Sebagai orang tua dari balita, Mama pastinya sangat paham dengan perjuangan membuat si kecil tidur siang. Mama tahu si kecil butuh tidur, tetapi mereka bersikeras menolak tidur siang di setiap kesempatan. Sebenarnya, apa ya penyebab anak susah tidur siang?
Penolakan tidur siang merupakan kekhawatiran umum setiap orang tua di kelompok usia ini. Padahal, kita tahu bahwa kualitas tidur yang optimal memegang peranan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Pentingnya Tidur Siang untuk Anak Balita
Bukan rahasia lagi bahwa anak-anak yang tidur cukup dan nyenyak mengalami perkembangan kognitif dan fisik yang lebih baik, dibandingkan mereka yang tidurnya terganggu atau tidak cukup tidur.
Saat tertidur nyenyak, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan yang memperbaiki sel-sel tubuh, memperkuat tulang, mendukung pertumbuhan otot, serta membangun sistem kekebalan tubuh. Hal ini juga dibenarkan oleh dr. Yuni Astria, Sp.A., dokter spesialis anak. Beliau mengatakan bahwa kondisi kekurangan tidur dapat memengaruhi kesehatan dan perilaku anak.
“Kalau (anak) terganggu di fase deep sleep, khawatirnya gangguan hormon pertumbuhan bisa terjadi gitu, ya,” ungkap dr. Yuni saat ditemui dalam sesi talkshow GoodKnight di Jakarta.
Ia juga menambahkan, anak yang kurang tidur biasanya mengalami penurunan semangat, kesulitan untuk fokus saat belajar, dan kecenderungan untuk rewel. Selain itu, kekurangan tidur dapat melemahkan daya tahan tubuh anak dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi seperti flu, batuk, dan masalah pencernaan.
Tidur siang berkontribusi terhadap kebutuhan tidur harian total dan penting untuk perkembangan kognitif, emosional, dan fisik. Selama tidur, otak memproses dan mengonsolidasikan informasi baru, menyimpan memori, dan pertumbuhan serta perbaikan fisik terjadi.
Melewatkan tidur siang dapat menyebabkan kelelahan berlebihan, yang membuat balita lebih sulit untuk tenang dan tidur nyenyak di malam hari. Hal ini dapat menciptakan siklus kurang tidur yang memengaruhi suasana hati, perilaku, dan kesehatan secara keseluruhan.
Penyebab Anak Susah Tidur Siang
Penyebab anak susah tidur siang sebenarnya merupakan fenomena umum dan bagian dari perkembangannya. Berikut beberapa penyebab anak susah tidur siang yang perlu Mama ketahui.
1. Kebutuhan Tidur Anak yang Berbeda-beda
Seiring pertumbuhan bayi dan anak-anak, jumlah tidur harian yang mereka butuhkan akan bervariasi dan berubah. Kebutuhan tidur ini awalnya memang akan terbagi antara tidur siang dan tidur malam, hingga usia 3 sampai 4 tahun.
Dikutip dari laman Sleep Foundation, enam puluh persen anak usia empat tahun masih tidur siang. Namun pada usia lima tahun, sebagian besar anak tidak lagi perlu tidur siang, dengan kurang dari 30% anak usia tersebut masih tidur siang. Jumlah tersebut semakin menurun pada usia enam tahun, di mana kurang dari 10% anak tidur siang. Hampir semua anak berhenti tidur siang pada usia tujuh tahun.
Hal ini juga disampaikan oleh dr. Yuni dalam kesempatan yang sama. “Memang itu ternyata sesuai dengan teori. Anak di atas 4 tahun sebetulnya tidak wajib tidur siang, selama total waktu tidurnya bisa terpenuhi dalam satu hari itu. Jadi, nanti bisa dikalkulasi, ya. Misalnya dia nggak tidur siang, berarti malamnya harus terpenuhi tidur hariannya itu. Supaya bisa mendapatkan manfaat yang optimal dari tidur,” ungkapnya.
Perubahan ini dapat menjadi tantangan bagi balita dan orang tua, karena memerlukan penyesuaian pada rutinitas harian. Sementara transisi ini terjadi, tidak jarang balita yang usianya lebih muda bisa sama sekali tidak tidur siang.
2. Terlalu Lelah atau Bahkan Belum Terlalu Lelah
Balita mungkin kesulitan untuk tidur siang jika mereka terlalu lelah. Atau jika balita malah masih memiliki cukup energi untuk terjaga sebelum tidur siang, mereka mungkin kesulitan untuk tertidur pada siang hari.
3. Ingin Mengeksplorasi Banyak Hal Baru
Balita bisa melawan keinginan untuk beristirahat pada siang hari hanya karena mereka sangat tertarik dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Anak balita yang penuh rasa penasaran memiliki banyak hal untuk dilihat dan dilakukan. Mereka takut jika mereka tidur siang, mereka akan kehilangan sesuatu.
“Memang untuk siang hari ini anak-anak itu untuk bereksplorasi. Jadi, puas-puasin dia bereksplorasi itu pagi hingga siang hari, jadi ketika malam sudah siap untuk tidur. Seperti itu. Jadi tidak apa-apa, ibu tidak usah khawatir. Memang teorinya seperti itu. Yang penting waktu tidurnya terpenuhi,” kata Yuni.
4. Bagian dari Perkembangan Anak
Tidur siang yang singkat, protes saat tidur siang, dan penolakan tidur siang dapat menjadi tanda umum bahwa si kecil sedang mempelajari beberapa keterampilan baru. Jadi, ini wajar dan termasuk dalam perkembangannya.
“Ya, macam-macam penyebabnya. Karena otonominya sudah semakin berjalan, jadi sudah banyak maunya. Dan juga aktivitasnya sudah lebih banyak, jadi terstimulasinya lebih banyak juga,” jelas dr. Yuni.
5. Merasa Mandiri
Menginjak usia balita, anak juga mulai memahami bahwa mereka ‘terpisah’ dari Anda dan menjadi diri mereka sendiri. Jadi, mereka sedang menegaskan kemandirian mereka kapan pun mereka bisa. Menolak untuk tidur siang adalah salah satu cara balita mencoba melepas kendali dari Anda.
Kemandirian yang mulai tumbuh ini adalah bagian normal dari perkembangan balita dan tidak selalu berarti anak Anda siap untuk berhenti tidur siang, meskipun mungkin sulit untuk meyakinkan mereka untuk beristirahat.
6. Perubahan Besar
Tidur siang mungkin menjadi sulit saat memulai sekolah atau tempat penitipan anak baru, kehadiran saudara atau adik baru, toilet training, atau selama masa transisi besar lainnya yang sering terjadi selama masa balita.
7. Kecemasan akan Perpisahan
Puncak kecemasan akan perpisahan selama masa balita juga dapat menyebabkan penolakan tidur siang.
8. Distraksi dan Faktor Lingkungan
Balita sangat peka terhadap lingkungan sekitar, dan kini mereka mengerti bahwa tidak semua orang tidur siang saat mereka tidur siang. Jika ada terlalu banyak suara di luar kamar mereka, kamar mereka terlalu terang, atau mereka terganggu oleh lingkungan sekitar (misalnya mainan atau buku), hal ini dapat mengganggu kemampuan balita untuk tertidur di siang hari.
9. Masalah Kesehatan
Tumbuh gigi, infeksi telinga, alergi, atau penyakit lain dapat membuat balita sulit untuk tidur siang. Jika Anda yakin penolakan tidur siang disebabkan oleh ketidaknyamanan fisik, kemungkinan ada tanda-tanda ketidaknyamanan tersebut saat ia bangun.
Jika balita Anda terus-menerus menolak tidur siang dan tampak tidak nyaman atau tidak sehat, sebaiknya periksakan diri ke dokter anak untuk menangani masalah kesehatan yang sedang dialaminya.
Tips untuk Anak yang Menolak Tidur Siang

Meskipun wajar jika anak menolak tidur siang, tetapi penolakan ini seringkali membuat orang tua frustrasi dan lelah. Ada beberapa strategi dan tips yang dapat Mama terapkan untuk membantu si kecil mendapatkan tidur siang yang mereka butuhkan.
- Tetapkan rutinitas yang konsisten dan menenangkan sebelum tidur siang. Rutinitas yang menenangkan dan dapat diprediksi membantu memberi sinyal kepada anak bahwa sudah waktunya untuk beristirahat dan bersiap tidur. Bisa mencakup aktivitas yang tenang seperti membaca cerita, menyanyikan lagu pengantar tidur, atau berpelukan dengan boneka kesayangannya. Berikan rutinitas yang singkat sekitar 10-15 menit dan lakukan dalam urutan yang sama setiap hari.
- Bereksperimenlah dengan menyesuaikan waktu tidur siang lebih awal atau lebih lambat untuk menemukan waktu paling tepat bagi anak Mama. Baik kurang lelah maupun terlalu lelah dapat membuat anak lebih sulit untuk tenang dan tertidur. Jika anak menolak tidur siang, pastikan jadwalnya sesuai dengan kebutuhan tidurnya.
- Ciptakan lingkungan tidur siang yang menenangkan. Pastikan tempat tidur si kecil sejuk, tidak terik cahaya sinar matahari di siang hari, dan tenang. Pertimbangkan untuk menutup tirai untuk menghalau panas dan silau cahaya matahari di siang hari yang masuk ke kamar.
- Konsisten dan sabar. Membangun kebiasaan tidur yang sehat memerlukan waktu dan konsistensi. Penting untuk tetap menjalankan rutinitas tidur siang, bahkan pada hari-hari ketika anak menolaknya. Selain itu, sangat normal bagi balita tantrum saat tidur siang. Tetaplah tenang dan sabar, tawarkan kenyamanan dan kepastian sesuai kebutuhan. Ingatlah bahwa ini adalah fase; dengan waktu dan konsistensi, balita Anda akan belajar untuk menyesuaikan diri dengan jadwal tidur siang yang teratur.
Siang ataupun malam, tidur sangat penting untuk perkembangan anak. Anak yang susah tidur siang merupakan salah satu bagian dari fase perkembangan yang mereka lalui. Tak perlu khawatir, selama Mama tetap membantu memenuhi kebutuhan tidurnya dengan baik. Konsultasikan masalah tidur anak jika sudah mengkhawatirkan dan memengaruhi kondisi kesehatannya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, MamPap.

Content Writer Parentsquads