Sebenarnya bolehkah ibu hamil makan daging kambing? Pertanyaan ini sering kali diajukan bumil, apalagi pada saat perayaan Idul Adha seperti sekarang ini.
Maklum saja, tidak sedikit dari MamPap yang ikut berkurban kambing dan mendapatkan dagingnya. Momen mebuat sate kambing pun ibarat ritual keluarga yang sayang untuk dilewatkan.
Sumber Protein Hewani yang Dibutuhkan Ibu Hamil
Perlu digarisbawahi, ya, Ma, kebutuhan protein saat bumil harus tercukupi dengan baik. Sebab, protein memiliki peran penting dalam berbagai aspek kesehatan, baik bagi untuk diri bumil atau pun perkembangan janin.
Setidaknya ada beberapa alasan mengapa kebutuhan protein sangat penting selama kehamilan:
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Ma, protein merupakan komponen utama yang dibutuhkan dalam pembentukan jaringan tubuh janin, termasuk otak, otot, dan organ-organ lainnya. Artinya, perkembangan otak janin dapat tumbuh secara optimal, ini tentu saja akan memiliki dampak jangka panjang pada kemampuan kognitif dan perkembangan neurologis si Kecil.
2. Mendukung Pertumbuhan Plasenta
Plasenta yang sehat tentu saja sangat vital karena berfungsi untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin. Di sini, protein juga bertugas membantu dalam pertumbuhan dan fungsi plasenta.
3. Meningkatkan Volume Darah
Selama kehamilan, volume darah ibu meningkat untuk mendukung kebutuhan nutrisi dan oksigen janin. Protein membantu dalam pembentukan hemoglobin, yang mengangkut oksigen dalam darah. Dengan mengonsumsi protein hewani yang mengandung zat besi juga bisa mencegah anemia. Ingat, ya, Ma, bumil ini sering kali mengalami anemia sehingga penting untuk melakukan berbagai pencegahan.
4. Pemeliharaan dan Perbaikan Jaringan Tubuh Ibu
Protein penting untuk perbaikan sel dan jaringan tubuh ibu yang mengalami perubahan selama kehamilan. Tidak saja itu, asam amino dalam protein juga mendukung sistem kekebalan tubuh ibu, membantu melawan infeksi dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
5. Produksi Hormon dan Enzim
Protein terlibat dalam produksi hormon kehamilan yang mengatur berbagai proses fisiologis penting selama kehamilan. Enzim yang diperlukan untuk pencernaan dan metabolisme makanan juga terdiri dari protein, sehingga asupan yang cukup membantu dalam penyerapan nutrisi.
Kebutuhan Protein untuk Ibu Hamil
Standar kebutuhan zat gizi berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi masyarakat Indonesia pada kelompok perempuan usia 19-49 tahun berkisar 2150 – 2250 kkal dan protein 60 gram per hari. Sedangkan untuk pada ibu hamil normal diperlukan tambahan energi sebesar 180 – 300 kkal dan protein mencapai 30 gram per hari.
Namun, kebutuhan ini sebenarnya dapat bervariasi, karena akan tergantung pada usia, berat badan, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan ibu. Sumber protein bisa didapatkan dari berbagai macam sumber, untuk protein hewasi selain ikan, daging kambing bisa dijadikan salah satu pilihan karena kaya akan nutrisi.
Dalam hal ini, dr. Jovita Amelia, Sp.GK menjelaskan, selain protein, daging kambing juga mengandung zat besi, vitamin B12, dan zinc, yang juga penting untuk ibu hamil. Zat besi membantu mencegah anemia, vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf, dan zinc penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Selain itu, katanya, daging kambing merupakan lean meat sehingga sedikit lemaknya. Pada penelitiaan didapatkan daging merah tanpa lemak atau lean meat sebenarnya tidak meningkatkan kolesterol jahat dalam darah. Sedangkan pada daging berlemak, daging olahan, minyak, makanan cepat saji merupakan sumber lemak jahat (jenuh) yang dapat menyebabkan peningkatan kolesterol.
“Sebenarnya yang perlu diperhatikan itu saat mengolahnya. Hindari penggunaan santan, minyak dan garam berlebihan. Selain itu, makannya juga jangan sampai berlebihan. Batasi asupan daging merah sekitar 2-3 x seminggu saja,” tukasnya.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kambing?
Senada dengan dr. Jovita Amelia, Sp.GK, dr. Willam Wahono Sp.OG juga menegaskan bahwa jika banyak yang masih khawatir dan bertanya bolehkah ibu hamil makan daging kambing, termasuk sate kambing, jawabannya tentu saja boleh.
Prinsipnya selama kehamilan sehat, tidak ada pantangan makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil. Walaupun demikian, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.
1. Pastikan Sudah Matang
Pertama, pastikan saat mengonsumsi daging kambing sudah matang. Jangan sampai mengonsumsi daging kambing yang masih mentah, karena daging mentah berisiko tinggi mengandung kuman, seperti Salmonella. Apabila mengonsumsi daging kambing yang terpapar dengan kuman tentu saja bisa berisiko sebabkan timbulnya masalah penyakit seperti gangguan pencernaan, infeksi, atau keracunan makanan.
2. Porsi Wajib Dibatasi
Bumil memang boleh menikmati olahan daging kambing, tapi bukan berarti bisa makan sepuasnya tanpa dibatasi. Batasan daging merah yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil cukup 2–3 porsi atau sekitar 75–100 gram per hari.
3, Perhatikan Cara Mengolahnya
Seperti yang dijelaskan dr. Jovita Amelia, Sp.GK, dalam hal ini dr.Wahono William juga mengingatkan selain porsi harus dijaga, ibu hamil juga perlu memerhatikan asupan garam dan santan dalam hidangan, agar tak terlalu banyak.
“Khususnya waktu Idul Adha karena mungkin rendang, bikin gulai, itu banyak santan, kadang asin. Ini yang sebenarnya juga harus diperhatikan. Bumbunya kalau asin jangan terlalu banyak. Santan jangan terlalu banyak,” tegas dokter kandungan yang berpraktik di Klinik Happy Baby Inc, Jakarta Barat ini.
Lewat penjelasan dokter gizi dan dokter kandungan ini, bumil sudah tidak perlu bingung dan bertanya-tanya lagi, ya, mengenai bolehkah ibu hamil makan daging kambing.
Hai, salam kenal 🤗, panggil saya Adis. ‘Terlahir’ jadi ibu, menjadi sadar kalau menjadi orang tua merupakan tugas seumur hidup. Meski banyak tantangan, semua tentu bisa dijalani jika ada dukungan dari lingkungan sekitar. #MamaSquads