubuhnya dengan orang tua atau dokter ketika diperlukan.

Katakan ‘Saya tidak tahu’ jika perlu

Si kecil tidak membutuhkan Anda untuk menjadi seorang ahli. Anak hanya perlu tahu bahwa mereka dapat menanyakan apa pun yang mereka butuhkan. Jika Anda tidak tahu harus berkata apa, beritahu anak bahwa Anda senang mereka bertanya, bahwa Anda tidak tahu jawabannya, dan bahwa Anda akan mencari beberapa informasi dan memberi tahunya.

Libatkan pasangan

Dalam keluarga dengan dua orang tua, ada baiknya semua orang tua terlibat dalam diskusi tentang seks. Ketika semua orang tua terlibat, anak-anak akan belajar bahwa berbicara tentang seks dan seksualitas boleh saja dan biasa saja. Ini dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman berbicara tentang tubuh mereka, bertanggung jawab atas perasaan seksual, dan berkomunikasi dalam hubungan intim ketika mereka lebih besar.

Mulailah berdiskusi

Beberapa anak tidak banyak bertanya, jadi Anda mungkin perlu memulai diskusi. Sebaiknya pikirkan terlebih dahulu apa yang harus dikatakan, lalu pilih waktu yang tepat untuk mengangkat topik tersebut. Misalnya, jika seseorang berbicara tentang kehamilan di TV, Anda dapat mengatakan, ‘Mereka berbicara tentang kehamilan di TV sebelumnya. Itu membuat Mama bertanya-tanya apakah Kamu tahu apa itu?’

Beberapa anak merasa lebih mudah untuk berbicara tanpa kontak mata, sehingga Anda dapat merencanakan untuk berbicara saat bepergian di dalam mobil.

Bangun kenyamanan ketika berdiskusi

Anda mungkin merasa malu atau tidak nyaman berbicara tentang seksualitas, atau menggunakan kata-kata seperti ‘penis’ atau ‘vagina’ ketika berbicara tentang tubuh. Tidak apa-apa. Sebaiknya persiapkan diri Anda dengan memikirkan apa yang membuat Anda nyaman.

Penting bagi anak-anak untuk mengetahui perbedaan antara menyentuh yang boleh dan yang tidak boleh.

Pastikan anak Anda tahu bahwa mereka dapat mengatakan ‘Tidak!’ untuk setiap sentuhan yang tidak mereka inginkan dan bahwa tidak apa-apa untuk memberi tahu orang dewasa terpercaya tentang sentuhan yang tidak boleh dilakukan. Berbicara dengan anak Anda tentang pelecehan seksual akan membantu menjaga anak Anda tetap aman.

Bahasan Edukasi Seks untuk Balita Berdasarkan Usia

Berikut adalah penjelasan tentang apa yang harus dikatakan tentang seks, seksualitas, dan tubuh berdasarkan usia si kecil.

Usia 0-2 tahun

Anda dapat menggunakan momen sehari-hari untuk membantu anak Anda belajar tentang tubuh – misalnya, waktu mandi atau saat Anda membantu anak Anda berpakaian adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan nama-nama bagian tubuh.

Usia 2-3 tahun

Sebagian besar anak usia 2-3 tahun sangat ingin tahu tentang tubuh mereka sendiri dan tubuh anak-anak lain. Mereka juga akan melihat bahwa tubuh anak laki-laki dan perempuan berbeda. Anak mungkin bertanya mengapa atau berkata, ‘Apa itu?’ Anda dapat mengajari anak Anda bahwa setiap bagian tubuh memiliki nama dan fungsinya sendiri. Misalnya, ‘Ini adalah vagina kamu, Nak’ atau ‘Ini namanya penis, Nak’.

Anda mungkin merasakan bahwa belajar dengan melihat buku bersama anak sangat membantu. Anda dapat menggunakan gambar untuk membantu anak mempelajari nama bagian tubuh dan memahami perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan.

Usia 4-5 tahun

Anak usia 4-5 tahun sering bertanya dari mana bayi berasal. Mereka dapat memahami bahwa bayi tumbuh di dalam rahim ibu, dan bahwa untuk membuat bayi Anda memerlukan sperma (seperti biji kecil) dari seorang pria dan sel telur (seperti sel telur kecil) dari seorang wanita.

Jika anak bertanya ‘Dari mana saya berasal?’ Anda dapat bertanya, ‘Bagaimana menurut kamu?’ Ini membantu Anda mengetahui apa yang sebenarnya ditanyakan anak dan seberapa banyak yang dipahami si kecil. Anda bisa memberikan penjelasan sederhana seperti ‘Bayi tumbuh di tempat di dalam ibu mereka yang disebut rahim’.

Jika Anda sedang hamil, anak mungkin bertanya, ‘Dari mana bayinya keluar?’ Berikan jawaban sederhana namun akurat seperti ‘Adik perempuan kamu tumbuh di rahim saya. Ketika dia selesai tumbuh, dia akan memeras melalui jalan lahir, yang disebut vagina.’

Saat anak bertumbuh dewasa dan mengajukan pertanyaan yang lebih mendetail, orang tua dapat memberikan respons yang lebih mendetail juga. Demikian hal-hal terkait edukasi seks untuk balita yang sebaiknya orangtua pahami. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 75 = seventy seven