Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, terutama dalam hal pendidikan. Seperti yang Mama dan Papa ketahui, biaya pendidikan tidaklah murah, apalagi jika anak bersekolah di sekolah swasta. Penasaran seberapa besar uang yang diperlukan sebagai persiapan anak masuk SD?
Bila dalam pernikahan Mama dan Papa merencanakan kehadiran seorang anak, maka tak hanya kebutuhan sehari-harinya yang perlu dipenuhi, tapi juga sudah harus menyiapkan biaya pendidikannya jauh sebelum anak masuk sekolah.
Persiapan Anak Masuk SD, Apa Saja?
Mengapa biaya persiapan anak masuk SD harus dilakukan ‘jauh-jauh hari’? Banyak financial planner yang mengatakan, biaya pendidikan diperkirakan naik 6-20 persen setiap tahunnya. Bayangkan berapa kenaikan yang akan Mama hadapi bila anak akan bersekolah di sekolah yang sudah Mama ‘intip’ saat ini?
Tenang, Ma, di bawah ini ada beberapa pertanyaan seputar dana pendidikan anak. Jawabannya bisa Anda jadikan tips dan panduan persiapan anak masuk SD.
Kapan Mulai Menabung?
Ada baiknya Mama mulai menabung untuk persiapan anak masuk SD secepat-cepatnya, setidaknya sejak anak berusia 0 tahun. Ini agar uang yang dibutuhkan sesuai dengan target, sehingga Mama tidak perlu berhutang atau mengganggu keperluan keluarga yang lainnya.
Apa jenis tabungannya?
Banyak orang tua yang bertanya, jenis tabungan apa yang sebaiknya digunakan untuk persiapan anak masuk SD. Mama bisa membuka tabungan konvensional atau tabungan pendidikan.
Tabungan konvensional bisa Mama lakukan di bank seperti membuka rekening biasa, hanya penggunaannya khusus menampung biaya pendidikan anak. Di sini dibutuhkan komitmen agar uang yang disimpan tidak digunakan untuk hal lain kecuali tarikan otomatis untuk biaya administrasi bank.
Menabung di bank lebih untung karena bunganya –meski masih sangat kecil- bisa Mama nikmati dalam jangka waktu 2 tahun. Selain itu, lebih aman juga daripada menabung manual di rumah yang berisiko hilang atau terpakai.
Pilihan lainnya adalah tabungan pendidikan. Menabung di tabungan pendidikan lebih teratur karena berjangka, dana yang dialokasikan sudah tetap setiap bulannya, dan terpisah dari uang untuk kebutuhan lainnya.
Berapa yang harus ditabung setiap bulan?
Nilainya bergantung dari beberapa hal:
- Usia berapa anak masuk SD
- Di sekolah mana anak akan bersekolah
Mengenai hal di atas, Mama dan Papa tentunya juga perlu melakukan ini:
- Membuat perencanaan dan survei tentang sekolah dan biaya apa saja yang perlu dikeluarkan agar anak bisa bersekolah di sana)
- Membuat perhitungan biaya: pendaftaran, uang gedung, SPP pertama, seragam, buku, dan lainnya. Biaya tersebut menyesuaikan tahun anak akan masuk sekolah dengan kenaikan biaya pendidikan 20% (maksimal) per tahun.
Dari hal-hal di atas Mama akan mengetahui berapa besar biaya pendidikan yang harus ditabung.
Dari mana dana tabungan pendidikan anak?
Dana tabungan pendidikan anak bisa Mama ambil dari penghasilan bulanan Mama dan atau Papa. Jumlahnya bisa disesuaikan dengan hasil perhitungan di atas, atau sekitar 10-20% dari gaji Mama dan atau Papa.
Atau, bisa juga berasal dari usaha sampingan yang selama ini Mama geluti.
Selain menabung, adakah cara lain menyiapkan dana untuk biaya sekolah anak?
- Banyak orang menilai, menabung emas lebih menguntungkan karena nilainya yang selalu naik setiap tahun –nilainya juga tidak terlalu terpengaruh dengan inflasi. Pencairannya juga lebih mudah dan cepat (bisa di hari yang sama) dibandingkan dengan investasi properti.
- Kurang lebih ini sama seperti tabungan pendidikan. Tabungan berjangka ini tidak bisa Mama ambil sesuka hati, pencairannya harus sesuai dengan waktu yang sudah disepakati di awal. Kelebihan lainnya, persentase suku bunganya lebih besar dari tabungan konvensional.
- Instrumen lain yang bisa digunakan untuk menabung dana pendidikan anak adalah dengan investasi reksadana: saham, obligasi, campuran, atau lainnya. Katanya cara ini lebih menguntungkan daripada menabung di bank. Tapi bagi Anda yang belum mengerti benar cara mainnya, ada baiknya mempelajarinya terlebih dulu karena di balik keuntungannya yang besar, risikonya juga besar.
- Untuk bisa memiliki properti (tanah atau bangunan), tentunya Mama harus memiliki dana yang besar terlebih dulu. Nilai investasinya akan terasa lebih tinggi dalam jangka panjang. Sepertinya lebih cocok disiapkan untuk dana pendidikan lanjutan seperti SMA atau kuliah.
Komunikasikanlah kebutuhan persiapan anak masuk SD ini dengan pasangan, Ma. Tujuannya agar ada keterbukaan dan komitmen untuk melakukannya bersama-sama, sehingga tidak akan menimbulkan konflik saat anak siap sekolah.